Sweet Momment *Part 1*

22 3 3
                                    

>halooo... Salam daun kering...maaf ya gengs, postingannya agak ngadat. Authornya sibuk lomba kesana kemari. Menang gak ? jawabannya Alhamdulillah.. J .. Langsung aja check this out...Jangan banyak kepo..

>Sweet Moment *Part 1*<

"aku punya permintaan" katanya dengan menatapku sangat tajam

"a.. apa itu Ran ?" tanyaku...

"kalo kamu kemana mana harus ngajak aku dan harus ada aku. Titik" dia menegaskan kata-katanya.

"Tap..i"

"ga ada tapi-tapian, biar nenek aja"

(TAPI : Semacam ikat pinggang dari kain yang panjang. Biasanya digunakan ibu-ibu jaman dahulu bersama baju kemben/baju jaman dahulu yang sekarang jarang ditemui kecuali di daerah Jawa yang belum terlalu termodernisasi)

Aku pun tertawa dan Randi mengikutinya. Aku hanya bisa meng "iya" kan tawarannya tadi karena dia ngotot banget. Yahh mau gimana lagi :-D.

Semenjak saat itu, aku dan Randi jadi semakin dekat walaupun kami berteman masih beberapa hari. Momen yang ga bisa aku lupain adalah Momen Ulang tahunnya Randi. Walaupun aku belum tau itu hari ulang tahunnya. Jadi gini ceritanya..

<flashback>

<di jalan saat pulang sekolah>

Kayak biasanya, Randi ngoceh tiada henti yang buat aku iya iya aja ga ngerti dia bilang apa. Hari itu aku sangat lelah dan mengantuk yang bikin aku tertidur diatas motor. Ga sengaja tanganku melingkar ke pinggangnya Randi karena aku mau jatuh dari motor. Lalu dia teriak

"kamu ngantuk ya ?"

Aku mengangguk angguk..

"pegangan aja sambil tidur sini"

Tangan Randi meraih tanganku dan melingkarkan di pinggang sampai perutnya. Dan mengarahkan kepalaku di pundaknya. Aku yakin saat itu merupakan posisi ternyaman saat naik motor, sampai-sampai akupun beneran ketiduran.

Aku gak ngebayangin Randi memang benar-benar teman yang baik dan juga dia ga terlalu rishi dan kasar kayak temen-temen lainnya. Dia nggak protes jika ada yang menggodanya sekalipun dia cowok yang ke cewek-cewekan (ngondek) dia hanya tersenyum saja kerjaannya, apa dia terlalu baik ya. Huuhh sungguh menambah aura ketampanannya. (Ehh ngapain gw ceritain ketampanan Randi ? wahh... mulai somflak nih otak). Kembali ke cerita.

Tak lama kemudian aku dibangunkan Randi.

"lohh kita ada dimana, Ran ?" tanyaku bingung

"hehe, kamu pules banget ya tidurnya. Sampek erat banget peluknyaa..." dia memeluk perutnya sendiri sambil senyum-senyum. Dan blushing dehh nih pipi.

"udah ahh.. ini dimana ? kok tempatnya asing banget" aku clingak-clinguk tak tau mau kemana dan hanya memandangi sekitar. Yang kurasa sebuah lahan parker yang sangat luas, disini juga ada banyak motor terparkir dan beberapa orang yang baru saja datang. Bau yang asing tercium, disini juga terasa agak panas kayaknya bau-bau itu dari dapur deh. Pikirku.

"ciyeee... pipimu yang merah tuhh" Randi menggodaku

"apaan sih, kalo bangun tidur ya gini" aku memalingkan wajahku

"hahaha... yang tidur sambil peluk guling hidup" Randi mecoba melihat wajahku

"udah ya.. aku pulang aja ahh" aku berjalan meninggalkan Randi

"emang tau mau kemana ?" dia teriak. Akupun berhenti dan berbalik " udah sini sini.. jangan ngambek. Maaf deh" Randi memelas

"awas ya.. kalo mulai lagi gw tonjok lu"

"widihhh... galak bener. Iya maaf abang preman.. hahaha" Randi tertawa

"tuhkan.. mulai lagi" aku mulai bad mood

"udah ayo ikut, balikin mood kamu. Biar kamu senyum yang manis lagi" Randi senyum dengan sangat manis..(ehh.. ahh sudahlah)

"nih orang bisa baca pikiran apa ya"(batinku)

"udah ayo jalan" Randi jalan duluan

"hei tunggu" aku mengejar Randi.

Aku dan randi menuju pintu kaca yang buram. Dan saat Randi membuka pintu.. "jreeng", aku terkejut.

"selamat datang.. hehehe" Randi cengar cengir "aku yakin dari ceritamu, kamu belum pernah kesini" dia membukakan pintu untukku

"Randi, ini mall ?" tanyaku bingung sambil memasuki pintu dan kulihat banyak sekali barang, pernak pernik, makanan, game dll. Ini adalah pertama kalinya aku masuk mall yang mungkin selama ini aku bisa lihat di Tv saja.

"iya lahh.. kita main-main disini ya sepuasmu. Aku yang traktir" Randi menyusulku

"hehh bukannya disini mahal-mahal ya ?" aku berbisik-bisik pada Randi

"hehehe sebenarnya ada yang mahal ada yang murah kok tenang aja"

"beli yang murah-murah aja biar uang sakumu nggak habis Ran"

"iya-iya bawel amat sih, ayo mau kemana nih. Mumpung belum terlalu sore, biar nanti pulang nya nggak kemaleman" Randi berjalan duluan

"terserah kamu lah, aku kan ga tau apa-apa soal tempat ini, lagian ini jauh dari rumahku. Banget malah" aku menyusul Randi

"yaudah ayo jalan-jalan" Randi tersenyum

Kitapun naik escalator (tangga berjalan => dulu aku memanggilnya gitu sebelum tau ini namanya escalator ). Aku yang baru pertama kali naik Escalator dibantu Randi sampai ke atas, aku berpegangan pada Randi dan agak sedikit takut, lalu ditegur sama petugas disana.

"pertama kali ya dek ?" Tanya orang itu

"i..iya mbak"

"dia ketakutan" Randi menambah kan

"siapa ? aku gak takut" kataku

"kalo ga takut ini kan sudah sampek atas, pegangannya udah ya" Randi memperingatkanku

"ehh.. maaf"

"hehehe... silakan" mbak tadi hanya tersenyum dan mempersilakan kami untuk melanjutkan jalan-jalannya.

Pertama kami menuju toko baju, kita sebenarnya gak niat beli baju sih dan Cuma mencoba beberapa baju buat difoto yahh walaupun Cuma ditepelin doang. Aku sedikit berkeliling di toko jaket sedangkan Randi sibuk dengan titipan Ibunya. Aku melihat jaket abu-abu yang menurutku keren, walaupun polos dan dikombinasi dengan warna hitam. Aku mengambilnya dan menempelkannya di badanku. Yahh walaupun agak kebesaran tapi keren kalo aku memakainya, hahaha tapi itu mustahil. Aku lihat harganya, behh membunuh orang 250rb adalah harga selangit buatku yang masih anak SMP. Akupun mengembalikannya dan melanjutkan berkeliling.

Sipp.. akhirnya aku tersesat, aku lupa tadi kemana Randi pergi dan kemana kea rah toko jaket, aku hanya muter muter di dalam toko baju yang bikin pusing. Aku kesasar di toko baju wanita dan aku lebih bingung disini. Sampai akhirnya aku nyasar ke toko pakaian dalam.. haduuhh makin parah nih dan tiba-tiba ada yang memanggilku

"bray.."

"Randi ?" aku berlari kearahnya

"kemana aja sih, khawatir tauk.." dia melihat toko "mau beli pakaian dalam ya Randi menggodaku

"sialan.. nggak kali, sini kesasar bang"

"hahaha iya dehh.. ayo lanjut, pesenan Ibu udah kok"

Kitapun keluar dari toko baju dan melewati toko es krim

"ini adalah salah satu hal yang gak boleh dilewatkan saat kamu ke mall bray. Makan es krim"

Randi membelikan es krim coklat strawberry.. lohh kok dia tau ya kalo aku suka coklat strawberry ? aku jadi keinget ka Juna. Hummhh

"ngapain bengong nanti cair loh es mu" Randi menegurku

"ehh iya..." aku memakan es ku sambil berjalan mengikuti Randi. "kita mau kemana lagi Ran ?" Tanya ku

"udah ikut aja, pasti menyenangkan dehh" dia tersenyum

>jangan lupa vote and comment guys... ditunggu next part nya yahh<

Two RingsWhere stories live. Discover now