"18 Years Old"
Mengingat kejadian tersebut Ayah tidak mengizinkan ku untuk melanjutkan pendidikan dan hanya bekerja dirumah melayani mereka. Berbeda dengan Adikku dia dapat beraktivitas seperti biasanya dengan bersekolah dan bersenang senang menikmati masa mudanya bersama teman temannya, berbeda dengan ku yang hanya diam di rumah dibawah kekuasaan keluargaku dengan tindakannya yang keji menjadikan ku pembantu dan pelampiasan amarah. Bahkan jika memang ada sebuah kebahagiaan mungkin aku bukanlah salah satu manusia yang mendapatkan kebahagiaan tersebut. Cita-cita ku yang ingin menjadi penulis pun akan menjadi angan-angan yang tidak pernah bisa ku gapai lagi.
Kulihat jam weker ku menunjukan saat nya sang jalang bangun aku segera bergegas mencuci muka dan menyikat gigi ku aku berjalan keluar kamar mandi membereskan kamar ku ? maksud ku gudang di lantai bawah ya itu kamar indah ku,aku bergegas berlari menaiki tangga dengan mengikat rambut coklat gelombang ku dan melakukan aktivitas dengan dimulai mencuci baju.
"Anastasia!!!!" teriak Ibu ku, aku yang mendengar terperangah kaget dan berlari meninggalkan cucian pakain yang sedang ku kerjakan. " I...iya Bu ada apa ?" cicitku "Mana sarapan pagi ini hah! kau tidak lihat adik mu kelaparan begitu!"Melihat Adik perempuan ku yang tersenyum miring melihat ku yang hanya menundukan kepalaku "Dasar tidak berguna anak sialan! cepat buatkan jangan diam saja tolol!" Aku berlari menuju dapur membuat sarapan nasi goreng dengan bendungan air mata yang siap mengalir.
Setelah selesai membuat kan aku kembali menuju cucian yang tertinggal hatiku terus berdenyut sakit mengingat keluarga ku yang saat ini menganggap aku anak sial nya. Saat selesai menjemur pakaian aku kembali ke dapur membereskan sarapan mereka kulihat masih ada sarapan yang tersisa sedikit akupun memakan sisa meskipun terbilang hanya 2 suap.
Aku melihat adik ku berjalan dengan orang tua ku yang mengantarkan nya ke sekolah sedangkan aku disini dilarang untuk bersekolah lagi aku hanya lulusan SMA "Heh kamu bersihkan semua ini lalu berangkat kerja hari ini mengerti!" Ayah ku membentak ku dengan sapu yang digenggam nya siap di layangkan "Argggggg sakit Ayah! iyh Ayah aku janji hentikan hiks.." Ayah melepaskan jambakan pada rambut ku dan memukul punggungku dengan sapu hingga patah.
Ahhh sakit sekali kulihat banyak memar dimana mana melukiskan lukisan indah nya menjadi saksi kasih sayang Ayah kepadaku. Perlahan-lahan aku mencoba bangkit dan mengobati luka. Aku mulai membersihkan rumah dari mengepel hingga membersihkan debu, saat aku membersihkan debu pada foto yang saat ini terpampang miris tidak ada foto ku dan mendiang Ibuku sama sekali bahkan foto keluarga barunya pun tidak ada diriku ku lihat tulisan dibawah foto itu 'Big Family Stell' hiks hiks ahhhh aku tak tahan tuhan bantu aku beri aku kekuatan.
Setelah selesai aku membersihkan diri dan bersiap menuju Caffe Green tempat dimana aku bekerja "Percayalah dunia itu indah damai dan bahagia ...dengan tidak adanya amarah, egois,dan pengkhianatan namun yang terpenting adalah dimana kau selalu memaafkan tanpa membenci percayalah kita akan bahagia selalu meski fisik dan hatimu berkata lain tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba memaafkan bukan?"
-Anastasia
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Heart (Tahap Revisi)
Lobisomem"strong heart strong mind " aku anastasia selamat membaca