Chapter 23 : Romantic Bathtub

8.7K 380 38
                                    

Sudah limabelas menit kami lalui dalam diam, Aku menyesap kopiku pelan, membiarkan kafein meresap kedalam pikiranku yang sedang kacau. Sedangkan Andre terlihat melamun panjang dengan ekspresi yang menyedihkan, membuat dapur rumah Andre semakin suram di pagi hari yang cerah ini.

"Ndre"

"Zik"

Ujar kami serempak. Saat aku mulai bicara, ternyata dia juga ingin mengatakan sesuatu.

"Lo duluan" balasnya.

"Ng... apa yang sedang elo pikirkan?" tanyaku. Sebenarnya bukan hal itu yang ingin kukatakan.

"i don't know, i think i ruined everything" sahutnya.

Dia berjalan kekamarnya, mungkin akan tidur. Tetapi beberapa menit kemudian, dia kembali lagi dengan sebuah kotak bewarna biru tua. Meletakkan kotak itu diatas meja didepanku lalu mengungkapkan isi didalamnya, yang sudah sangat jelas.

Sebuah cincin perak.

"Gue memberikan pasangannya kepada Milo dua tahun yang lalu" ujarnya pelan. Namun gak elo pakai lagi, batinku.

"Lucu memang, gue bisa-bisanya berharap lebih kepada Milo. Dari dulu dia tidak pernah berubah" tambahnya sambil memandang cincin itu.

"Tapi ini masa lalu gue, setidaknya akan menjadi masa lalu gue" dia menatapku yang masih belum bisa merespon perkataannya "Dengan bantuan lo, Zik" dia memegang kedua bahuku pelan "Gue mohon, selamatkan gue dan buat Milo menjadi masa lalu gue"

"Dan orang bodoh didepan mata gue ini, akan jadi masa depan" lanjutnya.

Lebih dari itu, tidak ada yang bisa kuragukan lagi. Aku merasakan ketulusannya.

"Kenapa, lo gak jujur sebelumnya, Ndre" tanyaku pelan akhirnya.

"Gue kira, gue bisa dengan mudah move on, Zik dan tidak mau melibatkan elo dalam hal ini. Simple, i don't want you to get hurt"

"Malam lalu di Hogwarts itu, gue berencana akan mengembalikan cincin ini" lanjut Andre "dan berfikir akan menutup hati gue, selamanya" dia menyimpan cincin ini kemudian duduk disebelahku.

"Ingat, waktu itu gue masih marah sama lo, Zik" lanjutnya bercerita "Ketika melihat lo datang menyelamatkan gue, harapan itu datang lagi, harapan untuk bisa memulai lagi"

Secara tidak langsung dia mengatakan, akulah yang membuka hatinya kembali, sebelum dia menutupnya dengan erat. Kisah kami memang sungguh rumit, ditentang dimana-mana. Tapi aku akan berkomitmen dengan jalan yang telah kupilih, Andre yang membuatku terus bertahan sampai sekarang, dan semoga untuk seterusnya.

Aku terlalu mencintainya, hingga aku tidak bisa untuk meninggalkannya.

"Ndre, gue berjanji akan menemani lo untuk mengembalikan cincin ini" janjiku, aku berjanji sebagai support baginya, layaknya sebuah pondasi bangunan.

"Tapi lo harus benar-benar melupakan dia, dan serius dengan gue, Ndre" tambahku, aku tidak mau merasakan sakit seperti ini lagi, benar-benar tidak menyenangkan didalam posisiku sekarang.

"i will, i will" dia memelukku, membenamkan kepalanya didadaku, sama seperti ketika dia benar-benar membutuhkanku dulu. "thank you" ujarnya pelan dan terus memelukku dalam diam dan sangat lama.

Ketika kamu tidak ingin pergi, tetapi harus meninggalkannya. Rasa bersalah dan penyesalan yang tanpa henti hanya akan merusakmu hingga kau hancur. Oleh sebab itu, tugaskulah yang akan menjadi support system untukmu, menutup luka-lukamu. Alasannya sungguh sederhana, love him to the moon and back.

Engineer HomoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang