Aku tahu

1.3K 45 1
                                    

Jika ku berikan hatiku ini padamu.. Bisakah kamu benar-benar menjaganya?

Nadya buru-buru menyelesaikan catatan materi bahasa Indonesi dikelasnya. Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 10menit yang lalu. Setelah selesai Nadya langsung bergegas menuju perpustakaan menemui Rafa yang mungkin sudah menunggunya disana.

            ******************
Sesampainya Nadya diperpustakaan, Nadya meliahat Rafa sedang duduk sambil menelungkupkan tangannya diatas meja. Kepalanya masuk dalam lengkukan tangannya itu. Yaaa.. Rafa tertidur rupanya.

Perlahan Nadya duduk disebelah Rafa. Nadya memperhatikan Rafa yang sedang tertidur itu.

Perlahan tangan Nadya menyisir rambut Rafa dan Rafa pun mengangkat kepalanya sambil mengagetkan Nadya.

Rafa : Woo!!!! Hahahah (Tawa Rafa sekejap lalu langsung menciut karena sadar mereka sedang diperpustakaan)

Nadya kaget dan sontak menarik tangannya itu. Lalu memukul kecil bahu Rafa kesal.

Nadya : ishh!!! (Kesal Nadya sambil melirik sinis Rafa)
Rafa : hahahha kaget ya? Kaget ya? (Ledek Rafa cengengesan)

Nadya tidak menjawab dan tetap diam meredam kekesalannya. Sampai akhirnya Rafa buka suara.

Rafa : Kamu lama bgtsi Nad. Abang hampir berjamur nih nungguin disini. (Ucap Rafa sambil menyenggol Nadya yang sedang ngambek itu)
Nadya : tadi nyelesain catatan b.indo dulu mangkanya lama. (Jawab Nadya mulai melembut)

Rafa tanpa sengaja melihat seseorang yang sedang mengamati mereka dibalik pintu perpustakaan. Dan ternyata orang itu adalah Kholik. Yaa.. Rafa ingat bahwa Kholik saat itu mengatakan akan mengintai Rafa. Sampai akhirnya Rafa menyunggingkan senyum sekilas dengan ide yang baru saja melintas dikepalanya untuk membuat Kholik cemburu.

Rafa pun mengelus kepala Nadya yang berhiaskan jilbab putih itu sambil cengengesan.

Rafa : oiya kok tumben nyuruh aku kesini Nad? Kamu kangen ya? Cini-cini peluk (ucap Rafa mulai ngelantur)
Nadya : ihh apaansi geli tau gak (jawab Nadya sedikit tertawa)

Kholik melihat kedekatan Rafa dan Nadya itu akhirnya pergi dengan menahan amarah yang tiba-tiba muncul.
Sedari bel istirahat Kholik memang sudah menunggu Nadya didepan kelas Nadya. Niatnyasih mau mengajak Nadya jajan bareng dikantin. Tapi Nadya keluar kelas dengan buru-buru sambil berlari saat itu.

Kholik pun mengikuti Nadya sampai keperpustakaan. Dan kholik memutuskan untuk mengamati Nadya yang menghampiri Rafa yang tengah tertidur saat itu. Kesal, panas. Itulah yang Kholik rasakan saat melihat Nadya pelan-pelan menyisir rambut Rafa yang sedang tertidur itu dengan jemarinya yang lembut itu. Sampai akhirnya Rafa bangun dan memulai aksinya menggoda Nadya yang memang malu-malu itu. Kholik pun sudah tidak tahan melihat Nadya akrab bahkan tertawa bersama orang lain. Sakit. Perih. Kholik pergi meninggalkan mereka yang sedang tertawa saat itu dengan perasaan kalut.

Sedangkan Nadya mulai membuka suaranya dengan menatap Rafa serius.

Nadya : Rafa, gua mau nanya.. Emang bener ya lu suka jalan sama Inaya? (Tanya Nadya hati-hati)
Rafa : lah? (Rafa diam sejenak memikirkan apa yang harus dia katakan pada pacarnya itu)
Rafa : iyasih Nad.. Eh tapi bukan jalan. Pas itu gua pernah ketemu Inaya dijalan. Kan udah malem tuh terus dia jalan sendirian yaudah gua ajak bareng aja. Kan kasian Nad cewe sendirian dijalan malem-malem gitu. (Jelas Rafa sedikit menunjukkan rasa sesal)
Nadya : ohh.. Iyasih.. Tapi lu sekali doang kan Raf kaya gitu sama Inaya? Maksut gue.. Temen-temen gue suka liat lu bareng Inaya bukan sekali dua kali. Tapi sering Raf. (Tanya Nadya meminta penjelasan lagi)
Rafa : ya enggalah Nad.. Lu tuh jangan suka percaya sama omongan orang dong. Mereka kan emang gasuka sama hubungan kita ini. Mangkanya mereka bilang kaya gitu biar lu mikir aneh-aneh tentang gua Nad.. Lu percaya kan sama gua? (Jelas Rafa dengan wajah yang serius)

Nadya memikirkan apa yang Rafa bilang barusan. Memang benar teman-teman Nadya tidak ada yang mendukung hubungan mereka ini. Alhasil Nadya pun percaya dengan apa yang Rafa bilang barusan.

Nadya: iya Raf.. Gua percaya ko sama lu :) (ucap Nadya tersenyum meyakinkan Rafa. Lebih tepatnya meyakinkan didinya sendiri untuk percaya sepenuhnya pada Rafa)

Rafa : Nah.. Gitu dong. (Ucap Rafa sambil mencubit pipi Nadya yang chubby itu)

Tiba-tiba mereka mendengar bel masuk kelas berbunyi.

Rafa : yahh udah bel. Kamu belum makan ya Nad?
Nadya : belum.. ah udalah mending masuk kelas nanti keburu masuk gurunya. (Ucap Nadya berdiri hendak bergegas keluar tapi Rafa menarik tangan Nadya)
Rafa : lah tapikan kamu belum makan Nad.. Aku beliin roti ya dikantin. Kamu tunggu kelas nanti aku kesana (ucap Rafa sambil berdiri hendak pergi ke kantin)
Nadya : ih udah gausah. Lagian gua juga gak laper ko. Udah ah gua duluan ya Raf. (Ucap Nadya buru-buru keluar dari perpus)

         ********************
Malam itu Rafa mengirim pasan sms pada Nadya.

Rafa
Nad kamu udah makan?

Nadya
Belum. Nantilah lagi ngerangkum sejarah nih tanggung

15 menit kemudian ada pesan masuk lagi dari Rafa.

Rafa
Nadu gc keluar. Aku diteras rumah nih. Cepetan!

Nadya sontak kaget membaca sms Rafa itu. Alhasil Nadya bury-buru memakai kerudungnya dan keluar menemui Rafa diteras rumahnya.

Rafa : Nih Nad. Aku ada rejeki. Dimakan yaa.. (Ucap Rafa sambil menyodorkan satu kantong plastik pada Nadya)
Nadya : dih ini apaan? Udah gausah ih (tolak Nadya)
Rafa : ihh ambil aja. Kan aku udah bilang.. Aku ada rejeki.. Ambil aja dimakan (ucao Rafa sambil manarik tangan Nadya agar mengambil kantong plastik berisikan makanan itu)
Nadya : gapapa nih Raf? Yaampun makasih deh ya Raf.. (Ucap Nadya sedikit kaku)
Rafa : iyaa.. Sama-sama.. Udah sana masuk lanjutin ngerangkumnya. Aku mau pergi ke warung si abah ya. Lagi pada ngumpul soalnya. (Ucap Rafa seolah meminta ijin pada Nadya)
Nadya : yaudah gih hati-hati Raf.

Nadya masuk ke kamar dan membuka kantong plastik itu. Isinya ada ayam goreng kesukaan Nadya. Lantas Nadya pun memakannya sambil sesekali melanjutkan rangkuman sejarahnya itu.

Setelah tugas-tugas Nadya selesai Nadya pun bergebas mengambil wudhu dan menunaikan sholat isya. Setelah itu Nadya tidur.

Pukul 01:12 hp Nadya tiba-tiba berbunyi. Bukan bunyi alarm, melainkan bunyi panggilan masuk.

Nadya yang masih mengantuk melihat sekilas hpnya. Ketika melihat dari siapa panggilan masuk itu mata Nadya langsung terjaga. Rafa yang menelpon.

Tumben sekali Rafa menelpon jam segini? (Pikir Nadya)

Nadya pun mengangkat telpon dari pacarnya itu.

Nadya : Halo? Assalamualaikum..
Rafa : whjdbdfjkwka (suara tidak jelas)
Nadya : Raf? Rafa? (Tanya Nadya bingung)
Rafa : Ya gapapakan ya? Hahahaa

Tut.. Tut.. Tut..
Sambungan terputus.

Nadya pun bingung kenapa dengan Rafa? Apa tadi Rafa ngelindur apa gimana? Ah sudalah. Nadya kembali tidur dan melanjutkan mimpinya yang sempat bersambung.

Cinta Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang