XIII (end)

860 125 6
                                    

"Waahh gila ya sekarang lo resmi nih ya? Nyusul taken juga akhirnya, kapan nyusul nikahnya?" Ini Jisoo di pesta nikahan, tapi mulutnya nggak bisa di rem, sedangkan Minhyun yang berdiri ganteng banget di sebelahnya cuman ketawa-ketiwi.

Jennie kaget dan malu, Daniel mengikuti jejak Minhyun. "Kak, sumpah, ya lo kalau nggak lagi nikah gue sleding."

Iya, akhirnya Jisoo dan Minhyun nikah, ala-ala Disney Princess juga, mana Jisoo juga cantik bangetnya nambah.

Tapi nggak Jisoo hiraukan ucapan Jennie karena detik berikutnya cewek itu memeluk Jisoo. "Happy Wedding ya kak. Gue tau perjuangan lo sampai sini tuh susah. Semoga hubungan lo berlanjut sampe maut doang yang bisa pisahin kalian."

"Aamiiin. Thanks, Jen." Jennie lepas pelukan dan menyeka air matanya. Terharu banget sama pernikahan sahabatnya itu. Beda banget kalau yang nikah cuman sekedar teman.

Setelah Jennie, ada Rose dan Lisa dan pawang mereka datang berbarengan. Meskipun sudah pakai dress, dua-duanya tetep malu-maluin, soalnya dua-duanya seneng banget gerak-gerak. Jisoo sampai ketawa sendiri lihatnya, sanggul Lisa udah miring-miring ga penting.

"Kaaaaakk cepet banget sih nikahnya, uhuhuhu gue terharu." Rose langsung memeluk Jisoo, air mata bahagianya tidak terbendung.

"Sumpah ya kak, ini bocah dari tadi nangis." Adu Lisa.

Jisoo terkekeh, "utututut anak mamah."

Selagi Jisoo masih sibuk sama anak-anaknya, Minhyun salaman sama yang cowok. Yang satu biasa aja wajahnya, yang satu kayaknya muka capek pake banget.

Kenta karena emang orangnya hampir sama kayak Lisa, kadang bisa edan juga  uman pasang wajah kalem. Sedangkan Hyunbin yang baru jadian itu kayaknya habis dilanda musibah, apalagi dia sempat panik nggak penting karena Rose nangis pas akad. Sialan emang.






















"Gila resepsinya lama bangettt, aku kira cuman sampai jam dua, itu tadi temen-teen kamu dari Sabang sampe Merauke kayaknya ada, ya."

Pasangan paling bahagia itu kini lagi menghabiskan malam di kamar. Jisoo sibuk dengan menyisir rambut setelah selesai menghapus make up, sedangkan Minhyun udah mandi dan pakai baju tidur lagi main game.

Minhyun cuman ketawa denger istrinya ngoceh, mana ada Sabang sampai Merauke. Perasaan dia nggak sebanyak itu.

"Serius loh aku sampe pegel senyum terus." Jisoo memijit-mijit pipinya di depan kaca.

Minhyun melirik sekilas, habis kalah main AOV terus memeluk Jisoo dari belakang. Senyumnya nggak hilang sejak tadi pagi.

"Hyun, lepas dulu, ini rambut aku jembet tau." Jisoo manyun sambil nari-narik rambutnya, tapi bukannya melepas pelukan, Minhyun semakin erat memeluk Jisoo.

"Nanti lagi sisirannya, nggak mau nemenin emang?" Minhyun tersenyum jahil.

Minhyun udah nyangka kalau biasanya cewe-cewe digituin pipinya bakalan merah terus malu-malu tapi mau.





















Tapi ini Jisoo, dia malah ngelepas pelukan Minhyun dan menghadap ke arahnya, berlagak kayak anak kecil lagi marah-marah karena mainannya diambil. "Duuhh nanti dulu deh, aku gerah, Hyun belum mandi."

***

Tengah malem Jisoo kebangun, matanya mengerjap karena silau banget, lampu kamarnya belum mati. Setelah dia lirik sisi kiri, ada Minhyun yang tidur ganteng meluk badan dia.

Ternyata mereka berdua ketiduran. Tangan Minhyun yang lain soalnya masih pegang hape yang kayaknya batrenya udah habis.

Perlahan Jisoo ngambil hp Minhyun buat di taro di nakas, lalu beralih ke wajah cowok itu. Tetep kelihatan ganteng meskipun mulutnya nganga. Kulit wajahnya halus, hidungnya mancung. Jisoo mencium pipi cowok itu, rasanya masih mimpi dia bisa nikah sama cowok yang mau berjuang demi dia dari awal sampe sekarang.

Minhyun itu layaknya air saat Jisoo mulai dahaga. Selalu bisa bikin cewek itu merasa terlindungi dan aman, meskipun pada kenyataannya Minhyun sendiri nggak yakin.

"Selamat malam, Mas Minhyun."


The end

[✔] Mars; DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang