Naruto © Masashi Kishimoto
Hati-hati saat membacanya. Author memasang beberapa jebakan. Membacanya harus urut dari chap pertama, per paragraf, per kalimat, dan per huruf untuk menebak clue yang Ai sebar di tiap paragraf. Jika tidak, akan terjebak ranjau.
Don't Like Don't Read
"Aku tidak merebut kekasih Naruto." Kata Sasuke mengkonfirmasi.
Neji tak berkomentar. Wajahnya masih datar dan dingin. Tak tersentuh. Well, ia memang seperti itu sih sehari-harinya. Satu-satunya orang yang bisa membuat topeng dinginnya pecah adalah Naruto. Hokage ketujuh ini punya trik tersendiri untuk membuat seorang Neji Hyuga gusar, ngomel-ngomel tidak jelas seperti cewek yang sedang PMS. "Lanjutkan bacanya!" Katanya dengan tegas. Entah apa yang ada di kepala gantengnya.
"Oke. Aku lanjutkan." Kata Shika menengahi, daripada terjadi perang.
Tak tahu kah kau, berapa lama aku menantinya mekar hanya untukku?
Dua bulan aku mendekatinya, memperlakukannya dengan hati-hati, agar ia tak terluka
Dan, teganya kau ambil dia dariku dan langsung.. langsung langsung ... huwaa...
"Hap!" Dalam satu kali telan, kekasihku, pujaan hatiku, belahan jiwaku masuk ke dalam perutmu. Begitu sajaKau memang TEME.
Tomat-chanku yang cantik kau bunuh dengan keji, kau mutilasi, dan kau telan bulat-bulat.Tidaaak!
PS: Akhir-akhir ini, aku takut dekat-dekat dengan Sakura-chan. Ia suka senyum-senyum tidak jelas ketika melihatku. Seperti senyumannya Orochimaru. Dan ia sering komat-kamit. 'Berhasil. Berhasil.' Entah berhasil apa.
Gubraks!
Kiba jatuh gedubrak. Astaga, Naruto. Ia lagi-lagi terjebak, tertipu mentah-mentah oleh diksi setengah mesumnya. Masak ia mendeskripsikan tomat seperti wanita saja.
Sasuke keringat dingin. Ia tak tahu jika dalam benak cantik Naruto, tersimpan ide-ide untuk menistainya. 'Dam'n it!' Batinnya geram.
"Apa kalian menyadarinya? Perubahan Naruto yang mencolok?" Tanya Shika.
Kiba mengangguk. "Naruto benci ramen dan berubah jadi menyukai tomat."
"Koreksi. Bukan menyukai, tapi maniak." Sela Neji.
"Maniak?" Beo Kiba.
"Iya maniak. Hanya maniak yang bisa membuat tomat menjadi sebuah puisi seperti ini." Dalihnya rada kesal untuk alasan yang hanya bisa dimengerti Neji.
"Naruto itu sengaja menanam tomat di kebunnya untukku. Makanya, aneh, jika ia marah-marah hanya karena aku mengambil tanpa ijinnya." Sasuke memperjelasnya.
"Uwach! Jadi kau dispesialkan olehnya?" Tanya Kiba takjub.
"Haaah. Bukan seperti itu. Ia itu menanam semua tanaman yang digemari atau yang mempresentasikan kita. Misal, aku tomat. Shika ; nanas, Kaktus untuk Temari, mawar untuk Sakura dll " Sergah Sasuke. Alis Kiba terangkat, bingung. "Mending baca lagi sajalah puisinya. Ntar juga kau mengerti."
"Sasuke benar. Lanjutin lagi saja bacanya!" Dukung Neji.
# Puisi Ketiga
![](https://img.wattpad.com/cover/125288581-288-k972196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI SAKURA (¬_¬)'
RandomWanita yang sedang terobsesi sangatlah mengerikan. Mereka sanggup melakukan apa saja demi obsesinya. Sakura terobsesi pada Sasuke, semua orang tahu itu. Tapi, tak ada yang tahu, betapa besarnya obsesinya. Betapa mengerikannya. "AKU TIDAK BOHONG!" Ra...