Chapter 12 : The Awkward Dinner

9.1K 490 50
                                    

Sial gue telat, Aku berlari dari seberang jalan menuju sebuah bangunan yang merupakan restoran khas Sunda, aku masuk kedalam.

"Reservasi atas nama siapa mas?" sapa seorang pelayan yang didekat pintu.

"Yamada" Jawabku. Kemudian wanita manis dengan kuncir kuda itu mengantarkanku memasuki sebuah ruangan. Aku takut jika sampai terlambat dalam acara ini.

Didalam ruangan itu terdapat sebuah round dinner table dengan beberapa kursi, di dindingnya ada sebuah lukisan seorang wanita yang sedang mengambil air di sungai. Andre dan Mr. Yamada sudah duduk disana, selain mereka juga ada seseorang yang familiar.

Yeah, you're right, itu adalah Milo.

"Sorry i am late" Aku membungkuk, lalu Mr. Yamada mempersilahkanku untuk duduk.

"Gue Milo" Lelaki tampan itu mengulurkan tangannya, aku menjawabnya dengan canggung "Zikra" Ada sesuatu dari lelaki ini yang membuatku tidak nyaman, firasatku mengatakan jangan berurusan dengan orang seperti ini. Mungkin sepertinya aku hanya cemburu.

"Gue pacarnya Andre" Lanjutnya. Aku merasa Andre terlihat sedikit tidak enak.

Apa maksudnya Andre dengan membawa Milo? memanas-manasiku?

Aku sudah menduganya, mereka adalah pasangan. Malam ini kemungkinan besar akan menjadi malam siksaan bagiku. Milo sangat berkharisma dan terlihat tampan dengan kemeja putih yang lengannya digulung sehingga mencetak bisepnya yang indah, Membuatku sedikit tidak percaya diri didekatnya. Sedangkan Andre memakai bomber jacket dan kemeja flanel, dimana sangat cocok dengannya. Milo yang kharismatik disandingkan dengan Andre yang charming adalah kombinasi yang pas. Sedangkan aku, hanyalah figuran yang kebetulan menganggu kehidupan percintaan mereka.

Aku sedih, of course. Tenang, ini sudah biasa, topeng bahagia akan kugunakan sekarang. 

Makanan mulai disajikan satu per satu di meja kami, ada gurami goreng, ayam goreng, lalapan, nasi liwet dan bermacam makanan yang menggugah selera lainnya. Aku sangat lapar dan ingin segera mencicipi semuanya satu per satu.

"Before we staruto, letsu eat firsuto" Aku mulai memahami Engrish-nya Mr. Yamada sedikit demi sedikit.

"Yeah, selamat makan" Aku langsung mengambil nasi kemudian lauk pauk yang banyak, sehingga memenuhi pring makanku yang seperti gunung. Milo dan Andre menatap makananku dengan melongo. I don't care, kecemburuan membuat perut gue laper.

"What it is!" Mr. Yamada mengibas-ngibaskan tangannya dibibirnya, wajahnya memerah dan keringat mengalir di pelipisnya. Aku dan Milo menahan tawa melihat ekspresinya, sedangkan Andre memberikannya segelas air yang kemudian diteguknya sampai habis, lalu dia megap-megap kepedasan.

"Sir, this is sambal, you should eat it along with something else, like a dipping sauce" Andre berbicara, dia terlihat tidak enak.

"No.. this is poisong?"

"No one want to poison you sir" Aku menajawab.

"i cang eat it anymore"

"You should try this deep fried Gourami instead, sir" Andre mengambilkan potongan ikan goreng untuk Mr. Yamada yang mentertawakan dirinya karena heboh sendiri saat kepedasan tadi.

Percakapan selanjutnya dengan Mr. Yamada menggunakan Bahasa Indonesia, dengan asumsi Zikra sudah paham dengan Engrish-nya ekspatriat itu.

"Anda menyukainya pak" tanya Andre.

"Yeah, ini enak, oishii" ujarnya "mirip tempura kalau di jepang"

Engineer HomoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang