Disclaimer : Masashi Kishimoto
Terima kasih bagi yang udah memvote cerita abal ini. Kisah ini bukan cerita yaoi walau konfliknya menyinggung masalah yaoi.
Di cerita ini, Neji dan Asuma tidak mati.
Warning : tidak sesuai EYD
Don't Like Don't Read
Setelah dua bulan sebelumnya, shinobi Konoha dipusingkan dengan penyakit aneh Naruto yang kambuhnya hanya di pagi hari. Kini, mereka dipusingkan dengan tingkah Naruto yang super duper ganjil, seperti ibu hamil yang sedang ngidam.
# Keanehan pertama
Neji memasuki ruangan hokage dengan santai seorang diri. Bibirnya bersiul-siul kecil, menyuarakan isi hatinya yang sedang bahagia, tapi tidak berbunga-bunga, karena ia bukan cewek labil haus kasih sayang. Mungkin, efek positif dari cuti yang jarang-jarang sekali hokage-sama berikan. Apalagi, ia mengisi hari cutinya bersama orang tersayang. Tambah lengkaplah hidupnya.
Dengan mood yang bagus, Neji menyambut paginya yang cerah. Ia bersiap mencari Naruto untuk meminta misi. Harapannya, misi kali ini lebih rumit dari misi sebelumnya karena ia ingin terus mengasah skill ninjanya hingga melampaui ketua klannya. Syukur-syukur mendekati kemampuan salah satu dari duet maut SasuNaru yang melegenda itu.
Deg!
Jantung Neji berdetak kencang, bertalu-talu hingga dadanya memanas, saat kedatangannya disambut dengan pelototan kejam hokage-sama. Bukan karena takut, tapi lebih karena terkejut. Ya, ia nggak nyangka aja. Masalahnya bukan pada kata 'Melotot'. Tapi, lebih pada orang yang melotot. Ini Naruto lho, Naruto. Makhluk di Konoha yang paling tidak bisa marah apalagi berwajah garang, meski ia sudah bekerja keras membuat ekspresi garang. Lah, ini mendadak ia memelototi Neji. Kira-kira Neji salah apa ya hingga dipelototi segitunya oleh Naruto.
"Nar... Naruto!" Neji mencoba memanggil Naruto lembut. "Kau kenapa? Kenapa melotot seperti itu?"
Alih-alih dijawab, Naruto justru meloncat indah dari kursinya dan muncul secara mendadak di depan Neji. Untung jantung Neji sehat, tidak ada riwayat penyakit jantung, dan untunglah ia sudah terlatih untuk sesuatu yang mendadak, sehingga ia selamat dari serangan penyakit jantung. Fiuh! Naruto ada-ada saja.
Dahi Neji mengerut dalam. 'Ada apa dengan Naruto? Kok tingkahnya jadi aneh gini.' Pikirnya bingung. Tadi melotot. Sekarang Naruto berputar-putar, memutari tubuh Neji dengan tatapan penuh selidik, menatap tiap inchi tubuh Neji. "Kau ini kenapa sih? Ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya Neji jadi grogi sendiri karena dilihatin segitunya oleh Naruto. Perasaan, penampilannya dari kemarin ya gini-gini aja. Enggak ada perubahan dan Naruto fine fine aja. Kenapa sekarang Naruto terlihat kayak nggak suka gitu?
Lagi-lagi Neji diabaikan. Naruto kini sibuk mengendus-endus. Kalian tidak salah baca. Naruto memang sedang mengendus-endus tubuh Neji. Entah apa yang dicarinya. Neji kian bingung dengan tingkah Naruto. 'Apalagi sekarang?' Batinnya. Kelakuan Naruto mengingatkan Neji pada Kiba. Tapi..., Kiba sih wajar. Ia kan keturunan Inuzuka yang memang doyan mengendus bau untuk melacak sesuatu. Lah Naruto? Apa perlunya coba?
"Aku sudah mandi dan rambutku sudah aku keramas. Aku tidak bau." Kata Neji mulai jengah dan sedikit tersinggung -kalau boleh jujur-. Yach, siapa tahu aja hokagenya ini menuduhnya belum mandi.
"Ji.., rambutmu panjang ya?"
"Haaah..?" Gumam Neji tak habis pikir. Dari dulu kan rambut Neji emang panjang. Karena rambut panjang sudah jadi ciri khas klan Hyuga di samping doujutsu Byakugan. Itu sungguh pertanyaan paling nggak penting yang pernah ditanyakan pada Neji. Dari mulut seorang hokage pula. Segitu kurang kerjaannya ya Naruto, sampai soal rambut pun diurusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI SAKURA (¬_¬)'
RandomWanita yang sedang terobsesi sangatlah mengerikan. Mereka sanggup melakukan apa saja demi obsesinya. Sakura terobsesi pada Sasuke, semua orang tahu itu. Tapi, tak ada yang tahu, betapa besarnya obsesinya. Betapa mengerikannya. "AKU TIDAK BOHONG!" Ra...