Jaebum POV.
Mungkin bukan untuk pertama kalinya bagiku dan Jinyoung pergi naik gunung bersama. Apalagi untuk menghilangkan penat. Sepertinya sudah agenda rutinku. Dan disinilah aku sekarang sedang menikmati gemerlap bintang dilangit yang samar-samar tertutup akan cahaya sinar rembulan mala mini. Bulan purnama. Pantas saja. Namun tetap indah.
Diam-diam aku tidur dipahanya. Tampan dan indah. Begitulah yang aku rasakan sekarang. Entah mulai kapan aku sangat menkmati waktu ketika melihat bintang seperti ini, terlebih lagi ditemani olehnya. Siapa lagi kalau bukan simanisku, Park Jinyoung.
Akupun mulai merangkai kata dan kugumamkan pelan.
"Apa kau tau yang membuat hatiku sangat damai?
Duduk disini, dipangkuanmu dan diselimuti jutaan bintang dilangit
Alam menjadi saksi biksu
Biarkan aku mengukir namanu disalah satu bintang yang paling bersinar dengan hatiku
Cukup lihatlah aku
Percayalah padaku
Walaupun angin berhempus kencang menembus kulit rapuhmu,
Jangan biarkan dia membuatmu jatuh
Kerena aku disini
Terima kasih semesta."
Aku melihatnya tersenyum. Dan kemudian membalas puisiku.
"Mungkin bintang yang sangat bersinar suatu saat cahayanya bisa redup.
Namun apakah kau tau jika aku tak bisa redup?
Itu karenamu yang selalu mengisi hariku
Mengukir cerita disana
Membuatku menjadi sangat berarti
Membantumu bersinar dalam kegelapan
Bagaimana aku bisa jatuh jika ada seseorang yang harus aku jaga?
Bagaimana aku bisa jatuh jika ada seseorang yang menjagaku?
Tidak,
Semesta, tolong jaga dia
Sampaikan salamku padanya
Bawah dia tak sendiri."
Deg.
Aku tentunya tak cukup bodoh untuk tak mengerti apa yang dia maksud. Aku paham sekali maksudnya. Namun maaf Jin, belum saatnya. Tunggu.
"Hyung sudah mengantuk?"
"Masuk tenda yuk tidur."
Kusegerakan bangun dari pangkuannya dan masuk ketenda. Diikuti olehnya. Aku telah mengambil posisi disebelah kanannya, dan dia disebelah kiriku. Kumiringkan badanku kekiri untuk melihatnya sekali lagi sebelum terlelap. Dia tersenyum padaku. Kulanjutkan dengan menutup mata. Tak lupa menyalurkan pelukan dipinggangnya.
"Good night baby." Satu kecupan manis kuberikan kepadanya.
'Hyung, semoga kamu tau apa yang aku maksud dipuisiku tadi, good night too hyung.' Batin Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You [END]
Nonfiksi"2013. Hari pertama kali masuk kuliah. Kamu. Park Jinyoung. Sebuah nama yang memenuhi semua memori otakku dan aku tak ingin memformatnya. Akan kubiarkan semua memori indah tersimpan rapi disana. Seperti koding yang tidak ada errornya, aku akan selal...