PART 17

2.8K 103 3
                                    

Untuk bulan, bagi terangmu.
Agar aku tidak redup.
Untuk bintang, bagi kilaumu.
Agar aku tetap bersinar.

........

Dari satu hari loncat ke lain hari. Hati Resha masing kosong walaupun ada sedikit ruang yang terisi. Sangat sedikit. Isinya hanya kenangan indahnya bersama sang mantan. Bisa dibilang hanya seper-sepuluh saja.

Zefan masih berusaha menghubungi Resha, hanya sekedar menanyakan hal yang tidak penting saja. Intinya, agar dia tidak kehilangan komunikasi dengan Resha.

Malam ini, rasanya Resha malas sekali untuk belajar. Toh, tidak ada PR yang harus dikumpulkan besok.

Semoga saja tidak ada ulangan dadakan.

Rumah Resha terasa sepi. Neni dan Fino sedang keluar membeli keperluan dapur. Hanya malam hari Fino bisa menemani Neni belanja.

Alin masih dikamar. Dia belajar.

Resha mulai mencari remote  TV. Menyalakan benda pipih didepannya.

Mencari acara yang bagus. Tidak ada. Isinya hanya sinetron anak muda yang tidak begitu membuat Resha tertarik. Dicarinya lagi acara yang bagus.

Ah ini aja talkshow-nya Sule.

Mendengar suara TV menyala, Alin jadi tergoda. Dia keluar dari kamar dan meninggalkan bukunya.

"Ngga belajar, dek?" Tanya Resha yang menyadari adiknya berjalan ke arahnya.

Ruang TV memang dekat dengan kamar Alin.

"Bosen dikamar. Belajar mulu ngga bikin bahagia kan?"

Alin mendaratkan bokongnya ke sofa, duduk di samping Resha.

"Kamu pacaran sama Gilang?"

Alin menengok, senyum-senyum tidak jelas.

"Ditanyain juga. Heh! Pacaran?" Tanya Resha dengan sedikit jengkel.

"Yeee napa sih emang kalau pacaran?"  Alin berkacak pinggang, dagunya dinaikkan.

"Ya ngga apa-apa kan tanya aja." Resha mengacak-acak rambut gadis kecil di sampingnya.

Sambil merapikan rambutnya, Alin memonyongkan bibirnya "Kalau Alin sama Gilang, kakak setuju?" 

Resha memasang wajah serius. Mendekatkan wajahnya ke wajah adiknya. "NGGAK!"

Muka Alin kaget, tidak biasanya kakaknya ikut campur masalah cintanya.

" Kok gitu?" Wajahnya masih tidak lepas dari wajah Resha.

"Nggak, sebelum kakak punya pacar!"  Jawab Resha masih dengan wajah yang serius.

Kali ini Alin membuang muka "Dihhhh! Tau gitu ngga usah pacaran sama Zefan kalau tumbalnya aku!"

"Kenapa bawa-bawa Zefan? Ngga nyambung wleeeee." Lidah Resha di keluarkan tanda mengejek Alin.

"Bodo!" Alin hendak berdiri namun tangannya ditarik kembali oleh Resha.

Tarikan itu membuat Alin sudah duduk kembali di samping kakaknya.

"Apasihhhhh. Males disini sama jomblo sewotan. Kurang kasih sayang." Kata Alin dengan muka malas.

"Bercanda cantikkkk." Resha meraih pipi adiknya itu, dan mencubitnya keras.

"Sakit! Apasih. Dasar cewek aneh!"
Alin menggosok-gosok pipinya bekas cubitan Resha.

Pejuang LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang