"Saat dekat, merasa kesal. Saat jauh, merasa rindu."
-Annora Farisca.***
A/N: Budayakan vote, sebelum membaca! Happy reading! :D (jangan lupa follow instagram khusus wattpadku, ya. (@) nadyalestari28)
***Saat ini, sudah menunjukkan pukul 12.55 siang. 5 menit lagi, SMA Visaya, akan memulangkan murid-muridnya.
Annora, sudah lebih awal memasukkan buku-bukunya, kedalam ransel abu miliknya. Kemudian, tanpa gadis itu sadari, Annora menekan aplikasi galeri. Lalu, gadis itu menekan sebuah foto yang menampilkan kaitan tangan. Itu foto saat Annora, dan Baktha saat mengunjungi tempat pariwisata.
Annora tersenyum simpul, sambil bergumam lirih. Sesekali, gadis berambut pirang ini mengusap lembut foto yang ada pada ponsel rose gold miliknya. "Aku kangen Es Serut, masa." kekehnya pelan, yang masih setia menatap nanar foto pada ponsel pipih miliknya.
"Cepet sembuh, dong. Aku pengen liat mata kakak lagi." jujur Annora sambil mengingat kembali, bagaimana awal mula ia menyukai mata hazel lelaki dingin itu.
"Nanti, kalau kakak terus sakit, siapa yang anterin aku ke sekolah? Siapa yang jemput aku?? Masa aku harus sama kak Samuel??? Kalau aku sama dia, nanti kakak marah lagi. Kalau, kakak gak mau aku sama kak Samuel. Mending, kakak cepet sadar." lirih gadis itu pelan, sambil menundukkan kepalanya. Menahan sebulir air mata, yang ingin merembes, menjatuhi wajahnya.
"Maaf." lagi. Gadis itu berucap lirih, sambil sesekali membawa foto yang ada diponselnya, kedalam dekapan.
"Ra, dicari tuh." seru seorang teman Annora, yang bernama Bella. Gadis berambut hitam legam itu, menyentuh pundak Annora. Yang membuat, pandangan Annora menjadi teralihkan.
"Sama siapa?" tanya Annora penasaran, sambil menatap Bella dengan tatapan yang menyipit.
"Kak Adam, sama kak Anggara." jawab Bella, sambil mengarahkan telunjuknya pada ambang pintu, yang menampilkan dua orang lelaki bertubuh tinggi, sedang tersenyum menatapnya.
Annora mengarahkan pandangannya kearah pintu. Ia juga tersenyum kearah Adam, dan Anggara. Annora melirik arloji putih yang ada pada pergelangan tangan kirinya. Sudah menunjukkan pukul 13.00, dan sudah waktunya jam pulang.
Annora bangkit, dari kursinya, lalu gadis berambut pirang itu menyampirkan tas ransel abu, miliknya pada bahu kiri. Annora berjalan mendekat kearah Adam, dan Anggara, yang disabut dengan senyuman oleh lelaki itu. "Ayo, kak." ujarnya sambil tersenyum.
Adam, dan Anggara tersenyum lalu mengangguk. Mereka lantas berbalik menuju parkiran SMA Visaya. Namun, saat baru berbalik, tiba-tiba Samuel datang menghampiri mereka.
"Hai! Gue telat ya? Sorry banget. Tadi, harus selesain tugas dulu." jawab Samuel, dengan nafas yang tersengal-sengal.
Seketika, Annora, Adam, dan Zero berbalik. Annora menatap Samuel dengan datar. Namun, Adam, dan Anggara menatap Samuel, dengan tatapan mengernyit bingung.
Anggara menyikut tulang rusuk Adam, yang menyebabkan lelaki putih itu meringis kesakitan. "Felling gue, nih bule nyasar, mau modus sama Annora, dah." dengan suara yang berbisik, Anggara mendekatkan wajahnya, ke telinga Adam.
"Hah? Apa!? Kagak denger gue. Kerasin napa." Adam berdecak kesal, saat ia tidak dapat mendengar ucapan Anggara.
"Yah, si tai. Gak jadi." ucap Anggara kesal, lalu beralih menatap Samuel, dan Annora.
Terlihat jelas, kalau Samuel tengah tersenyum menatap Annora dalam diam. "Lo jadi ikut?" tanya Anggara, sambil menaikkan alis kirinya menatap Samuel tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince✔ [SUDAH TERBIT!]
Novela Juvenil[{CERITA DALAM MODE PRIVAT! PART DIPRIVAT SECARA ACAK. FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA!}] Ini kisah tentang, Baktha Angkasa, salah satu dari badboy di SMA Visaya, pintar, smart, genius, tak cukup untuk mendeskripsikan bagaimana sikapnya. Ir...