5

14.3K 1.7K 72
                                    

Hari ini sebenarnya hari yang sangat membosankan bagi Rani. Yuda memintanya untuk mengerjakan skripsinya. Rani menatap tumpukkan buku dengan kesal. Ia bingung apa yang ingin ia tulis.

Rani mendengar suara ibu-ibu komplek yang berada tidak jauh dari rumahnya. "Gue mau kenalan sama ibu-ibu komplek" ucap Rani.

Rani mengurungkan niatnya mengerjakan skripsinya dan ia memutuskan untuk menemui ibu-ibu yang sedang berbincang didepan. Untung saja Yuda dan Yorin telah pergi. Yuda pergi ke kampus tempatnya mengajar dan Yori pergi ke sekolah.

Rani merapikan tatanan rambutnya. Walaupun ia adalah perempuan sexy berdaster ia yakin mereka akan tetap mengenalnya sebagia Rani artis idola yang sangat terkenal. Rani melenggangkan pantatnya dengan percaya diri. Ia melihat beberapa ibu-ibu sedang berkumpul dan sepertinya sedang bergosip.

Rani mendekatinya sambil tersenyum "Hai semua" ucap Rani namun mereka hanya melirik Rani tanpa ingin tahu siapa Rani.

Busyet masa nggak kenal Maharani Handoyo. Gue ini artis tahu...

"Hai, boleh bergabung?" tanya Rani sambil tersenyum ramah.

Mereka menatap Rani sinis dan saling berisik "Pembantu baru ya?" tanya salah satu dari mereka membuat Rani membuka mulutnya.

Secara penampilan memang ia yang sekarang terlihat dekil tapi wajah cantiknya nggak mungkin tidak dikenali.

"Gue buka pembantu tapi Nyonya Yuda. Gue ini istrinya Yuda" ucap Rani sambil mengibaskan rambut panjangnya.

"Apa? nggak mungkin Mas Yuda mau sama pembokat kayak lo ngaca dong! Pacarnya Mas Yuda itu aktris cantik" ucap Marni pembantu yang bekerja tepat di depan rumah keluarga Yuda.

Kurang ajar, asal kalian tahu ya cantikkan gue dari pada wanita itu.

"Kalian nggak familiar sama muka gue?" tanya Rani berharap mereka menyadari jika ia adalah Maharani.

"Lo memang mirip sih sama artis yang modal tampang doang. Tapi kayanya lo kwnya hahaha. Secara Maharani itu glamor nah lo dekil baju lo aja jelek gini. Gue dengar-dengar gosip si Maharani itu hamil diluar nikah sama bandar Narkoba jadi keluarganya menyebunyikan keberadaanya. Malam tadi aja dia nggak datang acara malam peanuhgrahaan itu. Pada hal mantan pacarnya itu lo sempurna banget baik dan tampan".

"Iya, dia sih bodoh pada hal cantik gitu. Masa menduakan Randi dan sekarang dia  punya pacar gembong narkoba terus ya dengar-dengar doi jualan badan. Bego banget pada hal orang tuanya kaya lo" ucap wanita yang juga memakai daster.

Dasar pembokat bodoh. Gue itu Maharani dan gue nggak seburuk itu.

"Hey Kw lo mau masuk arisan para pembokat ya?" tanya Marni.

"Gue bukan pembokat. Gue istrinya Yuda dan gue itu Maharani Handoyo" ucap Rani kesal.

"Kalau dilihat-lihat lo memang mirip tapi Maharani itu wajahnya putih banget nah lo kayak udang rebus gitu mana dibawah mata lo hitam banget" ucap Marni.

Gue emang sudah dua hari nggak tidur karena takut si Yuda ngambil kesempatan dalam kesepitan. Mungkin saja saat gue nggak sadar dan tertidur si Yuda cium-cium gue. Secara gue cantik dan menggoda. Apa lagi bibir gue sexy gini.

"Gue nggak ada niat gabung sama geng arisan lo pada. Lagian gue bukan pembantu. Dasar dibaikin jadi sahabatnya Maharani malah nggak mau" ucap Rani tersenyum sinis. Ia melangkahkan kakinya menjauh dari mereka dan segera masuk kedalam rumah.

Rani menatap wajahnya dicermin, "pantas saja mereka tidak mengenalku aku sekarang jelek hiks
...hiks...ini semua karena anak brengsek itu. YORIN tunggu pembalasan gue!!!" teriak Rani.

Diktator LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang