Bab. 7

2.7K 149 10
                                    

Ainsley bersiap-siap akan berangkat kuliah, saat membuka pintu ia melihat darren sedang bersandar pada mobilnya.

"Selamat pagi tuan putri" Sapa darren ramah.

"Darren? Sedang apa kau di sini?" Tanya ainsley heran.

"Menjemputmu" Jawab darren singkat.

"Menjemputku? Tidak perlu, aku bisa berangkat dengan steven"

"Ibuku ingin bertemu denganmu, dia bilang. Dia rindu denganmu" Kata darren lagi.

Ainsley menimbang-nimbang perkataan darren, setelah setuju ia pun masuk ke dalam mobil menuju rumah darren.

Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai ke sana. Ainsley mengekor di belakang darren, kaitlyn terlihat bahagia saat melihat ainsley.

"Ainsley... Apa kabar? Aku merindukanmu" Kaitlyn memeluk ainsley dengan erat, sampai ia kesulitan untuk bernafas.

Darren yang melihat tingkah ibunya seperti anak kecil, hanya menggelengkan kepalanya saja.

Ainsley melepaskan pelukkannya dan tersenyum kikuk. "Kabarku baik nyonya kaitlyn"

"Ainsley... Bisakah kau memanggilku ibu? Kedengarannya lebih baik, daripada kau memanggilku dengan sebutan nyonya. Aku terlihat lebih tua dari umurku" Celoteh kaitlyn.

Ainsley tersenyum. "Baiklah nyo... Emm... Maksudku, ibu" Kata ainsley masih sedikit canggung.

"Dan kau bisa memanggil ben, dengan panggilan ayah"

Ainsley mengangguk mengerti.

"Bu... Aku tinggal sebentar" Kata darren tiba-tiba "Ainsley... Tetaplah bersama ibuku, anggap saja seperti rumahmu sendiri" Lanjut darren, berlalu dari hadapan mereka berdua.

Kaitlyn mengajak ainsley ke dapur, ia ingin membuat kue bersama ainsley. Mereka berdua memakai apron berwarna cream sedikit kekuningan, ainsley menguncir rambutnya ke belakang agar ia lebih leluasa.

Ainsley sedang mengocok telur sedangkan kaitlyn mengayak tepung dan gula. Mereka berdua benar-benar terlihat seperti ibu dan anak, mereka tertawa bahagia. Sesekali kaitlyn menjahili ainsley dengan mengolesi tepung di pipinya.

Kaitlyn mengangkat cup cakes yang baru matang dari oven, harum kuenya dan masih ada sedikit asap mengepul pada pori-pori cup cakes tersebut, bertanda masih panas.

"Waah... Bu... Baunya harum sekali!" Seru ainsley gembira "Boleh aku mencobanya?" Tanya ainsley antusias.
Kaitlyn mengangguk. "Tentu saja, hati-hati masih panas" Kata kaitlyn memperingatkan.

Ainsley mengambil sepotong cup cakes dan melahapnya tanpa basa-basi, ia mengunyahnya sampai tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Hingga potongan terakhir.

"Benar-benar lezat bu... " Kata ainsley senang.

"Syukurlah jika kau suka dengan kue buatanku" Kaitlyn mencuil hidung mancung ainsley. "Ainsley... Malam ini kau menginap di sini saja oke! Agar kita bisa mengobrol lebih banyak lagi" Rayu kaitlyn.

"Emm... Baiklah, lagi pula aku juga sendirian di rumah. Paman dan bibiku sedang pergi ke kampung halaman mereka" Jelas ainsley.

Kaitlyn memeluk ainsley dengan erat.

"Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?" Tanya ben yang baru datang dan menghampiri mereka.

Mereka melepaskan pelukannya, kaitlyn mengecup pipi ben.

"Aku meminta ainsley untuk menginap di sini, agar kami cepat akrab" Kata kaitlyn.

"Ainsley... Maafkan sikap istriku yang agak sedikit manja, karena kami tidak punya anak perempuan" Jelas ben terkekeh.

Vampire & Holy Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang