07

7K 523 67
                                    

"Aduh!!"

Ya Mingyu jatuh dari mobil dengan tidak elitnya. Gimana bisa jatuh, di dorong Seokmin, tapi bukan di dorong Seokmin juga. Jadi sebenernya pintu mobilnya tuh udah kebuka, sengaja sama dia dibuka soalnya kepanasan, bukan kepanasan juga tapi ga baik nyalain ac mobil dengan mobil tertutup bisa-bisa dia keracunan gas terus meninggal gimana. Kan Mingyu gamau mati dulu, masih pengen lulus sekolah, masih pengen kuliah terus kerja ngebahagiaan Seokmin sama calon anaknya. Sama pengen rencana sih buat anak lagi dengan kondisi sadar, ga lagi mabuk kena obat kuat kayak dulu. 

Kembali lagi ke sebelumnya.

Ya karena pintu mobilnya ini sudah terbuka dan ditambah didorong sama Seokmin. Otomatis Mingyu langsung jatuh ke tanah. Untungnya di parkiran kebun binatang ragunan masih sepi, masih pagi sih. Pengunjung aja belum pada dateng. Jadi ya Mingyu ga ngerasa malu. Buat istri tercintanya,  akhirnya Mingyu mutusin buat nunggu diluar mobil aja walaupun kedinginan. Toh ini juga permintaan Seokmin supaya Mingyu nunggu diluar.

Mingyu pun berjalan ke arah bangku kosong yang ada di depan mobilnya, lalu membaringkan tubuhnya dan memiringkannya menghadap mobil. Matanya memandang Seokmin yang masih terlelap. Mingyu mengangkat bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Cantik," gumamnya

Setelah beberapa menit memandang istrinya,  mata Mingyu terasa lelah, dan akhirnya ia pun terlelap di bangku tersebut.

.

.

.

"Mingyu!!!!!"

Brak

Tubuh besar Mingyu terjatuh di tanah.  Ia mengelus bokongnya yabg barus saja berciuman dengan lapangan parkir. Matanya melihat ke atas, seseorang tengah berdiri di dekatnya dan sedang memperhatikannya. Orang itu tak lain tak bukan adalah Seokmin,  istrinya. Mingyu berusaha untuk membangunkan tubuhnya.

"Sakit sayang,"

"Siapa suruh tidur di bangku?!"

"Loh kamu kan yang nyuruh aku  keluar, "

"Hah? Kapan? Aku ga nyuruh kamu gitu! Sembarangan!"

"Ya tapi kan emang--"

"Ihhh gyuie jahat nuduh-nuduh aku! Pokoknya sekarang sana beli tiket masuknya, itu udah dibuka. Cepetan nanti keburu antriannya panjang!!! "

Seokmin mendorong tubuh Mingyu dengan kasar. Hampir saja Mingyu jatuh kembali. Mingyu pun berjalan menuju ke loket tiket, dalam perjalanannya ia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Sabar ming sabar bini sendiri- kmg

Setelah mengantri lumayan lama, akhirnya Mingyu berhasil beli dua tiket buat masuk kebun binatang. Mingyu kembali ke tempat semula, dimana istrinya sedang menunggunya.

"Sayang,"

Seokmin menolehkan kepalanya, "Sudah? Ayo,"

Seokmin langsung saja menyeret tangan Mingyu buat masuk. Dia sudah gasabaran buat megang gajah, megang belalainya. Teriakan Mingyu sedari tadi tidak di dengarnya. Fokusnya hanya satu kini. Gajah.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka sampai di depan kandang gajah. Seokmin langsung berteriak kegirangan. Impiannya terwujud. Sementara Mingyu harus menahan malu, dan meminta maaf pada pengunjung lainnya yang memerhatikan tingkah aneh dari Seokmin.

"Gyuie!!"

Mingyu menoleh pada Seokmin yang memanggilnya.

"Hm? Iya sayang ku? Mau megang gajahnya?"

Married by Accident [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang