Happy reading~~
Arline menatap M yang saat ini tengah menikmati secangkir kopi diatas kursi yang terletak disudut hotel yang berhadapan langsung dengan jendela kamar hotel dimana pemandangan gedung-gedung pencakar langit berdiri dengan gagahnya dan tebaran burung-burung yang mengalunkan suara indah di pagi hari membuat suasana terasa damai bagi siapapun yang mendengarnya.
"Kau sudah bangun?". M bertanya sembari menyeruput kopinya dengan pandangannya yang tajam kearah arline. Melihat pria itu dengan pakaian santainya tengah duduk menikmati secangkir kopi kenapa terlihat sexy? Huh! Sialan benar otaknya ini.. Kenapa berada di dekat M kerja otaknya selalu berubah mesum dan kotor seperti ini? Saat bersama david dulu ia malah jauh dari pikiran-pikiran seperti ini.
"Kau mau apa?". Arline memperhatikan M yang saat ini tengah berjalan pelan kearahnya. Dengan tubuh bak model itu membuat pria ini semakin menggariahkan untuk dilihat.. Fucking man!
Ingat ar, dia pria yang dicintai kakakmu!! Tapi.. Tapi, jantungnya berdebar senang saat M duduk di tepi ranjang menatapnya intens.Mereka saling menatap dengan sesekali Arline menunduk malu. Sial!
"Mandi". M berujar pelan.
Huh..
Arline menggeliat kecil saat tangan hangat milik M bersentuhan dengan pinggangnya menariknya untuk lebih dekat kemudian mereka berdiri. Sebenarnya arline bingung harus melakukan apa saat ini karena mendadak otaknya berjalan lambat. Tangan M yang masih bertengger dipinggangnya mengusap-usap pelan merasakan betapa lembutnya kulit gadis itu. Dengan geraman tertahan M melepaskannya dan menarik diri.
"Cepatlah mandi. Setelah itu sarapan". M memasukkan tangan kanannya kesaku celana depan berbicara pada gadis itu tanpa melihatnya.
"Kita akan pulang sekarang?". Suara lembut arline yang bertanya membuat M hanya bergumam. Setelah itu arline melesat ke kamar mandi menenangkan debaran jantungnya yang berteriak ingin keluar.
M masih dengan pandangan kosongnya kearah jendela tapi pikirannya berperang tidak karuan. M menunduk merasakan selangkangannya terasanya nyeri dan mengumpat kecil.
Oh.. Shit!!
***
Menjelang siang hari mereka sampai di rumah baru mereka yang letaknya tidak terlalu jauh dari perusahaan milik M tetapi memakan waktu setengah jam ke tempat arline bekerja.
Sebenarnya rumah baru ini adalah hadiah pernikahan mereka dari orang tua M -Leonnardo Jevly.
Mobil berhenti tepat di hadapan rumah mereka dan arline lebih dulu keluar dari mobil yang diikuti oleh M.
Rumah bergaya mediterania tersebut begitu elegan dan terlihat mewah dengan dominan warna putih dipadu dengan warna cream yang lembut membuat rumah tersebut luar biasa indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn!! Its So Hurt..
RandomWARNING!! Cerita ini khusus dewasa Rt 21+ Mohon kebijakan pembaca dalam memilah cerita Oke guys thanks~ "Kenapa harus dia, mom?". "Ini sudah terjadi sayang, kau tidak ingin mempermalukan keluargamukan? Terimalah". "Tapi dia calon suami kak Arlette...