Dear Us| 5

2.9K 203 24
                                    

"Ok, sekarang siapa yang mau nonton film horor?" tanya Zaskyn dengan nada yang dibuat sehoror mungkin, membuat Hana menatapnya datar, Dea hanya terdiam sembari memeluk lengan Hana takut, Ana menatap antusias ke arah Zaskyn dan Arka? Hanya bisa duduk di samping Zaskyn sembari memilih film yang akan mereka nonton.

Saat ini mereka berempat tengah berada di rumah Zaskyn, kebetulan ibu Zaskyn membuat acara kecil-kecilan dan Zaskyn diminta untuk memanggil teman-temannya. Suasana di dalam kamar Zaskyn saat ini tengah dilanda dengan keheningan, pencahayaan dikamar yang didominasi dengan warna dark silver itupun remang-remang. Bungkusan snack berhamburan disembarang tempat. Membuat kamar Zaskyn benar-benar terlihat bak kapal pecah.

"Yang romance aja deh," usul Hana yang memang tidak terlalu suka dengan film horor.

"Tidak, kali ini kita nonton yang horor, romance kan tadi sudah"

Zaskyn mengangguk mengiakan ucapan Ana. Sementara Arka hanya bisa melihat sekilas ke arah gadis itu dengan senyuman yang jika diartikan maka ia mengatakan 'good job Ana'.

"Bagaimana kalau kita nonton yang genre komedi?" karena merasa tidak ada akhir dari pemiliham genre film yang akan mereka tonton, Dea mulai memberikan usul.

Sejenak ke-empat makhluk bumi di depannya itu terdiam, memikirkan ucapannya. Hingga Zaskyn bertepuk tangan dengan gaya feminim, membuat Arka spontan menendangnya karena merasa jijik dengan gaya Zaskyn.

"Gue setuju," ujar Zaskyn sembari membenarkan posisinya dan menatap Arka kesal.

"Gue juga, mumpung besok libur jadi kita movie marathon aja gimana?" usul Hana yang seketika dibalas anggukan dari yang lainnya tapi tidak dengan Dea.

Dea merupakan anak rumahan, ia memang diberikan kebebasan dengan kedua orang tuanya perihal jalan, hanya saja ia tak akan diberi izin untuk menginap. Itupun jika sudah urgent atau memang ada hal penting yang harus ia kerjakan sehingga membuatnya harus bermalam di rumah teman.

Maklum keluarga Dea sangat disiplin perihal hal-hal yang berbau menginap di rumah orang. Bahkan Dea hanya diperbolehkan menginap di rumah keluarganya saja, lebih dari itu tidak diperbolehkan.

"Gue pulang aja deh, tahu sendirikan nyokap bokap gue kayak gimana?" Dea berucap dengan raut kecewanya, padahal ia ingin sekali bermalam bersama teman-temannya itu.

"It's okay, nanti kalau udah jam 10 gue anterin pulang"

Deandra mengangguk menanggapi ucapan Arka yang bahkan tak melihat ke arahnya saat berucap. Entalah sepertinya benda persegi di depannya itu lebih menarik dibanding Deandra saat ini.

"Jadi tunggu apa lagi? Ka puter filmnya jandara"

Bugh~

Untuk yang kedua kalinya Zaskyn harus mencium lantai, sebab Ana yang menendangnya. Bagaimana tidak film yang disebutkan Zaskyn membuat mereka semua khawatir.

Demi apa coba?.

Jandara?.

Astaga, bisa dipastikan jika film itu yang mereka putar, maka mereka akan segera dibawa ke KUA oleh orang tua Zaskyn berjamaah.

"Gila lo, kalau mau mesum nanti aja, jangan sekarang. Saraf lo yah?" omel Ana membuat Arka hanya menahan tawanya melihat Zaskyn yang tak berdaya akibat tendangan Ana yang terkenal sebagai cewek setengah bar-bar itu.

"Wihh mesum juga lo ternyata," ucap Hana dengan senyum mengejeknya.

"Demi apa pun, jangan jandara yang lo saranin. Dengar namanya aja udah buat gue merinding, gue tahu itu genre horor terbaik yang pernah ada, tapi gue belum siap untuk nonton tuh film," sahut Dea dengan wajah polosnya, membuat Arka seketika melihat ke arahnya begitupun dengan yang lainnya.

Dear Us [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang