Aku.. Salah satu pengagum rahasiamu.
Aku.. Yang menatapmu penuh harap.
Aku.. Yang mulai mendo'akan kebahagiaanmu.
Aku.. Yang hanya mampu meneteskan air mata ketika rindu menyerbu.
Aku.. Yang senangisimu sambil tertawa.
Aku.. Yang ingin berada di sisimu dalam keadaan apapun.
Aku.. Yang ikhlas melihatmu memperhatikan wanita lain.
Aku.. Yang hanya mampu diam kala kamu begitu dekat dengan wanita lain.
Aku.. Yang memendam sesak saat aku mulai mendelete kontac bbm mu.
Aku.. Yang hingga saat ini hanya bisa merelakanmu.
Aku.. Akhirnya melepasmu.
Aku.. Akhirnya mundur.
Aku.. Akhirnya membuka tanganku.
Setelah sekian lama ku genggam dengan keyakinan bahwa ini bukan mimpi. Bahwa ini takdir. Bahwa ini bukan ulah jin yang iseng. Aku begitu mencintaimu hingga tanpa sadar begitu takut kehilanganmu. Hanya saja.. Ada beberapa hal yang hingga saat ini menetap dihatiku sebegai rasa sesak dan patah. Kamu yang bahkan masih menganggap wanita itu kekasihmu. Aku bisa apa jika sudah seperti ini? Aku cukup merasa kecewa dengan tau kamu menyimpan rasa pada temanmu, pada adik kelas yang aku tau, dan akhirnya kamu kembali pada wanita yang jelas-jelas mengkhianatimu. Aku dengan setia mendengarkan segala ceritamu mengenai orang-orang yang kamu sayangi, yang mampu membuatmu gemetar saking senangnya bisa berbicara dengan orang itu. Aku.. Yang membalas setiap pesanmu dengan "wkwkwk" dan emot ketawa lucu bahagia. Padahal disaat yang sama aku meneteskan air mata. Air mata yang menyadarkan ku bahwa aku bukanlah apa-apa. Aku hanyalah orang baru yang hadir dalam hidupmu. Mungkin benar katamu, aku mampu memberikan kecerahan dalam hidupmu. Tapi kurasa.. Itu justru memberatkanmu. Aku begitu menyesal harus jujur mengenai perasaanku padamu saat itu. Aku tau.. Pada akhirnya aku hanyalah orang yang berada di tengah permasalahan kamu yang belum selesai itu. Maaf.. Aku begitu egois ketika mulai melupakan kamu yang sebenarnya menyimpan rasa pada orang lain. Maaf.. Karena aku muncul di saat semuanya begitu rumit. Kamu tau? Tetes demi tetes air mataku hanya untuk kebahagiaanmu. Apapun itu. Aku sadar aku tidak cantik, tidak pintar dan amat sangat jauh dari kata soleha. Tapi yang bisa aku tegaskan hanyalah ketulusanku. Aku hanya ingin kamu bersama seseorang yang mencintaimu seperti aku mencintaimu dengan tulus dan kamupun begitu sebaliknya. Bukan aku orangnya.. Aku hanyalah.. Angin yang terjebak dalam suatu ruangan dan akan hilang saat semakin banyak orang di dalam ruangan itu. Aku banyak memendam cemburu. Aku iri pada orang yang kini menjadi tempatmu bersandar. Aku iri pada orang yang kini berada di sisimu. Aku begitu naif dengan kata cinta. Dengan semua masalah yang ada, aku mulai egois ingin memilikimu. Aku merasa punya hak untuk bahagia dan tertawa dengan bebasnya karenamu dan meninggalkan segala screenshot an yang selalu ku baca berulang-ulang ketika aku tertawa karenamu. Ketika melihat semua screenshot itu dengan waktu yang singkat tawaku berubah menjadi kekecewaan. Itulah satu-satunya cara agar aku tidak mencintai bahkan mengharapkanmu. Dan aku salah ketika aku meninggalkan kegiatanku itu. Aku salah.. Ketika aku benar-benar merasa yakin akan hatiku yang mungkin berbalas, ternyata aku justru semakin merasakan kekecewaan. Dimana aku sadar aku bukanlah apa-apa, aku bukan siapa-siapa,aku jauh dari kata menarik untukmu dan aku tak begitu penting untukmu. Aku benar-benar jatuh. Kamu bahkan tidak memberikan aku kesempatan untuk menepati janjiku pada Sang Illahi.. Untuk mengikuti dan berada disampingmu dari kamu nol sampai benar-benar sukses, menjadi kebanggaan orangtuamu dan akhirnya menemukan pendamping hidup yang pantas untukmu. Hanya itu tapi kenapa menjadi amat berat ketika kamu tak memberiku kesempatan. Apa.. Aku benar-benar tidak penting dalam hidupmu?####################
Jujur author ragu mau ngelanjutin ini apa engga. Ada banyak hal yang sebenernya gak bisa di publiks. Jadi mohon bersabar ya.. Tunggu petunjuk dari Allah dulu☺
Vote dan follow akunku ini yaa. Jangan lupa instagram authot @pebibee

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sepertiga Malam
RomancePedih memang ketika hati tak mampu menahan tekanan dan gejolak kekecewaan, kemarahan. Trauma bisa terjadi kapanpun dan pada siapapun termasuk Nadya. Wanita berhijab dengan senyum disertai lesung pipit yang semakin mempermanis senyumnya harus berani...