Bully *Part 4*

30 4 1
                                    

>HI GUYS kmaren ada yang ceriwis minta dipanjangin tiap partnya, diturutin dehh.. apasih yg nggak buat kamu.. iya kamuu para pembaca. Hehehe, jangan ada yang cemburu yak, Cuma becanda ayaanggg  :-p .. So, check this out<

>Bully *Part 4*<

Entah dia terlalu peka apa ya, dia ambil tasku dan menuntunku sampai ke motornya. Setelah sampai di parkiran aku lihat sepedaku udah diamankan dengan rantai. Aku hanya mlongo nggak tau mau ngomong apa.

"hoii.. lu ngapain bengong gitu ? kesambet lu yak ?" Tanya Randi.

"e..enggak..papa, hehe." Aku hanya bisa senyum senyum gak jelas.

"lahh.. sekarang senyum-senyum sendiri. " Gue cium diem lu Randi menggodaku..

"Nihh kalo mau cium." Aku kepalkan tanganku di depan wajahnya.

"jiahh galak amat.. udah ayo naik" ajak Randi yang udah ada diatas motornya.

Akupun naik, kita akhirnya melaju menuju rumahku yang lumayan jauh dari sekolah. Diatas motor Randi gak berhentinya ngoceh, yahh walaupun ada beberapa yang aku gak faham. Pokonya di iya in aja walaupun aku ga tau dia ngomong apa.

Sesampainya dirumahku yg cukup sederhana, Randi aku persilakan masuk.

"ayo masuk Ran, ini rumahku" ajakku

"rumahmu ? ini rumahmu ? " Tanya nya heran

"iya.. kenapa ? jelek ya ? " tanyaku merendah

"nggak.. Cuma ini beneran rumahmu ? bukannya rumah orang tuamu ? " dia ketawa

"dasar, udah ahh ayo masuk" ajakku menariknya masuk ke rumah

"iya.."

Kita pun masuk, dan di sambut oleh Ibu yang kelihatannya sudah rapi dan kayaknya mau keluar.

"ehh temen baru ya ? " kok Ibu belum pernah liat Tanya ibu yang disalami sama calon #ehh maksudnya Randi.

"iya tante, saya baru aja pindah dan mau satu sekolahan sama bray" jawabnya penuh senyum.

"panggil Ibu saja, gak usah tante tante. Oh iya nak, Ibu mau keluar dulu sama budhemu. Ayahmu minggu depan baru pulang, ibu mau periksa ke dokter. Ajak temen mu makan di dapur sudah ada kesukaanmu, Tempe Kering Ibu menggodaku" dengan meninggikan nadanya.

Randipun hanya tersenyum menahan tawa.
"ibu berangkat dulu ya nak"

"iya bu, hati-hati " jawabku dan randi bersamaan

"wahh kalian kompak " beliau berlalu meninggalkan kami berdua yang masih bengong berdiri. Akupun ,mengajaknya masuk ke ruang tamu.

"duduk aja.." kataku

"iya.. thanks. Btw Kering Tempe.. ehh itu kesukaanmu yak ? baru tahu" dia lalu tertawa

"kenapa emang?"

"hehehe nggak apa-apa, kamu tuh sederhana gak kaya anak jaman sekarang yg sukanya hotdog lah burger lahh dsb yg pokok nya mahal mahal gitu" kata Randi

"ngapain suka kaya begituan, aku malah belum pernah coba kayak gituan. Kata ibu itu gak sehat makanya aku suka Kering Tempe. Mau coba ? nanti kita makan bareng."

"siap tuan, dicoba deh"

"bentar ya aku ambilin minum" aku pergi ke dapur dan membuat es jeruk lalu ku bawa kedepan

"kamu punya banyak penghargaan ya ?" kulihat Randi mengamati semua prestasiku yang terpampang di dinding yang semua ada sertifikat,piagam serta piala disana yang sengaja aku buat untuk mengabadikan seluruh prestasiku.

Two RingsWhere stories live. Discover now