Sweet Momment *Part 2*

33 3 6
                                    

>nih udah update guys.. happy reading yahh, jangan lupa vote and comment nya hehehe. Check this out<

>Sweet Moment *Part 2*<

"ehh iya..." aku memakan es ku sambil berjalan mengikuti Randi. "kita mau kemana lagi Ran ?" Tanya ku

"udah ikut aja, pasti menyenangkan dehh" dia tersenyum

Kita melanjutkan berjalan-jalan dan melihat suasana mall yang tidak terlalu ramai, mungkin karena ini bukan hari libur kali ya. Aku dan Randi masuk ke toko aksesoris, disana banyak sekali terjajar jam dinding, lampu-lampu, jam tangan dan juga ada perhiasan disana.

Sempat aku melihat cincin yang sama persis seperti yang aku pakai sekarang, mengingatkanku pada kak Juna, kak Juna lagi kak Juna lagi. Aku memegang erat kalung yang aku pakai sambil memperhatikan cincin itu. Lalu aku pergi kea rah Randi yang dari tadi diam melihatku.

"Bray... are you okay ?" Tanya Randi

"I am okay" aku melihat sepasang gelang disana yang membuatku tertarik, akupun mendekatinya dan di ikuti Randi yang agak sedikit bingung.

"kau mau ?" Tanya Randi. Aku gak menjawab dan hanya memandang Randi

"ya udah ini buat kamu" randi mengambil satu dan memberikannya padaku, lalu mengambil satunya lagi "dan ini punyaku. It's friendship symbol my bestfriends"

"thanks you" aku tersenyum

"nah gitu dong senyum yang manis.. Bray manis.. hehehe"

Kitapun membayar 2 gelang tadi dan langsung memakainya. Kita keluar dari toko aksesoris dan menuju tempat makanan berada, aku melihat tulisan Pizza Hut yang selama ini hanya bisa aku lihat di TV, tapi sekarang aku benar-benar ada didalamnya.

Randi memesan pizza medium dengan cola untuknya dan untukku

"hummm... ada yang belum pernah coba pizza kan katanya" Randi menatapku

"hehehe.. maklum, anak desa" jawabku malu-malu

"nggak apa-apa kok anak desa yang manis. Hahaha" Randi tertawa

"hei.. jangan keras-keras ketawanya" aku memberi isyarat kepada Randi. Untung aja tokonya sepi-sepi aja. "ehh kok nggak ada yang beli disini ya ? jangan-jangan ga enak lagi" bisiku pada Randi, dan kemudian pelayannya datang.

"maaf mas, menunya sudah habis semua" kata pelayan tadi

"lohh tadi katanya masih ada, nih toko juga sepi sepi aja" protes Randi

"maaf mas, baru aja di borong orang. Permisi mas" pelayan tadi pergi meninggalkan aku dan Randi

"maaf ya Bray, kamu ga jadi makan pizza deh" Randi terlihat sedih

"hehe.. nggak apa-apa kok. Makan tempe kering aja yuk" tawarku. Randipun tertawa.

Tiba-tiba ada gerombolan orang masuk ke dalam toko dan bernyanyi.

"Happy birthday to you.... Happy birthday to you... Happy birthday... Happy birthday.. Happy birthday.....Randii....."

"Randi ? kamu ulang tahun ?" aku kaget

"Papa ? Mama ?" Randi kaget dan berlari memeluk mereka "kok papa sama mama tahu Randi ada disini ?"

"iya, mbak itu yang ngasih tau. Dia temen mama" mama Randi menunjuk ke seorang penjaga yang tadi aku dan Randi temui di Escalator

"ohh mbak yang tadi yaa..." Randi masih ingat. Dan mbak tadi hanya tersenyum. "ehh ma.. pa.. kenalin ini Brian temen Randi satu-satunya disekolah, hehe memang belum kenalan. Masih deketnya sama dia aja. Dia baik dan suka nolong Randi dalam hal pelajaran. Dia juga sederhana dan ssttt... dia masih kuno dan lugu lohh.. manis kan" Randi agak berbisik-bisik

"aku denger lohh" aku menjawab

"hehehe.. piss" semuanya tertawa. Akupun bersalaman dengan keluarganya Randi, dan ternyata yang memborong pesanan tadi adalah orang tuanya Randi, gilaa kaya amat ni orang. Aku dan Randipun makan bersama, yaa.. aku makan pizza yang pertama kalinya hum rasanya pertama aneh dan juga agak lengket. Aku nggak tau itu apa, kata Randi itu susu yang difermentasi. Ahh ada-ada orang jaman sekarang.

Kita berpesta sampai jam enam sore, akupun mengajak Randi pulang. Tentu saja pamit sama kedua orang tua Randi.

"hati-hati ya nak" pesan mama Randi

"iya tante" jawabku

"sudah dibilang jangan panggil tante, panggil mama aja"

"hehe iya ma" huuuhh. Rasanya gimana gitu hehehe

"Randi kamu nanti kalau mau pulang kabarin mama ya"

"iya ma"

"jangan ngebut-ngebut, jagain tuh anak orang"

"iya pasti aku jagain kok ma, aku berangkat dulu ya ma?" Randi dan aku bersalaman kemudian pulang.

Aku nggak kaya tadi waktu pas perjalanan berangkat. Diperjalan pulang aku seneng banget aku masih inget kejadian kejadian tadi, naik tangga berjalan, makan es krim, kesasar, cincin, gelang, pizza, pesta ulang tahun.. ehh ulang tahun ? aduhh aku belum ngucapin lagi sama Randi, nih kebiasaan ya kalo seneng jadi lupa segalanya. Nanti dirumah aja lahh..

Tiba-tiba angin sangat kencang dan gerimis datang, walaupun rumahku masih agak jauh, semoga jangan hujan dulu. Tapi mendung sudah terlalu tebal dan harus diturunkan, akhirnya hujan deras, Randi tetap memacu motornya tanpa menggunakan jas hujan, katanya dia Lupa bawa jas hujan. Sampai dirumahku kita basah kuyub. Dan disambut oleh ibu

"ya Allah nak, dari mana aja kamu hujan hujan gini"

"maaf bu, tadi Bray Randi ajak ke mall dan disana ngrayain ulang tahunnya Randi, ehh ini titipan dari orang tua Randi tante" Randi memberikan kantung kresek yang didalamnya ada kotak.

"ehh terima kasih ya nak, maaf merepotkan. Nak kalo kemana-mana bilang dulu ya biar Ibu nggak khawatir"

"maaf bu, gak akan diulang lagi" jawabku

"udah ayo masuk hujan nya deras sekali ini, nanti kalian masuk angin. Cepat ganti baju" ajak ibu

Aku dan Randi masuk ganti baju, Randi aku pinjami baju karena dia tidak bawa. Yahh mana tau kalo akan hujan kaya gini.

"kamu nginep disini saja Ran, kabari mama mu kalo disini hujan deras, bahaya kalo pulang malam-malam gini" tawarku

"hum.. ga usah dehh, ntat ngrepotin" Randi menolak dengan halus

"Randi..." aku meninggikan nadaku

"iya..iyaa.. uda kaya guru fisika aja suka ninggiin nada bicara huhh"

"biarin.. wlekk"

Randi mengabari mamanya dan diijinkan untuk menginap disini. Malam semakin larut, kulihat randi masih asyik dengan smartphone nya.

"bray... dingin banget nih" dia menaruh smartphonenya dan menarik selimut

"disini memang dingin kalo lagi hujan"

"brrrr... super dehh"

"tidur aja duluan, aku masih bikin sesuatu nih"

"aku nungguin kamu aja"

"terserah dehh.. bentar lagi kok" akupun meneruskan pekerjaanku setelah 10 menit aku menyelesaikannya. Dan aku lihat Randi sudah tertidur, aku mendekat padanya. "huuhh katanya.. aku nungguin kamu aja" aku bergaya agak menjengkelkan dan

"duorrr..." randi teriak yang kebetulan dibarengi suara petir

Aku terjatuh kebelakang Karena kaget

"hahahahaha" randi tertawa sambil tetap ada dalam selimut

"anak-anak sudah malam ayo tidur..." tegur ibu

"iya bu" kami jawab serentak.

"huuhh becandanya gak lucu" aku merajuk

"maaf dehh... sini-sini bobo" randi menepuk nepuk kasur di sebelahnya.

>salam daun kering... hehe jangan lupa buat vote and comment guys... hanya mengingatkan.. terus nantikan part berikutnya yahhh.. thanks guys.. love u all<

GɸP

Two RingsWhere stories live. Discover now