Part 4

333 31 4
                                    


Satu minggu sudah Vio menjadi murid SMP. Hari ini Vio bersama keluarganya menghabiskan akhir pekan disebuah taman hiburan.


"Mi, pi, kita ke pantai aja sihhh dah lama vi ga ke pantai." Pinta Vio saat dijalan

"Disana kan ada pantainya juga, nanti kita kesana." Balas Sakti sambil menyetir

"Noooo. Tidak ada pantai-pantaian, ingat terakhir kalian ke pantai? Malam nya demam tinggi, no beach." Tolak Viny kejam

"Mamiiiiii" rengek keduanya

"Setuju sama mami, mendingan main yang lain, bisa makan es krim sama rambut nenek." Ucap Okta

"Oiyaaa rambut nenek.!!! Pi, beli ya nanti." Girang Vio

"Siap bos muda, kita beli nanti." Ucap Sakti memberi hormat

"No. Tidak ada rambut nenek, Vi, gigi kamu sama papi nanti sakit makan yg manis-manis lagi." Protes Viny

"Aaaahhhh mami mah gaboleh semua daritadi" kesal Vio

"Mi, bolehin dong. Gabanyak kok, nanti beli 1 bagi buat berempat aja, gimana??" Sakti memberikan penawaran.

Viny melirik Vio yang bete kemudian menghela nafas.

"Okey fine. Tapi kalo sakit gigi, jangan panggil mami, panggil aja abang-abang rambut nenek nya yaaaa" ancam Viny

"Makasih mi."

Vio mencium pipi maminya kemudian ber tos ria dengan Okta di belakang. Okta dan Vio menyanyikan lagu-lagu yang di play Sakti di dvd mobil mereka. Jika dilihat oleh khalayak, mereka memang keluarga bahagia. Tidak kaya, tidak miskin, hidup sederhana berkecukupan, itu cukup untuk membuat keluarga kecil ini terlihat luar biasa.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Setelah membayar tiket masuk, Okta dan Vio berbinar mulai memilih arena permainan, Sakti dan Viny hanya menonton dan memotret kegiatan anak semata wayang mereka itu, karna jujur saja, mereka berdua tak bernyali ikut bermain dengan anak-anaknya.

"Inget gak dulu pertama kali kita ngedate disini?" Tanya Viny merangkul lengan suaminya

"Iya, itu juga telat karna kamu kesininya dianterin sama mantan kamu. Aku ga abis pikir kenapa waktu itu aku biasa aja ga marah-marah." Balas Sakti

"Hehehehe kamu kan seneng ketemu aku, jadi gabisa marah deh."

"Mi, Vio polos begitu turunan kamu bukan sih? Kalo kata mama, aku dari kecil udah nakal tau." Ucap Sakti

"Turunan aku kali, aku kan dulu culun banget, jangan sok lupa dulu kamu pernah jambak rambut aku pas SMP dan bikin kamu dijewer sama guru BK terus disuruh minta maaf sama aku sambil kasih coklat."

"Huahahahaha oh itu kamu??? Oh Tuhan astagaaaaa cupu banget ituuuu hahahaha dan garagara itu ya, duit jajan aku abis. Kamu kan tau coklat itu mahal."

"Apaan kamu ngasih aku coklat gopean ya."

"Jajan aku dulu seribu doang mamiiiii."

"Hahahaha sama sih aku juga."

"Vio udah mulai suka cewe, masa yg beginian turunan aku sihh???"

"Kamu mah dari brojol juga udah genit kali."

"Tapi sekarang kan ngga mi."

"Tau ah, yuk kesana, yuk kakak sama vivi udah mau naik wahana."

KAKAK PACARAN YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang