"Yank...kamu nunggu sini dulu ya, aku mau bersihin badan. Itu remote televisinya ada di atas meja."
Aku lalu menjatuhkan pandanganku pada remote tv itu, lalu aku mengambilnya.
"Yankk...."
Aku memanggil manja pada Dita. Dita langsung menoleh padaku."Kenapa yank? Ada masalah ta?"
Dita berucap sambil menatap polos padaku. Aku yang melihat itu langsung meringis dan bilang tak ada apa-apa.Dita lalu kembali melangkahkan kakinya memasuki suatu ruangan yang kuyakin adalah kamarnya.
Villa Dita cukup nyaman. Villa nya pun dibuat tidak bertingkat. Mungkin mencegah agar Dita tidak naik turun saat kehamilannya sudah membesar.
Aku lantas memejamkan mataku sambil menyenderkan kepala ku pada sofa yang sekarang telah aku duduki.
Beberapa menit kemudian, ada sentuhan dingin di atas telapak tanganku. Aku langsung membuka sedikit mataku dan terlonjak kaget.
Bagaimana tidak kaget, Dita seksi sekali saat selesai mandi. Aku langsung menatapnya tanpa berkedip.
Bagaimana mungkin tidak seksi, rambut Dita ia cepol satu ditas sehingga menunjukkan leher jennjangnya yang putih.
Sedangkan ia hanya mengenakan piyama mandi yang bermodel tali samping. Sehingga sath tarikan saja sudah membuat Dita telanjang. Mana piyama itu pendek sekali lagi.
"Yank...hey..kenapa?"
Aku langsung tersadar dari lamunan sesaat ku.
"Oh itu anu...gapapa sayang..."Dita langsung menangkupkan kedua tangannya padaku lalu ia mencium pipi kanan dan kiriku.
Aku yang digituin hanya diam memaku dan tersenyum hangat.
"Sayang, sudah makan?"
Dita menanyakan hal itu padaku. Sedang aku langsung berkata belum."Sayang makan ayo...aku cuma ada spaghetti di villa. Gapapa ta?"
Dita langsung melepaskan tangkupanmya pada wajahku."Aku gak laper sayang, masih kenyang. Kamu laper ta?"
"Ya enggak sih. Aku sudah makan dua kali terus sama ngemil tadi di rs."Aku menyahutnya sambil tersenyum lalu kami berdua bermesraan saja di sofa sambil menonton televisi. Dita menyenderkan kepala nya pada lenganku dan aku melingkarkan tanganku pada pinggangnya.
Dita lalu mengangkat kakinya dan bersila di sampingku. Aku tak sengaja menatap nya. Aku langsung meneguk air liur ku dengan susah payah.
Piyama Dita tersingkap dan menampilkan pahanya yang hampir mencapai puncak. Ya ampun mulus sekali..
Dita yang tak sengaja melihat ku langsung menanyakan hal itu padaku.
"Yang....hey..kenapa?"Aku langsung gelagapan menanggapinya.
"Ah iyu enggak..gapapa kok yang.."Dita hanya senyum lalu kembali menonton televisi. Ya Allah godaan apa lagi ini...aku tak taham dengan ini semua yawlah...
Aku lalu memanggil Dita dan langsung menciumnya saja.
"Sayang..."
"Iya kenapa?"Aku lalu mendekatkan wajahku pada wajah Dita dan Dita hanya diam. Yes berarti Dita tidak akan menolak ku untuk melakukan lebih.
Aku lalu menempelken bibirku padanya. Lama kami berciuman. Hingga ciuman ku mulai berubah menjadi ganas pada Dita.
Aku melumat terus bibir kenyalnya dan Dita hanya melenguh mengeluarkan desahan yang membuatku tambah bernafsu kepadanya..
"Aahhhh yang....engghh"
Aku tambah melumatnya semakun dalam. Lidah kami terikat aatu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Femme
RomanceAku mengaguminya saat wajah cantiknya tersembunyi dibalik mata suramnya.... Aku menyayanginya saat senyum memesona itu menghiasi wajah cantiknya.... Dan aku mencintainya saat aku yakin bahwa aku tak pernah ingin jauh darinya.....