P.S : Gambar hanya ilustrasi (But he's cute tho, Mr. Abe. Don't judge me!)
"Udah dicatat semua kan" Perintah pak Andi kepadaku. Aku mengangguk lalu memperlihatkan notesku kemudian merobeknya.
"Bagus, Kalo kamu masih nggak enak badan, istirahat aja dulu di klinik" lanjutnya.
"Nggak usah pak, ini udah mendingan kok"
"Yaudah, nanti kita audit jam 9" Pak Andi melengang pergi.
Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang sibuk, karena kami akan diaudit. Aku mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan, sesekali memastikannya dengan catatan request dari pak Andi.
"lo udah sembuh coy" Sapa steven yang baru saja muncul.
"hooh" jawabku tanpa mengacuhkannya, fokus dengan dokumen-dokumen yang ada dalam meja-ku.
Pukul 9 kurang lima menit pak Andi menelfonku, menyuruhku untuk segera membawa seluruh dokumen yang diperlukan. Dengan tergesa-gesa aku menyelesaikan dan menyusun semua tumpukan kertas itu kemudian berlari menuju ruangan audit.
***
"Salamat sianggu, my nemu is Takahashi Yamada" Seorang lelaki yang mirip artis Korea, yang bapak-bapaknya tapi, mulai memperkenalkan dirinya.
"Good Afternoon, Mr. Yamada" Pak Andi membalasnya.
"So, we can staruto awa auditto" Lanjut pria yang sangat tinggi itu.
"Dia ngomong apa sih kak?" Bisikku kepada kak Linda yang duduk disebelahku.
"Katanya dia mau mulai auditnya" kak Linda membalas.
"kok gitu ya dia ngomongnya?" tanyaku lagi penasaran.
"Ini udah syukur masih bisa bahasa inggris sedikit-sedikit, auditor tahun lalu nggak bisa sama sekali malah, jadinya pak Andi harus pake bahasa tubuh ngomongnya" bisiknya.
Sekarang kami sedang melaksanakan audit di meeting room, yang auditornya berasal dari kantor pusat di Jepang. Divisiku diaudit bersama tim safety termasuk Andre juga ada disini. Dia tidak terlihat mengacuhkanku atau mencuri-curi pandang. Hari ini dia terlihat berbeda dari biasanya, lebih serius dan cenderung menakutkan.
"Yu hav this calculasyong?" Dia menunjuk sebuah gambar cetak biru.
"Yes we have" Jawab pak Andi "Zik, kalkulasi crane-nya bawa kesini" lanjutnya berbicara kepadaku. Aku mengangguk, kemudian mengantarkan desain teknis itu kepada Mr. Yamada.
"This is the calculation sir" Aku menyerahkannya dengan sopan. Dia memperhatikanku agak lama, kemudian baru mengangguk "This is yu new memba? Andi-san" dia bertanya kepada pak Andi sambil menunjukku.
"Yeah, new member, my staff, his name is Zikra" Jawab pak Andi.
"Oh i see" balasnya mengerti, "Nice to meet you sir" Sapaku.
"Naisu to mit yu too, Jikura-san" balasnya.
What, Jikurasan? Orang tuaku tidak memberikan nama sejelek itu, kau tahu. Aku lihat Steven dan yang lain menahan tawa, kecuali Andre yang tetap dengan aura dinginnya. Rasan artinya basi dalam bahasa Minang.
"Yu memba is kyutto, kawaii" lanjutnya ketika aku duduk ditempatku kembali. Apalagi itu kawai? aku tahunya kawa daun. "Excuse me sir, what kawaii is?" balas pak Andi.
"Kyutto, kyutto, kawaii"
"You mean cute?" Bu Bulan mencoba meluruskan.
"Haik, kyutto" Pria itu mengangguk "Yu a kyutto, look raiku nihong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Engineer Homo
RomansaBeing gay it's never been easy, especially here in Facility. Zikra, Seorang discreet Arsitek di sebuah perusahaan multinasional yang dipenuhi oleh orang-orang straight nan konservatif. Otomatis dia harus berpura-pura untuk menutupi identitas aslinya...