Bab. 13

2.7K 127 5
                                    

Multimedia :
G. Nash ft Olivia O'brien : I hate u, i love you

Sinar matahari pagi ini begitu menyilaukan, burung-burung berkicauan tiada hentinya. Ainsley pun sudah bangun dari tidurnya dan bersiap sarapan dengan paman dan bibinya.

Ainsley meletakkan tas punggungnya di kursi, ia pun menarik kursi dan duduk di samping pamannya yang sedang membaca koran.

"Pagi paman" Sapa ainsley membuka pembicaraan.

Adam menutup koran yang di baca dan melipatnya, meletakkan di atas meja makan.

"Pagi ainsley" Balas adam dengan senyum ramah.

"Eng... Paman... Ada yang ingin aku tanyakan" Kata ainsley ragu.

"Tentang apa?" Tanya adam, keningnya berkerut.

"Tentang... Kematian orang tuaku"

Seketika raut wajah adam berubah, begitu juga dengan ellena yang baru saja meletakkan sarapan di hadapan ainsley.

"Apa benar mereka tewas di bunuh oleh vampir?" Tanya ainsley dengan penuh keyakinan.

Adam menelan salivanya sebelum menjawab, membuang nafasnya pelan. "Darimana kau tahu hal itu?"

"Keluarga green" Ainsley menggigit bibir bawahnya dan melirik sekilas ke arah ellena. "Paman dan bibi mengenal mereka sudah lama kan?"

"Ainsley... " Ellena menyentuh tangan ainsley. "Kami tidak bermaksud untuk membohongimu, hanya saja... Belum saatnya kau mengetahui semuanya" Jelas ellena lirih.

"Tapi bi... Aku harus tahu kebenarannya dari orang lain, bukan dari kalian" Kata ainsley dengan wajah sedihnya.

"Maafkan kami, tidak seharusnya rahasia ini kami simpan lama-lama. Kami melakukannya untuk keselamatanmu" Jelas paman adam.

Ainsley menyentuh lengan adam.

"Paman... Aku sudah tahu semuanya, aku sudah tahu jika aku memiliki darah suci dan oscar juga sedang mencariku, dia menginginkan darahku agar dia bisa hidup abadi. " Ainsley membuang nafasnya kasar. "Dan... Satu-satunya cara agar aku selamat dan bisa melawan oscar, aku harus menikah dengan david. Hanya dia yang bisa mengubahku menjadi vampir. " Lanjut ainsley.

"Lalu... Apa kau setuju?" Adam menunggu jawaban ainsley.

Ainsley mengangguk pelan. "Aku setuju paman, aku juga ingin membalaskan kematian ayah dan ibu"

"Jika ini demi kebaikkanmu, kami mendukungmu ainsley" Kata ellena senang.

"Terima kasih paman, bibi" Sahut ainsley tersenyum.

Adam mengusap lembut kepala ainsley, mereka sudah lega jika ainsley sudah tahu semuanya dan mereka merasa sudah tidak ada beban lagi dalam hati masing-masing.

*****

"Hai steve... " Sapa ainsley sambil duduk di hadapan steven.

Suasana kantin sedang ramai di siang hari, tidak biasanya.

"Hmm... " Sahut steve seadanya, matanya fokus pada laptop yang ada di hadapannya. Ia sedang mengerjakan tugas untuk presentasi nanti.

Kedua alis ainsley terangkat, merasa di abaikan. Ainsley menutup laptop steven secara paksa, hingga membuat steven kaget.

"Hei!" Seru steven. "Aku sedang mengerjakan tugas untuk presentasi... ayolah ainsley" Rengek steven.

Ainsley menyingkirkan tangannya dari atas laptop, steven tersenyum ramah dan mengerjakan tugasnya kembali.

Vampire & Holy Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang