15

18.9K 1.8K 119
                                    

Belum diedit belum sempat baca ulang.

Selamat membaca!!!

Rani menepuk pipinya saat mengingat kejadiaan itu.  Malam tadi ia terlalu hanyut dan terbawa perasaaan hingga keduanya  akhirnya menjadi sepasang suami istri yang sebenarnya.

Bodoh...kenapa gue bisa sampai kayak gitu sih Arghhhh....

Rani melirik Yuda yang sedang meminum kopinya sambil nembaca koran dengan santai sedangkan Yorin menperhatikan tingkah laku keduanya yang aneh.

Pasti ini ada sesuatu.  Kenapa Ayah nggak mau ngelihatin dia dan Ayah jadi sok cool  gini sih.

Pagi-pagi Mbok Kasih udah ada disini dan masak sarapan kita.  Biasanya si nenek sihir ini yang masak.

"hmmm" suara Yuda membuat Rani mengangkat wajahnya dan menatap Yuda dengan muka memerah. "Mbok Kasih yang akan mengajarimu memasak dan membantu membereskan rumah" ucap Yuda tanpa melihat kearah Rani.

Rani menganggukkan kepala membuat Yorin membuka mulutnya karena terkejut melihat reaksi Rani.  Biasanya Maharani akan membalas ucapan Yuda dengan sinis atau tersenyum sumringah.

Rani yang malu-malu dan Yuda yang dingin serta cuek membuat Yorin penasaran dengan dua makhluk dewasa yang ada dihadapannya saat ini.

"Yah...Yorin boleh pacaran?" tanya Yorin.

Yuda menganggukkan kepalanya membuat Yorin menggelengkan kepalanya tak percaya "Ayah Yorin boleh ke bogor?" tanya Yorin. Yuda kembali menganggukkan kepalanya.

Yorin membuka mulutnya ia berdiri dan kembali memanggil Yuda "Ayah".

"Hmmm...Ya?" Yuda meletakan koran yang ia baca dan menatap Yorin dengan tatapan bingung.

"Yorin boleh pacaran?" tanya Yorin menyipitkan matanya.

"Tidak boleh" ucap Yuda tegas membuat Yorin membeku.

Ini Ayah kok jadi bego pagi-pagi begini.

"Sejak kapan Ayah membolehkan kamu pacaran" ucap Yuda menatap Yorin tajam.

"Tadi Ayah bilang boleh,  tanya saja sama ibu kalau Ayah tidak percaya" ucap Yorin menujuk Rani yang menatap Yuda malu-malu.

Astaga kenapa keluarga gue jadi aneh begini sih...

Rani menganggukkan kepalanya membuat Yuda salah tingkah. Yuda menggaruk kepalanya tanpa sadar.  "Beneran saya ngomong begitu?" tanya Yuda lembut kepada istri cantiknya.

Rani menganggukkan kepalanya tanpa berkata apapun membuat Yorin kesal.  Ia lebih suka Rani yang ribut dan suka cari masalah kepadanya dari pada Rani yang malu-malu meong seperti saat ini.

"Ayah lagi fokus baca koran tadi Yorin.  Ayo ayah antar ke sekolah!" ucap Yuda.

Yorin menggelengkan kepalanya "Ayah lupa?  Ayah minta pak Toto bawa mobil Yorin kemarin.  Berarti hukuman Yorin telah Ayah hapuskan" ucap Yorin menujuk mobil Yaris yang terpakir disamping mobil Yuda.

"hukumanmu belum selesai Yorin.  Mobil itu untuk sementara ini dipakai untuk mengatar ibumu kalau mau ke kampus atau ke kantor Ayah" ucap Yuda membuat Yorin menatap Yuda dengan tatapan tak percaya.

Pasti Ayah diguna-gunai sama dia. Arghhh... Ayah jadi baik sama dia.  Benar kata orang wanita itu racun dunia... Kekuasaan bahkan bisa runtuh hanya karena wanita.

"Ayah pilih kasih nggak adil" teriak Yorin mencium punggung tangan Yuda dan mencium punggung tangan Rani.  Ia segera pergi ke sekolah dan memutuskan untuk naik angkot.

Diktator LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang