part 12

1.8K 63 0
                                    

Aku hanya pengagum mu dalam semu dan berdoa nama mu dalam diam. Sedangkan aku belum tentu menjadi yang kau kagumi ataupun kau sebut nama nya di dalam setiap doa mu. Iya, aku mengerti dan aku paham, karna aku tidak lebih baik dari mereka kebanyakan perempuan yang mengkagumi mu dalam diam juga.

Kata kata itu yang tiba tiba keluar dari pikiran ku.

Kini rasanya aku ingin terus menceritakan semua kebodohan hati ini pada Mu ya Allah, walaupun aku yakin diriMu lebih tau dan Engkau lah yang mengatur semua ini terjadi..

Aku hanya berlari sebisa ku, aku tidak menyalahkan pada siapapun pada hal yang terjadi kali ini,

Pusing ku mulai terasa kembali, astagfirullah aku lupa mebawa obat itu.

Mata ku mulai berbayang untuk melihat orang yang berjalan dan pusing ku mukai bertambah parah,...

MALIK WIJAYA PUTRA.

"Kamu cari buku ini?.."
"Iyaa, aku lagi cari buku ini,"

Tadi sebelum aku masuk ke dalam toko buku, aku memang sudah melihat ada dia di toko ini. Aku melihat dia terus memasang siaga mata itu, seperti nya dia lagi mencari buku yang ingin di belinya, dan ternyata buku yang dia cari sudah ku pegang duluan.

"Eh, kamu."
"Iya, ini ana mar, kenapa kaget ya?"
"Engga. Biasa aja, cuma gak nyangka bakalan ketemu, kan yang aku tau kamu,,,"
"Iya benar, aku memang kuliah disana, ternyata kamu juga memikirkan ku?"
"Jangan geer, aku hanya dengar selewatan aja, gak lebih."

Dia tidak ada yang berubah, dia tetap Maryam yang ku kenal, yang selalu dingin dengan ku.

Saat aku sedang berbicara dengan nya, ada seseorang yang memanggil ku, yang suara nya sudah bisa ku tebak dari jauh, "Mas,".

Terlihat jelas di wajah nya, dia mungkin sangat kaget saat tau bahwa aku pergi dengan wanita, 'tapi ku mohon mar jangan salah paham dengan panggilan mas yang terucap dari mulut nya' hanya itu yang tercetak kata kata di dalam batin ku saat ini.

"Eh mba, afwan, saya permisi, Assalamu'alaikum"

Mar, benarkah kamu pergi karna salah paham dengan sebutan 'mas' yang terucap oleh perempuan ini? Atau kamu pergi memang ada suatu urusan yang menyebabkan kamu pergi dengan wajah yang tampak jelas bahwa kamu kecewa?.

Iya mar, aku tau kamu kecewa mungkin sekarang kamu sedang menangis sambil menyembunyikan tangisan mu itu.

Dan sekarang aku hanya bisa berdiam diri bersama perempuan yang berada di samping ku ini, maafkan aku mar.

"Mas ayoo pulang..."
"Eh,.. iya ayo kita pulang"

Sepanjang jalan aku hanya berdiam diri, aku masih enggan untuk membuka mulut ini,
"Mas tadi siapa perempuan​ itu? Cantik ya?! Aku tau loh mas ini suka kan sama perempuan tadi.."
"Bukan siapa-siapa nya mas, hanya dulu teman SMA"
"Iya sekarang bukan siapa-siapa, tapi aku yakin suatu saat nanti dia akan jadi pertikel terpenting di bagian hidup mas,"
"Husssss, udah ah mas lagi fokus nyetir nih"

Iya kamu benar,
Aku pun beharap perempuan yang kamu maksud itu akan menjadi partikel terpenting dalam hidup ku, yang mungkin akan ku jadikan dia sebagai perempuan bahagia di dunia dan akhirat kelak.

Menggelar Sejadah Cinta Di Belakang MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang