IX

920 130 2
                                    

"Kamu mau pesen apa?" Selalu jadi kalimat pertama Minhyun kalau-kalau ngajakin ceweknya itu makan di suatu kedai.

Contohnya sekarang, mereka baru aja duduk dan di suguhi menu, Minhyun udah nyerobot nanya aja, padahal Jisoo belum cek menunya.

"Liat menunya juga belom," protesnya yang pasti nggak akan di gugu sama sekali oleh Minhyun.

Minhyun membolak-balikkan buku menu sama seperti yang Jisoo lakukan. Melihat satu persatu isi dari makanan yang semoga saja ada yang cocok.

"Kamu makan nasi ya."  Putus Minhyun tanpa bertanya, sebenernya sebelum jIsoo sempat menjawab lagi, dia sudah di kalahkan dengan kalimat selanjutnya. "Dari pagi belum makan nasi, kalau sakit kamu kan lebay."

Tuh, kan, Minhyun tuh kadang gitu, seenak jidatnya aja ngomong dari tadi. Sedangkan Jisoo cuman mendengus sebagai jawaban. Mau protes, pasti nggak akan bisa karena cowok itu punya seribu kalimat jitu yang intinya sama, nggak-mau-kalah. Untung
Jisoo hapal banget sama kelakuan Minhyun satu itu.

"Iya, kamu juga pesen nasi, sama-sama belum makan." Nih, Jisoo sebenernya berniat banget buat perhatian juga, tapi...

"Nggak ah, perut aku lagi nggak enak, pingin yang seger-seger," elak Minhyun.

"Nanti kamu sakiiit lho, Hyun."

"Gampang nasi nanti minta kamu aja." Yhaaa kan. Emang kadang tuh susah kalau ngajak Minhyun buat jaga kesehatan diri sendiri tuh.

Setelah akhirnya berdebat panjang soal makanan, karena Minhyun yang emang bakalan menang, akhirnya 2 jenis makanan berhasil di pilih. Jisoo nunjuk ayam rica-rica ketimbang harus adu bacot lagi sama Minhyun, sedangkan cowok itu makan ramen. Duhhh, ini emang udah jam makan siang, tapi tadi pagi Minhyun nggak sarapan apa-apa takutnya bakalan sakit perut. Tapi, tiap di perhatiin Minhyun selalu bilang kuat.

Meskipun begitu, ada yang buat Jisoo makin sayang sama sosok Minhyun. Dia selalu kasih Jisoo perhatian sebanyak-banyaknya. Selalu tanya suka atau engga, selalu merekomendasikan yang menurut dia bagus, selalu dahuluin kepentingan Jisoo. Lama-lama bikin Jisoo secara nggak sadar bergantung sama Minhyun.


*Mars*



Selesai makan bareng, Jisoo dan Minhyun memutuskan buat jalan lagi. Dan karena habis makan takut ngantuk sedangkan Minhyun harus balik lagi ke tempat kerja, Jisoo mengajak Minhyun untuk karaokean. Udah lama juga mereka nggak nyanyi bareng.

Jisoo suka suara Minhyun yang jernih banget pas nyanyiin lagu ballad buat dia. Dia jadi tiba-tiba kangen pas Minhyun nyanyi dan liat ke arah Jisoo. Seolah-olah lagu itu memang diciptakan untuk Jisoo. Dia merasa spesial dekat Minhyun.

"Jis? Aku kayaknya harus balik sekarang deh, rapatnya di majuin. Kamu mau pulang aja atau aku anterin dulu kemana? Nanti habis rapat aku langsung ke sini deh," ucap Minhyun tiba-tiba di sela-sela perjalanan mereka. Padahal udah sampe di depan tempat karaoke, tapi panggilan mendadak itu menghentikan langkah keduanya.

"Serius? Yaudah kamu ke sana aja, aku nanti bisa pulang sendiri." Sebenernya agak kecewa karena Minhyun memutuskan buat pergi. Tapi, yang memang harus diperjuangkan itu bukan cuman Jisoo doang, hal-hal yang ada di sekitarnya juga herus diperjuangkan untuk mempertahankan yang lain. Maka dari itu, Jisoo akan paham dengan keputusan Minhyun.

"Yaudah aku anterin dulu, ya, yuk." Minhyun menggandeng tangan Jisoo dan menariknya balik ke parkiran.

"Kamu keburu nggak ke perusahaannya? Kalau nggak keburu aku bisa naik taksi, Hyun jangan maksain." Jisoo menahan lengannya agar tidak di tarik lagi. Dia membelai pelan pipi Minhyun dan tersenyum.

Selalu ada alasan buat menyukai Minhyun. Dia tampan, sebagian besar akan bilang seperti itu. Tapi bukan itu poin paling penting bagi Jisoo, ada hal lain yang nggak kebanyakan orang lihat dari sisi Minhyun yang tampan. Dia perhatian, sangat, manis sekali senyumnya, pipinya lembut seperti kulit bayi, dan yang penting membuka diri pada Jisoo.

"Keburu kok aku emang mau pulang dulu ngambil berkas, jadi sekalian nganterin kamu." Padahal Jisoo nggak tau aja kalau Minhyun bohong cuman agar bisa nganterin dia pulang.

Kadang Minhyun bakalan bersikap seperti itu. Kalau nggak, Jisoo nggak akan nurut.

"Yaudah ayo cepet."

*Mars*

[✔] Mars; DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang