Naruto © Masashi Kishimoto
Ai up cepat nich. Chapter ini spesial untuk para reader yang meninggalkan jejak di kotak komentar, memvote, dan memfollow akun Ai
Arigato Gozaimasu
Thank you
Matur suwun
Terima kasih
Don't Like Don't Read
Sasuke tak pernah meragukan sisi maskulin Naruto, adik angkatnya, sejak dulu. Meskipun, secara wajah dan body tidaklah begitu mendukung. Wajahnya terlalu cantik untuk ukuran pria. Dan, kulitnya terlalu lembut untuk disebut pria macho. Tapi, Sasuke tetap yakin Naruto seorang pria tulen.Karena itu, Sasuke orang pertama yang menolak opini Kiba, jika Naruto bertingkah aneh karena hamil. MPreg itu bullshit. Tidak mungkin terjadi, meski matahari sudah terbit dari arah Barat. Itu tak lebih dari khayalan indah para fujoshi dan fudanshi gila. Namun, di dunia NYATA...? Sekali lagi Sasuke tekankan, itu MUSTAHIL terjadi.
Tapi, buktinya ada contoh kasus Mpreg. Benar di dunia nyata memang ada pria hamil. Tapi, setelah ditelusuri ia ternyata seorang transgender, wanita yang melakukan operasi kelamin jadi pria. Atau, seseorang yang sejak awal memiliki kelainan genetik. Kromosomnya tidaklah XY, melainkan XXY sehingga ia memiliki kasus berkelamin ganda. Itu pun kecil kemungkinannya bisa hamil karena biasanya organ kelaminnya kurang lengkap sehingga perlu operasi untuk membuatnya utuh sebagai manusia.
Sedangkan Naruto, tidak pernah masuk ruang operasi kecuali operasi pencangkokan tangan akibat tangannya yang putus. Sasuke melihat dengan mata kepalanya sendiri. Ia masih ingat tanggal, hari, jam, hingga ke detik-detiknya. Orang-orang yang terlibat operasi Naruto juga ia kenal baik sangat menyayangi Naruto. Mustahil mereka melakukan sesuatu yang menyakiti Naruto seperti menambahkan organ rahim ke tubuh Naruto, membuat Naruto jadi seorang banci.
So, kesimpulannya, Naruto tidak mungkin dan tak akan mungkin pernah bisa hamil.
Tapi, sekali lagi, tapi..
Demi solidaritas.
Demi memuaskan ke-kepo-annya Kiba, kekasih sejenisnya Shikamaru.
Dan demi menghilangkan keraguan di hati kekasihnya sendiri, ia terpaksa setuju ide gila ini. Yakni, ide untuk melakukan test pack pada Naruto. Itulah yang membawa Sasuke ke rumah Naruto di jam yang tidak wajar untuk bertamu. Jam 5 pagi, jam saat Naruto bangun tidur sebelum melakukan latihan ringan ala Naruto."Gimana?" Tegur Kiba saat Sasuke hanya berdiri diam di depan pintu rumah Naruto.
"Langsung masuk saja!" Kata Sasuke singkat dan terdengar dingin.
"Hah! Emang bisa? Pintunya masih terkunci lho. Kau tidak menyuruhku membobol rumah Naruto seperti maling kelas teri, kan?" Kiba memberondong Sasuke dengan pertanyaan.
Ini yang tidak disukai Sasuke dari Kiba. Cerewet. Di samping sifat sembrononya. Tapi, hanya Kiba yang punya keberanian lebih untuk melakukan hal-hal gila seperti memaksa Naruto melakukan test pack. Ia yakin 100% baik Shika maupun Neji tidak memiliki kemampuan yang serupa. Sasuke mengabaikan Kiba dan berkutat dengan kunci serep dari rumah Naruto.
"Oh, kau punya kunci duplikatnya. Bilang kek dari tadi." Gerutu Kiba.
Sasuke mengedikkan bahunya sebagai balasan. Ia tak menganggap komentar Kiba penting dan layak untuk dikomentari. Mereka langsung masuk ke dalam kamar pribadi Naruto di lantai dua, ruang pertama yang dekat dengan tangga. Kamar Sasuke di rumah ini ada di lantai satu. Hanya ada tiga ruangan di lantai dua. Ruang satu, kamar Naruto. Ruang kedua kamar kerja merangkap perpustakaan. Dan, ruang terakhir kamar mandi. Saat mereka masuk, Naruto sudah bangun dan melakukan peregangan singkat untuk melenturkan tubuhnya yang kaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI SAKURA (¬_¬)'
DiversosWanita yang sedang terobsesi sangatlah mengerikan. Mereka sanggup melakukan apa saja demi obsesinya. Sakura terobsesi pada Sasuke, semua orang tahu itu. Tapi, tak ada yang tahu, betapa besarnya obsesinya. Betapa mengerikannya. "AKU TIDAK BOHONG!" Ra...