Part 13 (Revisi)

3.7K 206 4
                                    

"There's a million reasons why I should give you up

(Ada berjuta alasan kenapa aku harus merelakan mu).

But the heart wants what it wants.

(Tapi hati ini menginginkan apa yang diinginkannya)

The heart wants what it wants."

(Tapi hati ini menginginkan apa yang diinginkannya)

-The Heart Wants What It Wants - Selena Gomez.

              Selama 3 hari ini Sandra merawat dan melakukan terapi untuk Anastasia yang semakin hari mulai mengalami perubahan baik, Anastasia mulai bisa mengangguk kan kepala dan menggelengkan kepalanya. Begitu pun dengan Alexander yang semakin serius dengan hubungan nya bersama Juliana dan semakin membuat peluang untuk Juliana merebut Alex dari Ana.

Anastasia POV.

Saat ini Sandra sedang melakukan terapi lagi pada Ana di Ruang Tamu.

" Ana sekarang kamu lihat gerakan bibir ku ya dan ikuti gerakannya oke..." Ucap Sandra, aku hanya menganggukan kepalaku pertanda mengerti.

"Oke. Na-ma k-u A-na." Ucap Sandra dengan menekankan setiap kata yang dikeluarkannya.

Aku pun menggerakkan mulut ku perlahan dan mengeluarkan suara meskipun lebih mirip dengan sebuah bisikan.

"Na-ma k-a A-na." Ucap ku terbata-bata.

"Lihat kau sudah hampir bisa Angel ayo sekali lagi oke jangan paksa kan suara mu, karena masih terluka perlahan-lahan saja oke." Ucap Sandra.

"Na-ma k-u A-na." Ucap ku lagi kulihat Sandra bersorak ria, aku menatap nya lalu tersenyum manis aku merasa bersyukur masih ada orang yang menyayangi ku sepenuh hati.

"Huaa Angel akhirnya kau berhasil, hihi sudah ya sekarang kau harus istirahat." Ucap Sandra, namun aku menarik tangan Sandra dengan maksud ingin menanyakan sesuatu.

"Ada apa Angel?" Tanya Sandra.

"Itu yang di sana yang rambut panjang, siapa perempuan itu?" Aku menunjuk arah Juliana yang kebetulan sedang berjalan bersama Alex dengan bergandengan tangan.

Aku pun memegang dadaku memberi isyarat kepada Sandra dengan mengarahkan tangan Sandra menuju dadaku "Mengapa begitu terasa sesak?"

Kulihat Sandra kebingungan menjawab pertanyaan ku apa ia tak mengerti apa yang ku tunjukan? Aku memandang Sandra penuh tanda tanya.

"Tidak Angel aku mengerti hanya saja ia adalah perempuan yang ingin menyakiti mu, berhati-hati lah. " Ucap Sandra.

"Kenapa aku bahkan tidak mengenali nya? Apa aku melakukan sebuah kesalahan? Aku juga seperti dia berambut panjang dan cantik ?" Aku memegang rambut ku dan wajah ku meski terhalang selang oksigen.

"Tidak semua wanita baik Angel bahkan, tidak hanya wanita semua orang bisa berbuat jahat dan menyakiti sesama. Kamu tidak salah mencintai Alex hanya saja dia yang terlalu bodoh menerima keadaan yang dibuat oleh nya, dia tidak bisa menerima mu Angel. Aku tau kau wanita baik maka kau pantas mendapat yang lebih baik dan itu mutlak. " Ucap Sandra aku yang mendengarnya mengangguk saja meski yang intinya wanita itu adalah kekasih barunya.

"Aku akan bersama mu Angel aku berjanji. " Sandra memeluk ku erat, aku yang melihatnya tersenyum hangat dan membalas pelukan hangat dari Sandra.

"Emm Ana aku ingin pergi ke kamar mandi sebentar." ucap Sandra dengan menunjuk kamar mandi.

Aku hanya mengangguk pada Sandra dengan cepat Sandra berlari menuju kamar mandi.

"Kau!" teriak Juliana pada ku.

Aku menghiraukan nya, biar saja memang dia pikir aku tak punya nama apa. Ya sudah aku berpura pura tidak menyahut nya dan memalingkan wajah ku.

'Plakkk!'

Aku memegang bahu ku yang di pukul oleh nya.

"Cih dasar tuli pantas saja Alex membuang mu seperti sampah, aku turut kasihan melihat keadaan nasib mu saat ini." Ucap Juliana dengan memegang helaian rambut ku.

"Lalu kenapa kau tak membunuh ku." Aku mencengkram lengan nya dan menghempaskan, aku merasa ternodai saat dia menyentuh ku.

"Jangan berani melawan ku! Sebentar lagi aku lah yang akan menjadi Luna dan kau harus tunduk kepadaku!" Ucap Juliana dengan mencengkram pipiku namun saat kulihat arah matanya menuju selang oksigen ku.

"Dasar cacat!" Juliana menarik selang ku, aku yang melihat nya mencoba mengambil selang oksigen ku.

'Huh'

' Huh'

'Huh'

"Sandra bantu aku!! Aku tak bisa bernafas." Aku mencoba untuk melawan Juliana, berharap semoga Sandra segera datang dan menolong ku.

"Hahahaha pergilah ke neraka !" Ucap Juliana.

"Aku yang akan mengirimkan mu terlebih dahulu ke neraka!Dasar Iblis sialan!" Batin ku dengan arah mata ku yang menajam dan mencoba meraih selang oksigen.

Ah aku tak tahan menahan sesak ini, aku mencoba memegang dadaku berharap dapat menghilangkan rasa sesak nya.

Saat aku lihat ke arah Juliana lagi ia telah bersiap menampar ku.

'Plakkkkkk!'

Aku memegang pipi ku dengan mulut terbuka berusaha mengeluarkan suara

"CUKUP!" Teriak Alex.

"A-lex sayang." Ucap Juliana ketakutan.

Lihatlah sang pahlawan kesiangan ini datang, aku melirik sinis kepada Alex. Dengan bersamaan Sandra datang kepadaku dengan berlari-lari.

"Oh Angel... " Sandra langsung menolong ku dan merebut oksigen yang ada di tangan Juliana.

"Maaf kan aku Angel , aku terlalu lama di sana." Ucap Sandra dengan mata yang berkaca-kaca.

Aku terseyum melihat Sandra memakaikan kembali oksigen meskipun penglihatan ku mulai menggelap.

"Angel tetap sadar hey! Hey!" Sandra panik dan menepuk pelan pelan pipiku namun semua terlambat hingga kegelapan benar-benar menjemput ku.

Black Heart (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang