🎵one last time - ariana grande
"Aku mungkin bukan pertama untuk mu tapi biarkan aku menjadi yang terkahir di pelukan mu bahkan hingga nafas mu berhenti ucap lah namaku dan tuhan maka aku akan bersama mu pergi ke surga ataupun neraka"
-sean
24.00 malam
mark(wolf sean) terus berlari membawa ana di punggung seiring detak jantung ana melemah karna kehabisa darah karna luka kakinya
bertahanlah setidaknya untuku agar perjuangan ku tidak sia sia kumohon......
akhirnya mark pun sampai di istana nya dan berlari ke sana kemari mencari dokter bahkan para maid yang melihat nya ketakutan karna mark mencari seperti hewan liar
GRRRRRRR DIMANA DOKTER PRIBADIKU!!! ucap mark meraung raung
"kak dokter pribadi keluarga kita tidak ada sedang keluar kota mencari tambahan obat dan perlengkapan medis,biar ana aku yang mengurus" ucap sandra
"kau pun terluka sandra !!!" ucap mark murka
"kak aku baik karna ana yang melindungi ku dengan begitu aku harus menolong nya,lagi pula aku dokter pribadinya saat di kediaman Alexander!"
"grrr baik kita ke kamarku " ucap mark
"oke aku akan mebawa alat medisku" ucap sandra berlari menuju markas medis
akhirnya mark berlari menuju kamar nya dan menunggu sandra
" kak aku sudah siap,sini kubantu menurunkan ana" ucap sandra
"hati hati" ucap mark mendekatkan diri nya pada pinggiran kasur dan menunduk agar sandra dengan mudah menurunkan ana perlahan
"kaka keluarlah aku tak yakin kau akan kuat melihatnya,dan obati saja goresan mu itu berdoalah dan percaya padaku" ucap sandra memeluk leher mark
dengan berat hati mark meninggal kan ana yang sudah tak sadarkan diri
"aku akan selalu ucapkan namamu di sela doaku ana "
05.00 pagi
"bagimana keadaannya ?" ucap sean
"baik kondisi nya sudah stabil hanya saja kakinya agak retak jadi dia tak bisa berjalan lagi untuk saat ini,padahal waktu itu ia sudah bisa berjalan ini semua karna ku kak hiks hiks" sandra menangis menyalahkan dirinya sean yang tak kuasa memeluk adik kecil nya itu
"tidak ada yang salah sayang semua takdiri jika km tidak membawa nya pergi ia akan tersiksa terus bukan ?" sandra mengangguk setuju
"dengar nyawa dibalas nyawa
luka dibalas luka
kesedihan dibalas kebahagiaan
kesakitan dibalas kebaikan"
sandra tersenyum mendengar prinsip kaka nya itu"biar kaka yang menunggu nya kamu istirahatlah oke " sandra mengangguk dan meninggalkan kamar kaka nya
"ana kamu cantik selalu cantik dimataku namun km tidak akan cantik lagi saat setetes darah luka ada pada dirimu terutama hati mu ana " ucap sean melihat kondisi ana yang kedua kakinya di gips untuk mengembalikan retakan
dan kepalanya yang diperban akibat ranting yang melukai nya saat lari
"kumohon bangunlah bukan saat nya kita pergi bersama ke surga sayang" ucap sean dengan menggenggam erat tangan ana yang di infus"Baby I don't care if you got her in your heart
Kasih, aku tak peduli jika ada dirinya di hatimu ""All I really care is you wake up in my arms
Yang benar-benar kupedulikan hanyalah kau terbangun dalam pelukanku""One last time
Terakhir kali nya ""I need to be the one who takes you home
Aku harus jadi orang yang mengantarmu pulang""I know I shouldn't fight it
Aku tahu harusnya aku tak melawannya""At least I'm being honest
Setidaknya sekarang aku jujur""Just stay with me a minute
Tinggallah bersamaku sebentar saja"Sean menyanyikan sebuah lagu untuk ana karna sean tau ana mendengarnya
sean tetap mencium tangan ana yang sedang di infusughhh
"ana sayang hey..."ucap sean dan menggeser tubuh nya agar lebih mendekat pada ana"s...e...a..n " ucap ana terbata bata
"ini aku sayang menempelkan telapak tangan ana pada wajah nya " ana tersenyum dan mengarahkan tangan satunya untuk memegang leher
"aku haus ..."
" oh sebentar aku ambil kan air" sean pun mengambil gelas berisi air di meja
"aku bantu oke" sean pun membantu ana mengangkat lehernya dan mendekatkan gekas itu pada bibir ana
setelah selesai ana mengarahkan tangan sean pada dada nya lebih tepatnya jantung nya
ana tersenyum " te...rima...kasih...sa..yang...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Heart (Tahap Revisi)
Kurt Adam"strong heart strong mind " aku anastasia selamat membaca