2 : Cowok Aneh!

73 15 5
                                    

PART 2

Cowok Aneh!

"sini lempar bolanya kesini!!" teriak gadis berambut cepak sambil melambaikan tangan. Gadis berponi yang merupakan sebangku Arya menggiring bola dengan lincah dan melewati beberapa siswi lainnya. Lompatan kecil disertai skil lemparan bagus membuat siswi dan siswa yang menonton dipinggir lapangan bersorak. Pelajaran olahraga hari ini seperti biasa diakhiri dengan permainan basket antar regu untuk mendapatkan nilai praktek.

Dan tentu saja, semuanya ingin sekelompok dengan amira yang memang tumpuan basket wanita disekolahan itu.

"Wahhh Amira emang the best kalo main basket mah," selorot seorang cowok berkacamata yang sedang duduk diantara teman-temannya yang lain. Memang bukan hal baru lagi jika banyak anak cowok yang mengagumi Amira dari yang cupu sampai badboy. Ini juga karena Amira termasuk tomboy, dan suka olahraga seperti basket dan bela diri.

"iya Arya mah cemen, kalah sama sebangku sendiri. Cewek lagi," Sosor yang lainnya. Arya yang ada disana hanya mendengus sambil menatap tajam gadis berperawakan tomboy itu. Bukan apanya, Arya selalu jadi perbandingan jika mengenai Amira. Padahal ia gak tau apapa dan Cuma berstatus sebagai rekan sebangku gak lebih.

"Apa istimewanya sih dia." Rutuk Arya sambil mendengus menatap perawakan Amira.

"Lihatlah... betapa cantiknya Amira saat bermain,"

"Iya seksi abis, andai dia mau jadi cewek gue mah asikk tuh."

Ok cukup, kuping Arya mulai panas.

"Ngarep aja lo terus."

Arya berdiri dan beranjak dari sana dengan kesal. Beberapa murid lain melihatnya heran. "Kenapa dia?" tanya murib berambut cepak yang tengah mengunyah cemilan.

"Entahlah."
***

"nih," sebuah botol air mineral tepat didepan wajah Aira. Aira menatap pria didepannya lalu sebuah senyuman hinggap diwajahnya. "Makasih,"

Dani tersenyum lalu duduk disamping Aira dibawah pohon mangga dekat lapangan basket. Aira meneguk air mineral yang diberikan Dani lalu menoleh, mendapati Dani yang tersenyum saat Aira menaikkan Alisnya gemas. Aira memang memiliki sejuta pesona entah apapun itu ekspresinya.

"Kenapa?" tanya Aira heran. Dani hanya tersenyum lalu menggeleng. Sedetik kemudian Ia mengalihkan pandangannya kedepan. Menatap kerumunan orang dilapangan basket dengan pikiran yang sebenarnya tidak kesana.

"Kalo gue perhatiin, seminggu ini lo tampak udah mulai berbaur dengan lingkungan sini. Cepat juga yah." Ujar Dani sambil terkekeh membayangkan wajah lucu Aira saat pertama kali masuk kelas. Diam-diam dani sudah memperhatikan gadis itu sejak saat itu. Mengajak berkenalan dan menemani Aira berkeliling bukan sebuah kebetulan, tapi memang Dani sudah tertarik ingin dekat dengan gadis itu sejak awal.

"Hmmm mungkin karena sudah biasa, lagian disini gak buruk juga suasananya," Aira meminum kembali air mineralnya, "dan tentunya penghuninya bersahabat." Lanjutnya tersenyum

"Ahhh suasana yah... kirain karena lo tertarik dengan seseorang disini," Dani mengedipkan sebelah matanya sambil menahan tawa. Bukan hal yang susah buat Dani membaca mimik wajah Aira saat melihat seseorang.

Aira tertegun sejenak lalu mengalihkan pandangan. Wajahnya memerah malu dan entah kenapa ia merasa kehabisan kata untuk dirangkai. Bagaikan sedang ketahuan maling dan diinterogasi, rasanya gugup dan malu berat.

"Hmmm ternyata benar." Dani tersenyum puas lalu mengacak rambut Aira. Ia tidak perlu jawaban saja sudah tau, apalagi terlihat jelas gadis itu salah tingkah. Detik kemudian Pria itu berdiri , "Gue laper, mau ikut gak?"

HIGHSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang