Hari senin sudah tiba, dirumah Vio sudah ramai pagi-pagi karena hari ini adalah hari dimana Vio harus bangun lebih pagi agar tidak terlambat ke sekolah untuk upacara bendera dan Sakti tidak terlambat kekantor karena macetnya hari senin. Viny menemani dua lelakinya ini sarapan, tidak dengan Okta. Titan satu itu menolak sarapan karena masih sangat mengantuk.
"Nih uang jajannya." Ucap Viny memberikan selembar uang berwarna hijau alias 20rebu
"Makasih mi. Alias kurang nih, biasanya juga gocap." Ucap Vio
"Mami ga ada uang 50rb an, ada nya itu sama 100rb an" ucap Viny
"Yaudah deh gapapa."
Vio mencium pipi Viny kemudian masuk mobil. Sakti belum juga masuk mobil.
"Kenapa?" Tanya Viny
"Aku ga dikasih jajan juga? Bekel gitu?" Tanya Sakti
"Plis deh sana udah jam 6 lewat nih nanti vivi telat." Ucap Viny
"Yaudah deh jajan diluar aja aku." Ucap Sakti ngambek membuka pintu mobil
"Eh?! Ngga!" Viny menahan lengan Sakti, ia menangkup wajah Sakti langsung mencium bibir suaminya itu
"Tuh udah. Jangan jajan diluar." Ucap Viny malu-malu
"Hehehe"
Sakti mencium pipi Viny kemudian masuk kedalam mobil. Viny melambaikan tangannya hingga mobil suaminya itu keluar gerbang rumah mereka.
"Pi, mami hebat ya?" Ucap Vio tiba-tiba
"Hebat?" Tanya Sakti
"Iya. Iket dasinya rapi banget, seragam Vi wanginya astaga. Mami apa-apa bisa, kok kita ngga kayak mami ya??"
"Itu lah spesialnya mami. Nanti kalo kamu udah gede, cari calon istri yang kaya mami. Cantik, relatif sih, yg jelas dia harus hebat juga kaya mami. Ga harus kaya, yang penting dia mencintai kamu dan kamu mencintai dia."
"Papi cinta sama mami? Mami gimana?"
"Ya cinta dong sayang. Gimana sih, kalo ga cinta, ga mungkin merid terus punya kamu."
"Tapi kayaknya mami ngomelin papi terus."
"Ya kalo bandel pasti diomelin, mami tuh galak diluarnya aja. Dia galak karena dia sayang, liat aja kemaren kita mau kepantai gaboleh, makan rambut nenek gaboleh, itu karena dia gamau kita sakit. Dia sedih kalo kita sampe sakit."
"Waaaahhhhh vi bener-bener kagum sama mami. Ya walaupun kadang nyebelin banget, tapi Vi sayanggg sama kalian berdua."
"Makasih ya bos muda. Kami juga sayang banget sama kamu. Dah sana turun, lari ke kelas biar ga telat."
Sakti memberhentikan mobilnya didepan gerbang sekolah Vio. Vio keluar mobil, Sakti pun keluar.
"Vi sekolah ya pi?" Ucap Vio
"Sip belajar yang rajin." Balas Sakti menepuk bahu Vio
Vio berbalik, Sakti memanggilnya lagi, Vio berbalik lagi menghadap papinya.
"Vio." Panggil Sakti