part 6

2.3K 85 19
                                    

MARYAM LATIFAH.

Hari ini pekan UN.

Ya dimana hari ini, hari yang begitu menakutkan.

Lebih dari sekedar menakutkannya naik wahana ter-ekstrem yang ada di seluruh penjuru dunia ini.

Rasanya ingin aku melayang pergi untuk melewati hari ini, tapi pada kenyataannya hari ini yang harus aku lewati dan yang harus aku lawan.

Aku percaya, kemudahan dari-Nya pasti akan membantu ku.

"Allahumma yasiir wa'la tu assir" ucap ku dalam hati, sebelum mengerjakan soal UN.

"Ayo anak-anak mulai kerjakan soal UN nya ya, tolong kerjakan dengan kepercayaan diri sendiri ya",

"Iya buu"

Bel seekolah sudah mengeluarkan suara nya sebagai tanda bahwasanya telah berakhirnya UN untuk hari ini..

"Eh nis, kamu mau langsung pulang atau mau ke toko buku dulu?",

"Hmm.. kayaknya aku langsung aja pulang deh mar, soalnya aku juga lagi males kemana mana nih"

"Oh yaudah deh, kamu hati hati ya"

"Oke deh, iya kamu juga ya, Assalamu'alaikum Maryam ku" pamit nisa pada ku dan tak lupa dia cubit pipi ku ini, huftt

Ya.. hari ini aku rencana nya ingin membeli sebuah buku di toko buku tempat langganan ku.

MALIK PUTRA WIJAYA.

Hari pertama UN ku alhamdulillah sudah terlaksana kan,

Setidaknya sedikit lega lah hati ini, masalah nilai ku serahkan pada pengaturNya yang di atas.

Yang penting diri ini sudah bertawakal padaNya dan berusaha.

Langsung aku mengambil motor di parkiran sekolah.

Tak lama kemudian..

"Assalamu'alaikum lik.." salam Radit.

"Wa'alaikumussalam, eh ente dit, ada apa nih?"

"Gini lik, ane gak bawa motor hehe.. jadi maksud ane pengen nebeng gitu lik hehe, itu juga kalau boleh sih" ucap nya, hahaha dia memang begitu selalu malu-malu untuk meminta tebengan..

"Ya Allah ditt, ente kayak ama siapa aja deh, yaudah ayo ayo cepet ah angkutt wkwk"

Aku pun mengantarkan Radit pulang sampai depan gerbang pintu nya dan selamat tiada kekurangan sesuatu apapun. Hehe

Saat aku mengantarkan Radit, aku melihat ada sebuah toko buku disana.

"Lik, syukron nih ya, afwan jadi ngerepotin ente jadi nya"

"Ya Allah ente dit dit.. iya sama sama" jawab ku,"yaudah ane duluan ya dit, salam buat orang tua ente ya, Assalamu'alaikum"

Sesampainya aku di toko ini, ada salah satu buku yang buat aku tertarik.

" Ketika dirimu terjatuh dalam hati seseorang, maka jatuh lah dengan pantas. " -Citra Gunasha.

Aku suka dengan petikan kata dari buku ini.

Saat aku ingin membayar buku ini ke kasir, ada seseorang yang mencoba menghampiri ku.

"Assalamu'alaikum, afwan.." apa kah orang ini ucapkan salam pada ku?

"Afwan akhi, ini tadi tidak sengaja saya melihat dompet akhi terjatuh."

Saat aku baru saja ingin membalas ucapan salam itu "wa'alai..." Sontak aku berhenti.

Tanpa ada rekayasa kontak mata kita saling bertatap hingga sekitar 2 detik, iya hanya 2 detik.

Astagfirullah.

"Wa'alaikumussalam, afwan mar afwan, ana tak tau kalau itu kamu" jawab dengan sangat gugup,

"oh iya, gapapa lik, ini dompet mu." Ucap nya "yaudah kalau gitu, aku duluan. Wassalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam mar, kamu hati hati dijalan ya"

Astagfirullah, kenapa aku bisa beku seperti itu.

Kenapa dia terus ada di setiap jejak ku? ya Allah jaga lah hati ini Ya Rabb..

MARYAM LATIFAH.

Ternyata sedari tadi aku ucapkan salam pada dia.

"wa'alai..." , Ucapan salam nya mulai berhenti seketika saat kami bertatap muka.

Jujur tadi kami sempat sedikit waktu saling pandang, tak lama.

"Wa'alaikumussalam, afwan mar afwan, ana tak tau kalau itu kamu" jawab nya.

"oh iya, gapapa lik, ini dompet mu." Ucap nya "yaudah kalau gitu, aku duluan. Wassalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam mar, kamu hati hati dijalan ya"

Kuatkan lah, kuatkan lah, kumohon kuatkan lah.

Ucap ku dalam hati.

Tadi seperti biasa saja,

Tapi kenapa aku seperti ingin kehilangan nafas? Sepertinya tadi aku membutuhkan bantuan oksigen, untung saja aku tadi tidak pingsan.

















Assalamu'alaikum kawan kawan...

Maafkeun yaaa, kalau cerita nya tak sebagus cerita yang bikin baperr

Syukron untuk para penikmat cerita yang tanpa alur ini :)

Don't forget yees tinggalin jejak dungz and comment yaw, dadah...

Menggelar Sejadah Cinta Di Belakang MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang