Let Things Go

101 5 0
                                    

Setelah dari kamar mandi, Aqilla langsung menghempaskan tubuhnya ke kasurnya yang berseprai putih dan hitam, warna kesukaannya. Diatas kasur sudah tersedia barang – barang penting Aqilla ada laptop, notes book, earphone, handphone, dan pulpen.

Aqilla mulai menyalakan laptop, menyambukan kabel earphone ke laptopnya, memasangkan earphone putih pada telinganya dan mulai membuka aplikasi musik dan memutar musik secara acak. Terputar lagu Audi-Perempuan ini.

Kata hatimu akan menuntunmu untuk kembali padaku lagi

Pergilah kekasihku tinggalkan lah diriku, 

bila itu yang kau perlu tuk yakinkan cintamu hanyalah untuk diriku.

Lelaki ku bukalah mata hatimu, 

hanya perempuan ini yang terbaik dan sangat sayang padamu

Liriknya begitu diikuti seksama dengan Aqilla sampai entah kenapa air mata mengalir dengan sendirinya. Merasa lagu tersebut seperti menggambarkan perasaan yang sebenarnya tentang Delvian. Delvian, Delvian, Delvian lagi. Nama itu selalu ada dipikiran Aqilla tanpa bisa menghilang sebentar. Aqilla merubah posisinya yang tadi tengkurap menjadi rebahan sembari menghela nafas panjang. Mengambil notesnya dan menumpahkan segala gelisahnya dalam sebuah tulisan.

Tidak ada satu sudut pun
Didalam ruang pikiranku
Yang tak membentur kenangan tentang dirimu,

Meski telah kau kotori
Ketulusan dan kesungguhan
Cintaku dengan debu dusta
Dan bercak noda pengkhianatanmu

Namun kepingan kenangan itu,
Tak pernah mampu ku sapu
Walau telah kau tumpahkan airmata ku
Saat kau luluh lantahkan hati ku

Mungkin kau bilang aku yang bodoh
Karena telah mengonsumsi pikiranku.

Tapi siapa merugi?
Jika cinta sejati yang semula telah dimiliki,
Kini terlepas dari genggaman?
Bukan aku. Tapi kamu !
Dan hanya saja aku terlalu sendirian untuk melupakan.

Aqilla membaca ulang kalimat terakhir yang dia tulis di buku notes nya, hanya saja aku terlalu sendirian untuk melupakan. Apa itu sebuah jawaban? Memang selama ini dia hanya berjuang sendiri untuk mencoba melupakan Delvian dan cara yang paling tepat adalah mencoba untuk membuka hati kepada orang lain agar bisa melupakan Delvian. Tapi cara tersebut sangat jahat bagi Aqilla jika menjadikan seseorang pelampiasannya untuk melupakan Delvian.

"Kenapa semua ini tentang Delvian? Cukup." Kesal Aqilla pada dirinya sendiri.

Aqilla mengambil handphone dan melepaskan segala kegalauan itu dengan membuka aplikasi di hp nya. Membuka line dan entah kenapa seperti ada dorongan dari dirinya untuk membuat postan, akhirnya Aqilla mengetik pada kolom post "Sometimes We Just Have To Let Things Go" dan menekan tombol send.

 Membuka line dan entah kenapa seperti ada dorongan dari dirinya untuk membuat postan, akhirnya Aqilla mengetik pada kolom post "Sometimes We Just Have To Let Things Go" dan menekan tombol send

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unpredictable loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang