Red

757 57 8
                                    

Apalah arti sebuah kata rindu jika tak mempertemukan kita.

__________

Setelah kejadian kemarin di apartemen Jinyoung. Membuatku hilang akal. Seharian ini aku tak bisa berhenti senyum-senyum sendiri. Jujur saja sebenarnya ini juga yang pertama kali untukku. Dan semua perasaanku untuknya tulus. Bahkan sampai tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata.

Walaupun aku sebenarnya juga sudah pernah pacaran. Tapi sungguh baru pertama kali ini aku menyayangi seseorang dengan setulus hati seperti ini, walaupun aku awalnya tidak mampu mengungkapkannya padanya. Karena baru pertama kali ini aku mengungkapkan rasa cintaku pada seseorang.

Kalo yang dulu? Jangan ditanya...

Mereka semua yang menyatakan cintanya duluan kepadaku. Dan entah kenapa aku selalu menerimanya walaupun sebenarnya aku tidak memiliki perasaan apa-apa pada mereka. Walaupun pada akhirnya aku bisa sayang sama mereka semua karena terbiasa.

Berbeda dengan Jinyoung ini. Sungguh. Dia seperti cinta pertama bagiku. Namun apakah aku pantas menyebutnya sebagai cinta pertamaku?

Waktu dulu ketika aku belum bisa mengungkapkannya kepada Jinyoung, sorot mataku tak bisa berbohong. Sampai suatu saat aku melihat sesuatu dimatanya ketika dia menatapku.

Mereka seperti membisikkan kata padaku.

"Aku tau Jaebum hyung, matamu tidak bisa berbohong. Walaupun sikapmu begitu dingin."

Iya. Banyak orang bilang jikalau aku ini orang yang dingin. Sampai suatu saat sebelum dia menjadi kekasihku, dia pernah mengatai aku.

"Hyung kamu dingin banget kaya kulkas."

Aku pada awalnya bingung dengan apa yang dia maksud. Dingin? Apanya yang dingin? Kok bisa? Perasaan aku sudah care banget sama dia.

Pernah suatu saat dikelas. Waktu itu kebetulan ada kuis Algoritma & Struktur Data. Ketika aku masih dikoridor si Jinyoung sudah nge-iMessage aku.

Jiny : Hyung sekarang kuis kan? Aku tolong carikan bangku ya. Aku agak telat. Ini hidungku berdarah lagi. (Sambil ngirim gambar darah yang ada dilantai kamar mandi)

Jaebum : Yaampun Jin kamu serius mau masuk? Kamu kan bisa minta kuis susulan nanti..

Jiny : Ga hyung aku masuk aja.

Hhmmm.. Anak ini..

Sesampaiku dikelas, kelas sudah lumayan penuh. Kebetulan aku datang kekelasnya juga nelat dan aku memilih tempat duduk dibelakang sendiri.

Dia datang terlambat. Bahkan ketika dosen sudah membagikan lembar jawaban dan soal kuis. Pandangannya dari awal masuk kelas tertuju mencari aku. Aku melambaikan tangan. Dia datang dengan  kemeja berwarna merah maroon dan celana jeans. Tas ransel hitam, tentu saja dengan sepatu yang ada hiasan warna merahnya. Jadi Jiny ini maniak warna merah.

"Hyungg.."

"Iya kenapa?" Tatapnya sendu.

"Ada tissue ga? Minta dong."

"Bentar kayanya aku bawa. Ahh... Ini."

Deg.

Aku kaget sekaget-kagetnya aku. Dia tertunduk kebawah dan hidungnya mengeluarkan darah sangat banyak. Benar-benar banyak hingga menghabiskan setengah pack tissue yang aku bawa.

Jujur, aku speechless. Baru pertama kali dalam hidupku aku melihat seseorang mimisan sampai segini parahnya.

"Jin, apa mau aku anter kerumah sakit aja?"

Find You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang