Bab. 16

2.2K 108 1
                                    

Ainsley di sekap dalam sebuah kamar, tepatnya di dalam kastil milik oscar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ainsley di sekap dalam sebuah kamar, tepatnya di dalam kastil milik oscar. Ainsley terbaring pingsan, tak berdaya. Tak lama kemudian jari-jarinya bergerak pelan, matanya pun perlahan-lahan terbuka. Ia melihat ke atas langit-langit kamar, merasa asing dengan suasananya.
Ia berusaha bangun dan menatap ke sekeliling.

Di mana aku? Ini bukan kamarku?!. Tanyanya dalam hati.

Pintu pun terbuka, ainsley menatap ke arah pintu. Melihat siapa yang datang, ia menatap was-was. Ternyata yang masuk ke dalam adalah oscar, oscar berjalan pelan ke arah tempat tidur. Sementara ainsley memundurkan tubuhnya karena ketakutan.

"Kau sudah sadar?" Tanya oscar.

"Ka... Kau! Apa kau oscar?" Ainsley balik bertanya.

"Ooh... Kau sudah tahu namaku? Hebat!Aku tidak perlu repot-repot memperkenalkan diriku lagi" Oscar duduk di tepi tempat tidur.

"Ternyata kau yang membunuh orang tuaku?!" Kata ainsley mengeratkan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya.

Mata oscar mendelik ke arah ainsley.
"Apa kau marah padaku? Apa kau mau balas dendam?"

"Untuk apa kau membawaku kemari?" Tanya ainsley geram.

Oscar ingin menyentuh pipi ainsley, tapi tangannya di tepis oleh ainsley.

"Jangan menyentuhku!" Seru ainsley memalingkan wajahnya.

Oscar hanya menggidikkan kedua bahunya.

"Bersikaplah manis dan jangan membantahku, jika kau tidak ingin paman dan bibimu celaka" Ancam oscar.

Mendengar paman dan bibinya di sebut, ainsley menatapnya tajam.

"Apa yang kau inginkan dariku?"

"Darah suci" Oscar mendekati wajah ainsley. "Aku menginginkan darah suci yang ada di tubuhmu, saat bulan purnama tiba. Aku akan meminum darah suci itu, agar kekuatanku bertambah dan tidak terkalahkan" Oscar mulai menunjukkan wujud aslinya, ia mengeluarkan gigi taringnya. Matanya pun berubah warna, menjadi warna merah pekat.

Ainsley mendecih dan tersenyum meremehkan. "Sampai matipun, aku tidak akan sudi memberikannya kepadamu"

"Jangan pernah menantangku nona, aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. Dan kau... Jangan coba-coba lari dariku, mengerti?!"

Ainsley menyipitkan kedua matanya dan memalingkan wajahnya ke sembarang arah, ia muak dengan keadaan ini. Berharap ada seseorang yang menolongnya.

Oscar menghilangkan dirinya begitu saja, meninggalkan ainsley sendirian.
Ainsley menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menyapu rambutnya ke belakang dengan jari-jari tangannya. Ia memeluk kedua kakinya sambil menopang dagu, dengan lututnya.

Tuhan... Aku mohon, tolong aku! Bebaskan aku dari tempat ini. Batin ainsley.

Nessha membelalakkan matanya, ia merasa seperti mendengar suara ainsley sedang berbicara.

Vampire & Holy Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang