Bab. 17

2.1K 124 2
                                    

Kota california sedang hujan deras, tampak orang-orang yang berada di sekitar jalananpun berlalu-lalang sambil membawa payung.

Di tempat yang berbeda ainsley sedang menatap air hujan dari jendela kamar, tempat ia di sekap. Hawa dingin menerpa tubuhnya, ia memeluk dirinyaa sendiri dengan menyilangkan kedua tangannya. Ainsley memejamkan matanya dan membuang nafasnya pelan.

Matanya terbuka saat ia mendengar pintu kamarnya terbuka, ia menoleh ke arah pintu. Melihat fabio masuk dengan membawa nampan berisi makanan untuknya.

Fabio berjalan pelan ke arah meja di tepi ranjang dan meletakkan nampan tersebut di atasnya.

"Makanlah, agar kau tidak kelaparan" Kata fabio dingin.

Ainsley menatap jendela kembali.

"Bawa kembali makanan itu, aku tidak lapar" Celetuk ainsley ketus.

Fabio mengernyit dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Apa kau yakin?"

"Sangat yakin" Ainsley membalikkan tubuhnya. "Lebih baik aku mati kelaparan, daripada harus makan. Makanan dari kalian"

Fabio menaikkan kedua alisnya, ia terkekeh mendengar kata-kata ainsley. Kemudian ia berjalan ke arah lemari, fabio membukanya untuk mengambil sebuah selimut.

"Pakailah selimut ini, jika kau kedinginan" Kata fabio sambil memberikannya kepada ainsley.

Ainsley menggelengkan kepalanya pelan. "Aku tidak membutuhkannya yang ku butuhkan adalah keluar dari tempat terkutuk ini" Ainsley menatap tajam ke arah fabio.

"Baiklah jika kau masih keras kepala, akan kuletakkan di sini jika kau membutuhkannya" Kata fabio meletakkan selimutnya di atas ranjang. "Jika kau butuh sesuatu, panggil saja aku. Namaku fabio" Fabio hendak pergi. Tapi lengannya di cekal oleh ainsley.

"Tunggu dulu" ainsley menghentikan langkah fabio.

Fabio menoleh ke arah ainsley.

"Kenapa... Kau sangat baik padaku?" Tanya ainsley penasaran.

Fabio tidak menjawab pertanyaan ainsley, ia hanya tersenyum dan pergi dari kamar itu. Tidak lupa ia mengunci kembali kamar tersebut.

Ainsley menatap kepergian fabio dengan kecewa, ia berharap fabio menjawab pertanyaannya. Tapi tidak sama sekali.

*****

Steven berlari dengan cepat ke dalam hutan, tidak perduli dengan derasnya hujan mengguyur tubuhnya. Ia terus berlari, tujuannya adalah rumah keluarga green. Sampai di belakang rumah tersebut, steven mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Tubuhnya basah kuyup, ia bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang saja. Tampak tubuhnya yang kekar dan otot perutnya yang sexy.

Tommy mencium bau yang tidak asing dari dalam, matanya menyipit dan hidungnya mengendus bau yang amat sangat ia benci.

"Ada manusia serigala di sini" Kata tommy dingin.

Ben segera berlari ke arah belakang rumah, ia mendapati steven yang sedang berdiri di teras.

"Aku tahu kau datang mencari ainsley, kita bicara di dalam" Pinta ben ramah

"Di mana dia?" Tanya steven datar.

"Akan ku jelaskan, masuklah dulu" Ben memberi isyarat dengan kepalanya, agar steven mau mengikutinya.

Vampire & Holy Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang