Part 6

315 36 1
                                    

"Lo kesambet apaan dah? Senyum-senyum sendiri?"

"Kakak Okta ku yang jangkung, gue lagi seneng."

"Seneng kenapa?"

"Gue abis bikin cemburu bidadari gue."

"Gracia?"

"Yes!"

"Emang lo ngapain?"

Vio sedang dimobil bersama Okta, Okta lah yang bertugas menjemput Vio pulang sekolah. Vio menceritakan awal mula saat dikantin hingga tadi digerbang sekolah.

"Gila! Terus?"

"Gue liat kak Gracia hentak-hentak kakinya gitu abis itu mereka cabut au dah kemana."

"Hahahaha seru ya? Bikin gebetan cemburu."

"Banget! Gue yakin dia sekarang lagi maki-maki gue."

"Eh tapi Vi, lo berdua Dovi mikir gak? Kalo misalkan mereka berdua beneran pacaran sama dua cowo itu, dan kemudian mereka kesal sama kalian, terus mereka menjauh gimana??"

"Gapapa kak. Ngeliat dari jauh aja udah cukup, gue sama Dovi sadar kok kita masih bocah, mana mau mereka sama bocah."

"Aduh melow gini. Dah dah, sekolah dulu yang bener. Tar jodoh datang dengan sendirinya."

"Iye iyee."

Keduanya lanjut membahas game dan membeli ice cream sebelum sampai kerumah.

******

Keesokan harinya, Vio sudah rempong pagi-pagi dikamarnya.

"MAMIIIIII." Teriaknya

"Apasih Vi? Masih pagi teriak-teriak kaya dihutan." Omel Viny masuk kekamar Vio bercekak pinggang

"Ini rambut Vi kok gabisa berdiri sih?? Vi mau jabrik kayak rambut papi dulu."

"Hah? Kenapa jabrik sih?"

"Biar ganteng. Bantu dong miiiii."

Viny keluar mengambilkan semprotan pengeras rambut yang jarang ia dan Sakti pakai. Ia kembali kekamar Vio.

"Sini." Viny menarik Vio duduk ditepian kasur

"Mi itu apaan mi??"

"Tutup mukanya."

Vio menutup wajahnya, Viny menyemprot rambut Vio yang sudah kering itu dengan hair spray pengeras rambut, kemudian ia mengatur sedemikian rupa agar rambut Vio bisa berdiri.

"Tuh ngaca." Perintah Viny menarik tangan Vio kedepan cermin

"HUAAAAHHHH MANTAP BANGET. TERBAIK EMANG MAMI INYI AKU."

"Hih."

Vio bercermin senyum-senyum gajelas, Viny menyimpan hairspray dimeja Vio, sepertinya anaknya itu membutuhkan benda itu sekarang.

Vio memeluk maminya kemudian mencium pipi Viny.

"Makasih udah selalu jadi mami yang terbaik. Vi sayang banget sama mami. Makasih ya mami cantik."

"Apaan sih? Ayo turun, sarapan terus kesekolah. Jangan ngaca mulu."

Viny keluar duluan dari kamar Vio, Vio masih senyam senyum madep cermin. Setelah puas ia keluar dan sarapan.

"VIVI RAMBUTNYA KENAPA??" Kaget Sakti dan Okta

"Kenapa sih heboh gitu? Ini style baru." Jawab Vio memakan sarapannya

KAKAK PACARAN YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang