Wajah dengan kebahagiaan itu, meski kini tidak pernah menolehkan wajahnya ke arahku, aku bisa melihatnya.
Tunggu, saat ini gurat wajahnya terpancar berbeda. Dirinya menoleh bahkan berlari ke arahku.
Ah sungguh naif sekali kau kawan lamaku.
Jika ia sampai akan ku teriaki ;
MAAF, KINI AKU BUKAN KAWAN BODOHMU LAGI. PERGI, CARILA TEMAN SEPERTI AMBISIMU.
-Kamis, 14 juni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Sesak
شِعرketika bibir bungkam dengan beribu kalimat yang nyaris terucapkan. Hanya otak, hati serta mata yang terus merancau. lalu jemari berusaha bersahabat dengan kertas dan pena, menjadikannya kalimat tentang kehidupan. Jejak sesak as kalimat yang nyaris...