Meski duka seringkali menyapa
Kau selalu berjanji untuk selalu menjaga kata kita.Bahkan, mengajaku mengarungi samudra
Hingga menaklukan dunia.
Kita menciptakan begitu banyak bahagia hinga meneteskan air mata.Sampai pada akhirnya, saat jingga menggantung diatas mega
Aku seakan baru tersadar dari sejati yang tak pernah nyata.Kita hanya sebatas kata.
Hadirnya rasa antara aku dan kau tak lebih dari sekedar agenda penanda; bahwasanya, kau pernah menjadi alasaku menangis dalam tawa.
Aprianiss
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Sesak
Poesíaketika bibir bungkam dengan beribu kalimat yang nyaris terucapkan. Hanya otak, hati serta mata yang terus merancau. lalu jemari berusaha bersahabat dengan kertas dan pena, menjadikannya kalimat tentang kehidupan. Jejak sesak as kalimat yang nyaris...