part16

33 1 0
                                    

Disetiap kehidupan itu nggak ada yang indah,karena keindahan itu miliknya bunga yeh nggak, lupakan yang itu okey.
Kehidupan anak-anak ebidan juga gitu dibalik tawa mereka banyak masalah yang dihadapi namun,mereka belajar dari masalah yang mereka hadapi supaya mereka menjadi kuat, mereka pemuda-pemuda yang kuat namun lemah pada waktu tertentu.

Hayate menatap kosong langit malam,
Hembusan angin menerpa wajah pemuda itu,
Hayate terkenal dengan tidak banyak bicara tapi sekalinya bicara bisa bikin budeg, hayate juga kadang terlihat senyum tapi kalau udah senyum meleleh dah ntuh orang yang melihatnya lilin kali yah.

Sebuah senyum kecil terukir dibibirnya ketika matanya perlahan tertutup,
Senyum pahit yang rasanya nggak manis,
Matanya terbuka lagi,menampakan luka yang ada, sebuah kisah berputar dalam pikirannya,
Hingga tepukan itu menyadarkannya,
"Luh, ngapa?" tanya daichi yang entah datang dari mana
"Ngapain luh?" tanya balik hayate
"Etdah,ditanya malah tanya balik" ucap daichi
"Gue nggak pa-pa,luh mau ngapain?" tanya hayate
"Luh dicari sama anak-anak, dan gue ditugasi buat nyari luh" ucap daichi
"Yaudah ayo" ucap hayate hendak beranjak pergi namun ditahan oleh ibu.polwan soalnya terlalu ganteng,
Nggak deng sama daichi maksudnya
"Luh kenapa?" tanya daichi lagi
"Gue nggak pa-pa" ucap hayate dan melangkah pergi dan tidak menghiraukan tatapan kekhawatiran yang terpancar dari tatapan daichi
"Luh boong" ucap daichi.

"Hayate luh tadi kemana?" tanya reo
"Nyari angin" ucap hayate
"Ngapa luh nyari angin,emang angin bakalan punah?" tanya reo
"Yah nggaklah bang, maksud gue ,gue butuh refreshing" ucap hayate
"Makanya kalau bilang itu lengkap kayak riwayat kematian" ucap reo
Dan hayate hanya tersenyum simpul.
"Oke semuanya ayo tidur" ucap manager superdragon.
Para member superdragon bersiap untuk bogan (bobo ganteng).
"Woy bantal gue!tomoya" ucap jean
"Bareng reo aja" ucap tomoya dan langsung tidur di kamar sebelah
"Kamvret ntuh bocah" ucap jean.

Hayate mencoba untuk tidur melupakan semuanya namun semuanya tak bisa,cerita itu terus diceritakan tanpa jeda dalam otaknya, jengah dengan keadaanya hayate berdiri dan berjalan keluar, langkahnya membangunkan manager yang tertidur
"Mau kemana kau?" tanya manager
"Mau ke toilet" ucap hayate
Manager kembali tidur sedangkan hayate mencari tempat untuk menenangkan pikirannya, saat berada di lorong ,terdengar sebuah suara yang tak asing ditelinganya, akhirnya hayate menuju suara tersebut dan nampaklah seorang pemuda tinggi dengan rambut yang berantakan karena ditiup angin,mizuki
Hayate membalikkan tubuhnya, dan pergi dari situ dia tidak ingin mengganggu mizuki yang tengah menelevon seseorang entah siapa itu.

Kini hayate berada di salah satu jendela yang masih terbuka, hayate menyandarkan tubuhnya menatap langit dan rambut yang ditiup angin malam, dia tampak menikmatinya,matanya tertutup,
"Aku dekat denganya hanya untuk popularitasku di sekolah jadi meningkat" ucap gadis itu sambil bergelayut manja di lengan pemuda yaitu pacarnya
"Dasar kau ini" ucap pemuda itu
"Aku tahu dia artis,tapi dia itu bukan tipeku aku hanya mau menambah popularitasku" ucap gadis itu
Pemuda itu tertawa mendengar tuturan pacarnya itu.

Seketika hilang film tersebut,matanya terbuka menatap langit malam itu.
"Trimakasih untuk luka yang kau torehkan dalam hatiku, seharusnya aku tak percaya namun apa boleh buat aku telah jatuh terlebih dulu" batin hayate dan tersenyum miris , kemudian dia kembali kedalam kamar takut dikira anak hilang.

Thanks and goodbye.

Haloooo
Eaaaaaa hayate galau kuy

Ebi'juniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang