Bab. 15

2.3K 121 4
                                    

Prank... Prank... Prank...

Oscar membanting semua barang-barang yang ada di kastil, ia mengerang kesal dan marah-marah. Mendengar kegaduhan yang terjadi. Wendy, fabio, dan gerry berlari menghampiri oscar.

"Apa yang terjadi?" Tanya wendy mengernyit bingung.

Nafas oscar tersengal-sengal, tampak dari sorot matanya ada kilatan rasa marah.

"Aku sedang mengintai keberadaan ainsley, di rumah ben. Tapi ternyata darren melihatku dan brengseknya manusia serigala itu juga membantunya" Jelas oscar dengan nada kesal.

Wendy memutar bola matanya malas. "Sudah kuperingatkan padamu, tidak mudah untuk mendapatkan dia. Karena dia selalu di dampingi para vampir sialan itu"

"AAAAA... AKU TIDAK PERDULI!! BAGAIMANAPUN CARANYA, KALIAN HARUS MEMBANTUKU. UNTUK MENDAPATKAN AINSLEY" Teriak oscar.

Oscar berjalan melewati wendy, sementara fabio dan gerry saling melemparkan pandangan. Mereka bertiga harus memikirkan cara, agar bisa membawa ainsley kepada oscar.

Ke esokan harinya sepulang kuliah mampir ke coffee shop darren, ia ingin menemuinya lantaran kemarin darren tidak mau bicara dengannya. Ia berharap semoga hari ini darren mau berbicara dengannya lagi.

Ainsley melihat darren sedang ada di meja kasir, ia berjalan menghampirinya.

"Darren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darren... Apa kau sibuk?" Tanya ainsley.

Darren menatap ainsley dingin, ainsley mengernyit bingung. Tidak biasanya sikap darren seperti ini, pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan.

"Kita bicara di dalam" Kata darren datar.

Ainsley mengekori darren, darren mengajak ainsley ke ruangan pribadinya. Ruangan yang bisa di anggap seperti kantor dan rumah baginya.

"Ada urusan apa kau datang kemari?" Tanya darren saat sudah memasuki ruangannya.

Ainsley menutup pintu.

"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba kau menghindariku kemarin?" Ainsley balik bertanya.

Darren membalikkan tubuhnya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Kau datang hanya ingin menanyakan itu?" Darren membalikkan tubuhnya kembali dan menghadap ke jendela. "Buang-buang waktu" Lanjutnya dingin.

"Kau bilang apa?"

Darren melesat menghampiri ainsley dan menyandarkan tubuh ainsley di dinding, ia mengunci tubuh ainsley dengan kedua tangannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vampire & Holy Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang