Sweet Momment *Part 3*

26 2 0
                                    

>haloo... udah ada nih next partnya... demi pembaca nih aku puanjangin ceritanya biar puassss.. lahir batin.. langsung aja ya vroh check this out...<

>Sweet Momment *Part 3*<

Aku bangun dan mendekat ke kasur. Lalu aku duduk disebelahnya Randi yang terbaring.

"Hehh Ran.." panggilku

"iya kenapa ?" jawab Randi

"aku kelupaan sesuatu nih.." aku agak gugup

"apa itu ?" Randi mendekat dan tidur di pangkuanku

"hehe.. maaf ya aku telat, padahal kamu yang ngajak aku jalan-jalan" aku makin berbelit-belit

"ngomong apa sih kamu Bray ?" Randi tampak bingung

"Happy Birthday to you Randi" aku memberikan kotak kepada Randi

"apa ini ?" Randi bangun dan duduk lalu menerima kotak pemberianku

"buka aja" aku tersenyum

"wahh kalung..." Randi tersenyum lebar "pakai in dongs." Randi memanjakan permintaannya

"kan bisa pake sendiri" aku menegaskan

"aku kedinginan nih, kayanya bakal masuk angin nih.." Randi acting menggigil sambil berkerubung selimut

"iya iya.. aku pakein.." aku mengambil kalung tadi dan memakaikannya ke leher Randi. Dan tiba-tiba "pukk" Randi memelukku.

"Makasih Bray"

"iya-iya ini cuma hadiah sederhana kok, cup cup jangan nangis"

"siapa yang nangis, aku cuma terharu aja"

"sama aja... udah lepasin yaaa"

"hehe maaf" Randi melepaskan pelukannya dan menghapus air mata haru nya.

"dikasih ginian aja udah terharu, apalagi dikasih mobil. Nangis darah kamu, hahahaha" aku becanda

"humm.. sebenarnya ini hadiah pertama dari temanku Bray" Randi nampak senang dan memandangi kalung itu. Kalung sederhana dengan tali berwarna hitam dan ukiran kecil berbentuk huruf R disana.

"ohh begitu.. kok bisa ?" aku mulai kepo

"dulu.. saat aku masih SD aku punya banyak teman karena uang yang aku punya, tapi setelah ayahku sempat mengalami kendala dalam pekerjaan mereka semua menjauhiku, dan aku simpulkan mereka hanya ingin berteman dengan uangku saja. Sampai akhirnya usaha ayahku bangkit dan keluargaku menjadi normal kembali sampai sekarang. Saat mereka kembali aku menjauh, sampai sekarang. Teman yang aku punya cuma kamu, dan kamu udah menunjukan sifatmu. Aku yakin kamu itu sahabat aku yang paling ngerti akan keadaanku Bray... Makasih" Randi memeluku lagi

"iya iya udah udah... jangan dipikirin toh udah lalu. Kita menatap masa depan aja lah Ran. Udah ayo tidur udah malem, besok sekolah. Hujannya makin deras lagi" kita melepaskan pelukan dan berbaring menuju mimpi.

Sepuluh menit berlalu dan kulihat Randi sudah tertidur pulas. Cepat juga tidurnya nih anak. Kalau diperhatikan tidurnya dia lucu banget, ada sedikit senyum disana membuat wajahnya semakin hansome (ahh ngomong apa gw).

Tiba-tiba Randi meluk lagi dalam tidurnya dan wajahnya semakin dekat denganku. Dia udah kaya kucing kepalanya dielus-eluskan ke leherhku dan dia memelukku sangat erat dan tidur dipelukanku.

Mungkin dia kurang kasih sayang ya, menurutku.

"Brian.. kamu kalo senyum manis ya" Randi mengigau

"emang" bisiku

Wah nih anak, mimpiin gw hahahaha... tapi aku akui entah kenapa posisi ini sangatlah nyaman dan hangat, ditambah lagi cuaca diluar sana yang hujan disertai petir. Tak lama kemudian aku tertidur.

Two RingsWhere stories live. Discover now