Prolog

11.3K 870 29
                                    

Mata Joanna menangkap gerakan yang membuat suara nyaring dan geraman saling bersahutan. Dengan rasa penasaran Joanna mengikuti asal suara geraman tersebut.
Joanna melihat pertarungan di depannya dengan rasa takut, tubuhnya bahkan bergetar. Ia bisa melihat mata merah mahkluk di depannya, para rogue. Joanna kaget saat sadar satu orang didepannya itu adalah Liam. Ada sekitar lima rogue mengelilingi Liam. Liam bahkan sudah terlihat lelah karena usahanya menyelamatkan diri. Tapi empat rogue sudah tergeletak tak bernyawa dengar jeritan memekakkan telinganya yang sudah sensitif , tinggal satu rogue lagi yang terlihat begitu tangguh. Gerakan rogue teraebut begitu tangkas, membuat Liam hampir terdesak. Rogue tersebut terus mengarahkan cakarnya ke arah Liam dengan membabi buta, seakan siap melenyapkan Liam saat ini juga.

Joanna takut Liam terluka atau lebih parah hingga meregang nyawa. Tapi Joanna tidak tahu apa yang harus dilakukan, Joanna hanya makhluk lemah. Tidak bisa bertarung. Kelebihan yang dimiliknya adalah bisa menyembuhkan segala luka, hanya itu.

Tapi Joanna harus bertindak sebelum Liam terluka, pria yang ia cintai itu harus selamat. Entah apa jadinya jika ia tidak bisa melihat Liam lagi. Ia berubah menjadi sosok serigala dan melesat ke arah Liam. Menjadi temeng ketika wajahnya terkena cakar milik sang rogue, rasa panas membakar wajahnya. Tapi ia senang karena bisa menyelamatkan nyawa pria yang ia cintai. Joanna meraih sasak panjang berlumur perak dan menancapkan ke jantung si rogue.

Napas Joanna tersendat merasa panas diwajahnya yang terasa membakar tubuhnya juga. Joanna memandang rogue di depannya yang sudah menggelepar kehilangan nyawa. Lalu pandangan Joanna mencari Liam, tapi sayang pandangan matanya membuat hatinya sakit. Liam dibantu oleh seorang wanita pergi dari tempat ini tanpa sedikitpun melihatnya.

Air mata Joanna mengalir deras, mengapa begitu menyakitkan mencintai seseorang? Seseorang  yang tidak mencintainya juga tak menoleh sedikitpun padanya. Wujud manusianya mengambil alih, Joanna menekan dadanya yang masih saja terasa sesak meskipun Liam telah hilang dari pandangannya.

Joanna berusaha mengeluarkan kekuatannya untuk segera menyembuhkan wajahnya tapi kekuatannya telah terkuras habis karena sakit yang dirasanya. Joanna semakin melemah ketika hanya bisa membuat lukanya mengering tapi tidak bisa menghilangkannya. Tangannya gemetar saat menyentuh garis melintang diwajahnya, Joanna menangis lirih saat sadar luka itu akan tetap membekas selamnya. Joanna merasakan sebuah kegagalan yang membuat nya jatuh begitu dalam hingga ke dasar.

Bagaimana bisa Liam akan bisa melihatnya nanti, sebelumnya saja dengan wajah normal Liam tak meliriknya. Apalagi saat ini dengan cacat di wajahnya,

"Aaaaaakkk . . ." Joanna menjerit histeris.

Tidak ada yang bisa menolongnya saat ini, Joanna hanya sendirian saat ini. Mungkin hingga nanti ia mati, tidak akan ada mate yang akan menandainya sebagai pasangan seumur hidupnya. Hingga kesadaran mulai menghilang dan menenggelamkannya ke dalam kegelapan.

Tempted by the AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang