hujan

3 2 0
                                    

Hari ini Qia sedang memantau keadaan di luar kelas XII IPA 1, memastikan jika diluar keadaan aman dan Gevan juga ada di luar kelas.

Qia dapat melihat jika keadaan kelas XII IPA 1 sedang lengang, hanya ada Gevan dan 2 orang kaka kelas disana.

"Nggak mungkin gue kesana sekarang, posisinya ada di zona merah."

Qia terus memperhatikan, dia harus melakukan sesuatu sebelum Gevan kembali masuk kekelas.

Gevan melihat ke arah Qia, tapi kembali melihat ke arah lain. Qia sudah melambai-lambaikan buku Gevan tapi sayang Gevan tak melihatnya.

Arah gerak mata Gevan kembali melihat Qia, tapi hanya sekilas.

"Udah kaya orang gila gue, dadah dadah nggak jelas."

Darrrrr

"Elah kucing kakinya empat, suaranya meong" kata Qia asal karena kaget.

"Bhahhaha" suara ledakan tawa pecah dari belakang Qia.

"Ihhh kucing jelek ngapain lo disini?"

"Ya ampun Terang, harusnya gue yang nanya sama lo, ngapain lo dadah dadah sama langit??"

"Itu gue_"

Nada memotong pembicaraan Qia. "Apa?? Gue apa?? Mau minta duit sama pesawat, ya ampun kaya anak kecil banget tau nggak"

"Gue mau ngembaliin buku kak Gevan, Nada"

"Datang kekelasnya elah, bukan dadah dadah disini kaya model buluk"

"Kagak ah malu, noh lihat banyak orang" tunjuk Qia kearah Gevan.

"Terus? Inget loh pelajaran kimia di kelas kak Gevan tuh besok, masa mau ngembaliin bukunya besok, kasian kak Gevan ada tugas juga kan!?"

Qia semakin tak tenang. Ia harus segera mengembalikan buku milik Gevan. Tapi sampai istirahat pertama dan kedua selesai Qia belum juga mengembalikan buku milik Gevan.

Bel pulang sudah berbunyi, tapi Qia belum juga mengembalikan buku Gevan. Teman teman Qia sudah pada pulang, termasuk Nada. Tinggal Qia dan anak anak OSIS/MPK yang akan mengadakan rapat yang masih berada di sekolah.

Qia berjalan kelantai satu untuk menuju ruang Osis dengan sebagian wajah yang sudah tertutup masker. Mungkin Gevan ada disana, kebetulan dia juga anggota Osis. Sebelum sampai di ruang Osis, Qia menghentikan langkahnya. Di depan ruang Osis banyak sekali orang, mana mungkin Qia nyelonong masuk ke sana. Bakalan jadi tontonan apalagi jika nanti ia mengembalikan buku Gevan dihadapan anak OSIS, Qia bisa tutup usia.

Qia melihat Rita sedang berjalan ke arahnya sambil mengobrol dengan teman disampingnya. Kenapa ia baru kepikiran sekarang, untuk menitipkan bukunya pada Rita, dia kan anak OSIS juga.

"Rita" panggil Qia dengan nada yang sedikit keras.

Rita dan temannya langsung melihat ke arah Qia. Rita berjalan mendekati Qia.

"Lo ngapain disini? Belum pulang?"

"Iya Rit, gue boleh minta tolong kagak sama lo? Titip buku kak Gevan" ujar Qia sambil menyodorkan buku bersampul batman itu.

"Iya sini! Biar gue yang kasih sama kak Gevan"

Qia memberikan buku catatan itu ketangan Rita. Dengan senang hati Rita menerimanya.

"Ya udah gue duluan Rit, dahhh"

"Hati hati, awas jangan panas panasan nanti tambah gelap!" pesan Rita.

Qia tak menjawab, ia memilih terus berjalan.

°^°

Gevan mengambil buku yang sudah lama berada digadis itu,
Tringg
Satu pesan masuk, Gevan langsung membuka pesan itu

ME vs PDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang