Nasehat Jae hyung semalam masih terngiang ditelingaku. Walaupun aku menolak. Tidak. Bukan seperti itu. Tapi memang seperti ini yang aku rasakan.
Aku tak mau menyakiti diriku sendiri, terlebih Jae hyung. Dan kini aku menginginkannya. Hanya kamu.Temani aku.
Lindungi aku.
Jaga aku.
Ingatkan aku.
Marahi aku jika aku salah.Karena itu semua adalah bentuk kasih sayangmu. Walaupun aku sendiri egois. Sering tak menurutimu, terlebih ketika kamu melarangku untuk merokok.
Jika memang itu yang kau inginkan. Tolong rubah aku dengan setulus hatimu mencintaiku. Semua masa kelamku, tolong bantu aku untuk memformatnya.
Yang nantinya akan kuisi kembali dengan memori kita berdua. Aku tak peduli entak manis atau pahit. Yang aku inginkan hanya kau dan aku. Apakah aku egois? Mungkin memang iya.
Maafkan aku yang sudah terlanjur jatuh terlalu dalam di relung hatimu. Ijinkan aku memperbaiki bekas luka yang tersirat dihatimu. Biar aku yang membersihkannya.
Tidak salah kah aku?
Yang aku cari sekarang bukanlah cinta sekedar cinta monyet. Tapi cinta yang sesungguhnya. Yang memiliki milyaran solusi dari jutaan problema hidup. Saling menguatkan satu sama lain. Saling berjuang mempertahankan apa yang telah bersemi dihati kita berdua.
Aku yakin kita mampu. Sungguh.
Karena aku tau. Akulah deru nafasmu. Senyum indahmu. Air matamu. Aku adalah kamu. Begitu sebaliknya.
Dari sorot matamu aku bisa mengetahuinya. Sering kali aku mencoba mencari celah kebohongan didalam sana. Namun naas. Nihil. Aku tak bisa menemukan apapun selain cintamu.
Im Jaebum.
Terima kasih.
Sesungguhnya ini pertama kali bagiku. Memiliki seseorang sepertimu dalam hidupku.
***
Sejujurnya aku sangat bahagia ketika kau menyampaikannya sendiri padaku. Kau telah memutuskan gadis itu. Aku mengerti perasaanmu yang telah membuat seorang wanita menangis didepanmu. Sulit bukan? Beban bukan? Iya. Aku juga pernah merasakannya.
Tenang. Tenanglah.
Aku disisimu. Tanganku terbuka lebar untuk memberimu pelukan terhangat. Yang mampu menenangkan hatimu.
Bukankah memang sebaiknya kita tak berbohong pada perasaan kita sendiri? Aku sudah pernah merasakannya dan itu menyakitkan. Ratusan hari mencintai seseorang bahkan orang itu sangat sulit aku gapai.
Namun sekarang tidak lagi Jinyoungie. Hanya kau yang aku inginkan. Aku memanglah tidak sempurna. Tapi aku ingin memperjuangkanmu dengan sekuat jiwa dan ragaku. Membuat jutaan kisah tak terlukiskan. Yang akan selalu terukir didalam hati kita. Selamanya.
Aku dan kamu.
Dalam satu kata yang menyatukan kita.
Cinta.
Yang akan selalu kujaga.
Yang akan selalu kulindungi.
Tak peduli seberapa besar badai yang akan menghadang didepan.
Aku tak bisa mengelaknya, karena hanya satu nama yang mengisi sekuruh relung hati dan otakku.
Park Jinyoung.
Iya kamu. Teman kuliahku. Sahabatku, saudaraku.
Dan kini kau menjadi kekasihku.Terima kasih Jinyoungie.
Kau hadiah terindah yang Tuhan berikan untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You [END]
Non-Fiction"2013. Hari pertama kali masuk kuliah. Kamu. Park Jinyoung. Sebuah nama yang memenuhi semua memori otakku dan aku tak ingin memformatnya. Akan kubiarkan semua memori indah tersimpan rapi disana. Seperti koding yang tidak ada errornya, aku akan selal...