7

3.1K 164 66
                                    

Saat ini, kami tengah makan di food court mall. Awalnya, aku sempat berdebat karena Dita hanya memesan kentang goreng dan burger. Aku langsung saja menyanggah makanan pesanannya karena aku memaksanya untuk memesan menu yang ada nasinya.

"Dey....aku gapapa gak makan nasi...aku kenyang...beneran...."
Dita langsung bersedekap manja sambil kembali menyenderkan punggungnya di tempat duduk tadi.

Aku yang melihat itu hanya terkikik geli melihat tingkah lucunya. Entah mengapa setiap kali aku berada di dekatnya terutama saat ia sangat manja, aku sangat senang.

"Iya kamunya gapapa, nah kalo dedek bayinya gmn? Kamu lupa?"
Mendengar itu, Dita langsung tersenyum miris sambil langsung menatap manik mataku.

Aku yang ditatap sedemukian rinci, langsung diam mematung dan senyum hangat ku pun luruh. Saat sedang tersenyum padanya, pesanan makan kami telah datang.

Sang pelayan dengan ramah memberikan pesanan kami dengan senyum hingga ia selesai dengan tugasnya. Kali ini hidangan yang tesedia di meja kita adalah nasi goreng special yang aku pesenin buat Dita dan spaghetti pesanan ku. Minumannya kami sepakat untuk meminum bubble story saja.

Kami makan diselingi obrolan ringan dan candaan yang lucu. Saat Dita serius makan, tak sengaja mata nakal ku menatap kearahnya. Awalnya, aku langsung ingin berpaling. Tapi, entah dikata, aku mulai memerhatikan wajahnya dengan lama,hingga aku langsung menyunggingkan senyum di wajahku.

Saat Dita menatapku, aku tetap kukuh pada posisi memerhatikannya.
"Dey....kamu kenapa? Kamu sakit ta?"
Ada nada khawatir di ucapannya hingga ia menyentuh keningku.

Oh my god....gugup cooy....but, kesempatan ini langsung aku gunakan sebaik mungkin dengan pandangan tetap mengarah padanya. Lalu, tanganku yang satunya, aku gunakan untuk memegan tangannya yang ada di keningku.

"Aku gak kenapa-napa Dita...aku cuma heran aja sama kamu."

Entah sengaja atau tidak, tangan ku masih tetap berpegangan pada Dita...hhhhh....rasanya kayak gak mau lepas dari tangan Dita ya ampun...

"hah? aneh gimana Dey?"
"Kamu tuh tetep cantik aja walaupun punya dedek bayi..."
"Ooohhh..dasar kamu tuh..."

Dita langsung memukul lenganku dengan sebal sambil kembali makan makanannya. Tapi, entah kenapa tangan ini kok enggak mau lepas-lepas ya diatas meja? Rasanya kayak damai banget ngeliat wajah cantik Dita.

Akhirnya, setelah makan dan membayar bill, kami segera menuju parkiran untuk pulang. Saat keluar dari tempat parkir, kota mulai terlihat redup dan lampu jalan mulai menerangi sisi jalan. Bisa kupastikan bahwa ini sudah menjelang petang. Aku melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. Pukul lima sore...

Pantas saja sudah mau petang. Kulihat Dita di jok sampingku tengah serius mengotak-atik smarthphone nya...
"Ngapain Dit?"
Tanpa mengalihkan pandangannya pada layar smarthphone, Dita langsung menjawab pertanyaanku dengan singkat.
"Lagi nge game..."

Ya elah....neng cantik...lebih baik loe taruh aja tuh smartphone diatas dashboard terus loe fokus ke gue aja....sini-sini sama gue....heheheheh

Dengan kecepatan sedang aku melajukan mobil sambil curi-curi pandang kearah Dita. Karena ya...entah kapan aku selalu tak ingin jauh darinya. Bagiku, ia adalah belahan dunia ku....sekarang....

Sebenarnya, aku bisa dengan mudah melihat Dita karena memang dia sedang fokus sama game di hadapannya. Akhirnya, setelah sepuluh menit kemudian, Dita memutar posisi smarthphone dan mematikan smarthphonenya.

"Udah nge game nya?"
"Udah kok. Kenapa emank?"
"Ya....dari tadi kamu cuek banget ke aku...malah ngurusin game kamu mulu."
Aku pura-pura ngambek sambil memonyong-monyongkan bibir yang kutahu bahwa aku sendiri pun ogah banget ngeliat penampakan ku yang aneh ini di cermin.

I Love My FemmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang