Sore harinya, Viny sibuk didepan rumah membereskan beberapa pot bunga yang sudah mulai retak. Vio keluar kamarnya memperhatikan situasi kondisi, ia mendengus tak melihat Okta dimana-mana dan papa nya belum juga pulang. Akhirnya Vio mandi dan berdandan seganteng-gantengnya, tentu ia butuh banyak waktu untuk menjabrik rambut lurus nya itu.
Kira-kira sebelum jam makan malam, suara gaduh dari arah bawah meyakinkan Vio untuk segera beraksi. Ia mengintip sedikit dan ia tersenyum licik mendapati Okta dan Sakti tengah berada didekat dapur dimana Viny baru saja selesai menyusun makanan di meja makan.
"MAMIIII" panggil Vio keras sambil menuruni tangga
"ada apa teriak-teriak anak SMP??" tanya Sakti
"apa sayang??" tanya Viny
"Vi punya sesuatu buat mami, nih.... Maafin sikap Vio kemarin ya mi, ayaflu mami inyii" ucap Vio menyerahkan bucket bunga yang tadi ia pegang dibelakang punggungnya
Viny, Sakti terperangah, Okta mendengus malas, sedikit iri.
"ayaflu mami inyi kan kata-kata papi" protes Sakti
"ya ampun soswit banget"
Viny mengambil bucket bunga dari tangan Vio dan langsung menunduk memeluk putra tunggalnya itu.
"makasih ya sayang, anak tunggal mami, makasih, mami maafin tapi jangan diulangin ya?? Sakit hati tauuuu" ucap Viny
"siap mi, mami inyi paling cantik" ucap Vio
Viny melepaskan pelukannya, ia mengusap airmata yang tadi sempat menetes karena terharu. Sakti tersenyum bahagia melihat adegan didepannya.
"pi, kita gamau soswitin mami juga??" bisik Okta
"gausah, mami suka gatau diri kalo disoswitin terus, ngelunjak nanti" balas Sakti
Dua lelaki itu berbisik namun masih bisa didengar oleh Viny maupun Vio.
"plis deh bisikan kalian kekencengan" malas Viny
"mi, makan yuk" ajak Sakti
"kalian makan diluar aja, makanan didapur buat Vivi doang" ucap Viny kejam, licik
"APAAN" Sakti dan Okta tak terima
"HAHAHAHAHA BABAY" Vio tertawa jahat, Viny mengandeng Vio menuju dapur dan melayani anak kesayangannya itu
Sakti dan Okta semakin iri, keduanya mengatur strategi kilat.
"pi, laper nihhh" rengek Okta
"sama kak, gimana nih"
"yaudah sih ayo ikutan makan"
"ih gengsi atuh, yaudah pesen 14048 aja"
"pi junkfood pi, otot nipis entar"
"sekali-kali gapapa"
Okta menelfon makanan cepat saji tersebut, namun belum terhubung, Viny memanggil mereka.
"kalo makan junkfood lagi, kalian tidur di teras. Ayo ke meja makan" ucap Viny
"ALHAMDULLILAH" seru Okta dan Sakti langsung menuju meja makan
Dimeja makan, Vio sudah menyelesaikan makannya, lauknya pun sisa sedikit.
"yaelah masa ayam sisa satu tempe sisa satu, makan apaan kita" protes Okta
"syukuri apa yang ada, makan atau kelaperan" ucap Sakti
Vio menahan tawa, Viny membuatkan susu untuk Vio. Sakti dan Okta berbagi sisa makanan, tanpa sepengetahuan keduanya, Viny sudah mengupaskan buah untuk mereka. Viny ke meja makan membawa nampan berisi susu dan buah.