Bully *Part 1*

26 3 1
                                    


>terjadi perubahan watak yg drastis<

>Bully *Part 1*<

Beberapa minggu berlalu dan gossip disana sini mulai terdengar di telingaku. Akhirnya aku tau kebenarannya.

"hei..bukannya itu Brian dari kelas A ?.. dia lucu sih..tapi sayang...".

"eh..eh..eh lihat itu dia jalannya kaya zombie gitu. Dia baru bangun kali".

"liat matanya sembab, mungkin semalaman dia nangis terus".

"kasian dia... baru deket sama kakak kelas udah ditinggal pergi, dan keliatannya dia terpukul banget".

"iya lah orang mereka kaya adek kakak".

"atau lebih dari adek kakak..?".

"hush.. jaga mulutmu".

"heii dia terkenal lohh di kalangan kakak kelas kita. Tapi rumornya agak kacau sih. Masa iya ada cowok berantem gara-gara tuh anak.. kan eoohh.. gimana gitu".

"siapa suruh cowok punya wajah imut kaya gitu, ahhh gw mau bulu matanya. Biar gak pakek pasangan mulu".

"siapa suruh punya bulu mata panjangnya ga ada seper empat kuku..hahaha"

"sialan lo...ehh ehh dia liat kita..".

Tiap koridor, tiap kelas, tiap anak tangga yang aku pijak. Terdengar semua anak anak membicarakan seseorang yang baru saja kehilangan. Walaupun sudah lama berlalu, tapi tiap anak yang baru saja melihatku pasti akan berkata demikian.

Jam sekolah berjalan seperti biasanya. Aku berpapasan dengan kak Mia.

"bray... ayo ikut kakak". ajaknya

"kemana kak ?". tanya ku

"udah ikut aja". Kak Mia menarik tangan ku

Sampailah kita di sebuah pondok kecil di ujung jalan setapak yang bersebrangan dengan sekolahan yang di depannya ada kolam ikan kecil yang cukup terawat. Pohonnya rindang dan sejuk.

"disini biasanya dia nenangin diri. Mungkin kamu juga bisa menikmatinya. Aku pulang dulu..bye". kak Mia meninggalkan aku sendirian di pondok itu.

Aku duduk dan memandang lekat ke dasar kolam.. entah apa yang membuatku merasa ringan. Dan saat aku membuka mata, waktu sudah mulai sore. Aku ketiduran. Akupun berlari menuju sepedaku dan mengayuhnya dengan cepat. Jangan sampai aku pulang terlalu larut malam. Tapi di depan sekolahan aku diberhentikan oleh dua orang cowok yang aku mengenalnya mereka seniorku.

"maaf kak, permisi". Aku mencoba melewatinya

"buru-buru amat". salah satu dari mereka memegang sepedaku

"lu cantik juga kaya anak-anak bilang".

"ehmm..". aku gak bisa berkata-kata, tapi langsung terlintas difikiranku sebuah rencana. "maaf kak, bukannya kalian ini senior dari kelas D yang bersahabat dari kecil ya ?". tanyaku dengan yakin.

"lohh darimana lu tau, wah lu nge fans ya" mereka nyengir

"tau lah, kak Reno dan Kak Izam. Dan pacar kak Izam adalah kak Reina yang baru aja putus 2 hari yang lalu" jelasku

"wahh..dukun lu ya"

"maaf nih kak, kayaknya kak Izam harus tes deh sahabat kakak ini. Iya kan Kak Reno, pacarnya kak Reina yang baru aja jadian kemarin" aku tersenyum sinis

"maksud lo apa" Kak Reno gebrak sepeda ku

"bukannya apa, tapi benarkan kak Izam slalu bikin kejutan buat kak reina atas bantuan kak Reno ? tapi apa kak Izam pernah memastikannya sendiri ? kalo kejutan itu benar-benar diakui sama kak Reina bahwa itu dari kakak. Ahh kasian kakak". aku melihat kemarahan mulai memuncak diwajah kak Izam dan tangannya mengepal.

Beribu tanda Tanya mulai muncul satu persatu dari wajah yang sedari tadi tertunduk dan mulai memerah. Sepertinya rencanaku mulai berjalan.

Dan akhirnya.

"Bugghhh..." satu pukulan mendarat.

>hoii.. salam daun daun kering.. hufth langsung aja vote and comment guys<

^mHS

Two RingsWhere stories live. Discover now