1

19.1K 1.8K 68
                                    

Tatapan tajam seorang laki-laki tampan membuatnya menelan ludahnya. Berbanding terbalik dengan laki-laki yang duduk disampingnya yang saat ini sedang mengelus kepalannya.

"Rani kamu dengar Kakak nggak?"kesal Azka. Ya...yang saat ini sedang menatap tajam wanita cantik itu adalah Azka kakak kedua Rani. Sedangkan yang saat ini mengelus kepala Rani adalah Arkhan kakak tertua mereka.

"Rani...kamu berhenti jadi model ataupun karir artis kamu itu!" Azka benar-benar emosi saat ini.

"Aku nggak mau! Untuk mencapai ketenaran yang aku dapatkan nggak mudah Kak. Kak Arkhan tolong adek, adek nggak mau berhenti jadi artis hiks...hiks..." Rani menyembunyikan kepalanya di dada bidang kakak tertuanya.

"Kalau kamu mau terus bekerja didunia hiburan, kamu harus menyelesaikan S1mu" jelas Arkhan.

Rani segera melepaskan pelukannya dan berdiri. Ia menatap kedua Kakak laki-lakinya dengan kesal. "Nggak mau Rani malu. Umur Rani sudah 27 tahun dan harus wara wiri ke kampus ketemu dosen kampret itu no...." teriak Rani.

"Siapa yang kamu bilang kampret?" tanya seseorang yang saat ini melipat kedua tangannya menatap datar semua yang saat ini berada diruangan ini.

Rani melototkan matanya. Sungguh kejutan yang bisa membuatnya jantungan dan mati seketika, apa lagi jika ia memiliki penyakit jantung. Sosok yang baru saja bicara adalah sosok yang sangat ia benci.  Dosen tampan dikampusnya dan laki-laki inilah yang membuat Rani memutuskan meninggalkan kuliahnya karena kesal. Yuda Androtama widodo, laki-laki tampan berumur 36 tahun. Seorang prof  yang menyelesaikan kuliah S3nya di Amerika.

Dulu saat berumur 21 tahun, Rani sedang gencar-gencarnya bimbingan sikripsi tiba-tiba pembimbing utamanya pindah universitas dan digantikan dengan Yuda yang  menjadi dosen baru di Falkutasnya.  Saat itu Yuda berumur 29 tahun.

"wow bro akhirnya lo datang juga" ucap Arkhan mengulurkan tangannya dan kemudian memeluknya.

"Gue cuma mau menagih janji bokap lo" ucap Yuda.

Rani menunjuk Yuda dengan kesal "Usir dia Kak! Gue benci sama dia. Gara-gara dia skripsiku nggak selesai-selesai" ucap Rani menatap tajam Yuda.

Yuda melipat kedua tangannya dan menyunggingkan senyumanya "Kau plagiat dan proposal yang selalu kamu ajukan bukanlah hasil kerja kerasmu. Membayar orang lain untuk mengerjakannya itu benar-benar bodoh" ucap Yuda.

Rani mendekati Yuda dan memukul-mukul Yuda membuat Azka dan Arkhan tertawa. "Rani..." teriak sosok yang saat ini menatap tajam Rani.

"Papi yang minta Yuda datang kemari! Yuda adalah calon suami kamu!" ucap tuan Handoyo membuat Rani menghentikan pukulanya dan terduduk dilantai.

"Papi dia itu perusak masa depan adek. Dia dosen jahat itu Pi" teriak Rani.

Tuan Handoyo menghela napasnya. Tingkah putri bungsunya sudah melewati batas. Rani pernah tertangkap oleh polisi karena diduga sebagai pengguna narkoba namun Tuan handoyo bisa bernapas lega karena ternyata setelah diperiksa Rani bersih dari narkoba. Hubungan percintaan Rani juga selalu rumit dan kandas ditengah jalan membuat Tuan Handoyo berpikir jika Rani tidak bisa memilih pasangannya sendiri.

"Papi tidak pernah mengajarkanmu untuk berbuat kasar Rani!" teriak sang Papi.

"Pi  gara-gara dia Rani nggak lulus kuliah Pi. Dia itu makhluk astral yang sok pintar. Sudah tua bangkotan sok kecakepan dan menjijikan. Dia itu paket komplit yang harusnya dibuang keselokan!" teriak Rani.

Tuan Handoyo menatap Rani tajam "Apa yang kamu lakukan selama ini telah membuat Papi kewewa Rani. Ingat apa yang kau lakukan. Gosip tentangmu membuat kepala papai pusing" ucap tuan Handoyo menatap putri semata wayangnya itu tajam.

Diktator LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang