5

3.1K 173 9
                                    

"Woy...woy...woy...bangun loe, dasar kebo loe Dey..."
Sambil mengucek mata, aku tetap merasakan guncangan kecil di bahuku. Kayaknya kakak aku lagi bangunin aku deh.

"Aarrgghh....pa'an sih bang...ganggu orang tidur aja."
"Dasar kebo loe tuh ya...gak ada shift loe hari ini"
"Kagak.....ada abang ganteng ku...."

Kakak aku cuma ber oh ria dan mengacak kecil rambutku. Sedangkan aku nya langsung kembali berkerumul di dalam selimut putih kesayanganku.

Saat akan memejamkan mata kembali, suara telpon ku berdering. Aarrrgghhh....Oh my God...gak tau apa kalo aku ini pengen tidur nyenyak...dan mimpi Dita..malaikat pujaanku #uupss

Dengan posisi malas dan tetep di dalam selimut, aku meraba-raba nakas ku dan menemukan handphone ku tengah bergetar dengan kencang. Saat akan menjawab panggilan, suara kakak ku udah nyerawis duluan dari bawah sana.

"WWWOOYY.....HP LOE BUNYI TUH, BUDEG APA LOE ? BURUAN ANGKAT OY....
" BAWEL AMAT SIH LOE BANG.....GUE ANGKAT NIH"
Tak ada sahutan dari kakakku dan aku langsung bangun dan mengganti posisi menjadi bersandar di kayu penyangga kasurku.

Dengan mata dan gaya khas orang bangun tidur, aku melihat nomor yang tidak dikenal terpampang disana. Dengan malasnya, aku langsung mematikan panggilan tersebut dan akan kembali tidur.

Aku lalu tidur kembali seperti semula. Saat akan kembali ke alam mimpi, suara telpon berdering kembali. Ah elah....susah amat sih mau tidur nyenyak

Akhirnya, dengan berat hati aku langsung menyambung panggilan disana. Dengan suara serak khas bangun tidur, aku langsung menyapa duluan.

"Halo.."
"Halo Dey, baru bangun ya...."
Mendengar suara nya yang akrab di telingaku, aku langsung duduk tegak dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhku.

"Dita...???"
"Hahaha...iya Dey, aku dapet nomer mu dari Alex."
"Oh...iya-iya. Kenapa telpon aku Dit?"
"Aku mau minta tolong kamu buat nemenin aku belanja keperluan makan ku di pusat perbelanjaan Dey, kamu bisa?"

Entah mengapa dadaku langsung berdebar, darahku berdesir dan kurasakan pipi ku memanas dan tak sadar juga aku langsung tersenyum.What's happen?

"Dey...Dey..kamu masih disana kan?"
Aku langsung gelagapan dan tersadar dari lamunanku tentang Dita.

"Eh..iya Dit, bisa kok..bisa, nanti aku jemput kamu di villa kamu ya...minta jam brapa?"
"Terserah kamu aja deh bisanya jam berapa.."
"Jam setengah sepuluh aja gimana?"
"Ok Dey...makasih ya..."
"Ok..sama-sama"

Aku langsung mematikan sambungan telepon dan melompat kegirangan diatas kasur. Saat sedang asyiknya melompat, kakak brengsek ku langsung masuk tanpa ketuk pintu dahulu.

Aku yang spontan akan kedatangannya langsung diam ditempat dengan posisi berdiri diatas kasur dan nafas yang terengah.

"Woy...ngapain loe lompat-lompat kayak gitu? Obat loe habis apa ya...?"
Aku yang mendengar itu langsung mendelikkan mata dan melempar kakakku dengan bantal.

"Apa'an sih loe bang. Gue tuh lagi happy, gue kagak gila tau."
"Buset....biasa aja kali neng...kagak usah pake lempar bantal juga kale....Bahagia napa loe?"
"Nanti jam setengah sepuluh gue mau jalan ama Dita."

Mendengar kata barusan, kakak ku langsung senyum miring, mengambil bantak dan kangsung melompat dengan santainya keatas kasurku.

Kakak ku langsung melompat keatas kasur dan mulai menggoda diriku seperti biasa...sementara aku yang oleng, langsung kembali ambruk ke atas kasur.
"Eciee.....gebetan baru nih."
"Apa'an sih bang...gak usah aneh-aneh deh."

"Eh, mama sama ayah pulang besok. Kata mama, ayah bawa oleh-oleh banyak."
"Beneran loe bang."
"Yoi...."

Setelah kakak ku mengucapkan pernyataan itu, dia malah langsung dengan santainya tiduran disampingku. Aku yang melihat hal tersebut langsung saja mengerutkan dahi.

"Ngapain loe disini bang?"
"Alahhh....gue sowong dek.....diluar sendirian gue.."
"Wahahaha.....makanya jangan jomblo."
"Huu....mentang-mentang punya gebetan gue ngalah deh..."

Aku kangsung tertawa diikuti oleh kakakku.Akhirnya, aku dan dia tidur-tiduran santai sambil sesekali mengobrol dan bercanda bersamaku. Saat tengah asyik bercanda, tiba-tiba kakak ku mengajak untuk bermain ps.

"Heh...Dey, main ps yok. Kita maen GTA"
"Ellahh...bang, gue lagi males nih."
"Huu...dasar kebo loe. Males dipelihara aja loe."
"Yee....suka-suka gue donk bang. Sewot amat loe."

Namun, yang namanya bang Arga tak akan pernah menyerah. Akhirnya, ia dengan susah payah merayu diriku, mulai dari merayu gaya pacaran, minta diskon sampe merayu dengan wajah melas.

"Ok deh..ok, ayok dah, tapi ntar jam setengah sembilan bubaran yak"
"Lah ngapa emank ?"
"Gue mau jalan ama Dita bang...."
"Oh iya..lupa gue."

Lalu aku dan kakakku langsung bangkit dan menuju ke ruang tv yang ada di lantai dua sini. Sebenarnya,bukan ruang tv sih,lebih tepatnya ke ruang ps kakakku dan aku.

Akhirnya aku dan kakak ku bermain GTA, Taken, Naruto, Balapan, Smackdown, Sepak bola, Tinju, dan yang paling aku dan kakak ku seneng, Mr. Bean.

Sowong banget yak...suka ama game Mr. Bean. Tapi gamenya lucu kok. Saat tengah bermain game, suara telpon kakak ku berdering, ternyata yang telpon adalah sekretarisnya.

"Apa'an Den...."
"......"
"Ya udah gini deh, atur aja jam nya besok. Suka-suka loe siap jam brapa"
"......"
"Ok-ok jam sembilan gue udah siap disana."
"......"

Kakak ku langsung mematikan sambungan telepon dan aku langsung tanya ke kakakku.
"Ngapa bang?"
"Besok mau ada meeting ama temen ayah Dey..."
"Buat besok yak.."
"He'em."
"Perusahaan ayah kayak jaya banget ditangan loe bang."
"Ya iya lah...Arga..."

Kakakku langsung menepuk dadanya dengan gaya yang sombong dan mata yang mengerling padaku, aku yang melihat itu hanya mengerutkan dahi sambil mrmasang wajah jijik, sementara kakakku langsung ketawa ngakak, kan KAMPRET.....

Akhirnya, setelah tanya gitu, aku langsung kembali ke kamar untuk segera bersiap.Sekitar dua puluh menit mandi dan berganti pakaian, aku langsung menyambar kunci mobil dan membawa barang yang aku perlukan.

Saat melewati kakaku yang asyik bermain GTA, aku berpamitan dulu padanya dan ia langsung ngepause permainan itu.

Ia langsung terbelalak melihat penampilan yang aku gunakan hari ini.
"Anjirr....ganteng banget loe Dey"
"B aja sih bang, kagak usah lebay deh..."
"B aja B aja, pala loe pitak, sumpa loe ganteng. Makanya cewek loe cantik-cantik, berasa gagal jadi cowok,gue."

"Gak usah basa-basi deh bang, ya udah deh gue berangkat duluan, bye..."
"Ok bye..."

Saat aku tengah menuruni tangga, kakak ku meneriaki ku dari atas sana.
"GAK SARAPAN LOE WOY...."
"GUE SARAPAN DILUAR AJA BANG...."
"SERAH LOE DEH..."
"YOI..."

Aku lalu turun kelantai bawah, menuju garasi dan melesatkan mobil sedan hitam kesayanganku ke villa tempat calon bidadariku tinggal.#uuupppsss

I Love My FemmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang